Pangalengan, Info Burinyay – Pencarian dua remaja yang tenggelam di Situ Cileunca, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, akhirnya membuahkan hasil. Setelah operasi pencarian selama 5 hari, kedua jasad korban berhasil ditemukan pada Ahad (14/4/2024).
Jasad korban pertama ditemukan sekitar pukul 09.30 WIB oleh tim gabungan dalam operasi pencarian. Upaya pencarian kemudian dilanjutkan dan jasad korban kedua berhasil ditemukan sekitar pukul 16.30 WIB setelah tim gabungan menyisir perairan Situ Cileunca.
Tim gabungan yang terlibat dalam operasi pencarian ini terdiri dari BPBD, Basarnas, Tagana, Polri, TNI, dan relawan. Tim penyelam dari Brimob Polda Jabar dan Basarnas juga dikerahkan untuk membantu pencarian.
Tragedi Situ Cileunca Berakhir
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Drs. H. Uka Suska Puji Utama., membenarkan penemuan kedua jasad korban.
” Kedua jasad ditemukan pagi dan sore oleh tim gabungan. Terima kasih kepada tim gabungan yang selama 5 hari mencari kedua korban. Identitas kedua jasad korban masih dalam proses identifikasi tim Inafis Polresta Banding,” tutup Uka.
Kedua korban yang tenggelam di Situ Cileunca adalah Dede alias Grandong (13), pelajar, warga Kampung Cibuluh, Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan dan Dede (13), warga Kampung Pasirmulya, Desa Margamulya, Kecamatan Pangalengan.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Rabu (10/4/2024) saat kedua remaja tersebut sedang bermain di tengah Situ Cileunca menggunakan rakit. Diduga, rakit yang mereka gunakan terbalik antara pukul 13.30 hingga 17.00 WIB, menyebabkan mereka tenggelam.
Penemuan kedua jasad korban ini menjadi akhir dari operasi pencarian yang penuh kegigihan. Duka mendalam menyelimuti keluarga korban dan masyarakat sekitar.
Tragedi ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak untuk selalu berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sekitar perairan, terutama di musim hujan yang rentan terhadap banjir dan kecelakaan air.
“ Mari kita bersama-sama menjaga keselamatan dan hindari kejadian serupa terulang kembali.”