Jakarta, Info Burinyay – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) pada 19 Februari 2024, akan menyelenggarakan FGD bertajuk “Solusi Inovatif Pinjaman Mahasiswa Daring untuk Meningkatkan Akses Pendidikan”.
Acara ini menghadirkan 83 perguruan tinggi, termasuk Universitas Negeri Semarang, Institut Teknologi Bandung, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, dan Universitas Sebelas Maret, serta regulator pendidikan tinggi, pengawas lembaga keuangan, dan kementerian terkait.
Diskusi berfokus pada pendanaan Uang Kuliah Tunggal (UKT) melalui pinjaman mahasiswa daring yang difasilitasi perguruan tinggi dan lembaga pembiayaan daring. Produk pinjaman ini menawarkan kemudahan dan kecepatan dalam proses pengajuan dan pencairan tanpa agunan.
“Pinjaman mahasiswa merupakan inovasi dalam dunia pendidikan yang perlu didorong dan dicarikan solusi terbaiknya,” tegas Ketua KPPU M. Fanshurullah Asa. “Inovasi ini dapat menjadi solusi meningkatkan rasio jumlah lulusan S2 dan S3 Indonesia terhadap penduduk produktif, seperti yang diamanatkan Presiden RI,” jelas Ketua KPPU M. Fanshurullah Asa dalam keterangan tertulis yang diterima Tim infoburinyay.com.
KPPU mengapresiasi langkah perguruan tinggi dalam memfasilitasi akses pendidikan melalui skema pinjaman daring. Di sisi lain, KPPU melihat perlunya formula yang tepat agar inovasi ini dapat berkembang dan bermanfaat bagi konsumen, tanpa mengesampingkan aspek persaingan usaha yang sehat.
Diskusi ini menghasilkan beberapa poin penting:
- Pinjaman mahasiswa daring merupakan solusi inovatif untuk meningkatkan akses pendidikan.
- Perlu regulasi yang jelas dan komprehensif untuk mengatur skema pinjaman daring.
- Pentingnya edukasi dan literasi keuangan bagi mahasiswa terkait pinjaman daring.
- Kolaborasi antara perguruan tinggi, lembaga pembiayaan daring, regulator, dan pemerintah untuk memastikan keberlangsungan dan manfaat skema pinjaman daring.
- KPPU berkomitmen untuk terus mengawal dan mendorong solusi inovatif dalam dunia pendidikan, termasuk skema pinjaman mahasiswa daring, demi meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.