Info Burinyay
Opini

Perspektif Prof. Dr. Deding Ishak: Terhadap Pernyataan H. Sahrul Gunawan, SE., M.Ag

Cileunyi, Info Burinyay – Ketua Komisi Hukum dan HAM MUI, Prof. Dr. Deding Ishak, SH., MM., memberikan tanggapan tajam terhadap pernyataan Wakil Bupati Bandung, H. Sahrul Gunawan, SE., M.Ag., mengenai pelantikan dan pembatalan pengangkatan pejabat di lingkungan Pemkab Bandung.

Menurutnya, tanggung jawab pemimpin dalam memegang kendali pemerintahan haruslah tepat dan sesuai dengan prinsip-prinsip Good Governance.

Ia menegaskan bahwa pemimpin, termasuk Wakil Bupati, harus senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran, keadilan, kejujuran, dan ketaatan terhadap aturan.

Sebagai seorang pemimpin muslim, H. Sahrul Gunawan juga diingatkan untuk menjalankan ajaran Islam, seperti yang tertuang dalam surat Al-Ashr, yang mengajarkan saling menasehati untuk kebenaran dan kesabaran.

Prof. Deding menekankan bahwa permasalahan ini tidak boleh dianggap sepele, terutama dalam konteks persaingan menuju pemilihan kepala daerah (pilkada). Namun demikian, dia juga memandang bahwa hal ini seharusnya dijadikan pembelajaran yang berharga bagi semua pihak.

Pentingnya musyawarah dalam pengambilan keputusan juga disoroti oleh Prof. Deding, yang menegaskan bahwa kebijakan yang keliru harus dikoreksi melalui musyawarah bersama. Dia berharap agar kedua pemimpin tersebut, meskipun akan berkompetisi dalam pilkada, tetap dapat bekerja secara solid untuk memberikan legacy yang baik dalam mengakhiri masa jabatan.

Pengakuan kesalahan dan pembatalan pelantikan oleh Bupati Dadang Supriatna disambut baik oleh Prof. Deding, yang mengutip pepatah ” LATE BETTER THAN NEVER “, lebih baik Terlambat daripada tidak pernah melakukan sesuatu kebaikan “.

“AL INSANU MAHLUL KHOTO WANNISSAN”, Manusia tak luput dari kesalahan “.

Dia menekankan pentingnya kinerja yang baik dari Bupati, yang tidak terlepas dari dukungan dan kerja keras Wakil Bupati dan jajaran birokrasi pemerintahan.

Prof. Deding berharap agar Bupati dan Wakil Bupati dapat kembali solid seperti saat kampanye, dengan fokus utama pada pelayanan kepada masyarakat dan penyelesaian masalah pembangunan.

Baca Juga
Kontroversi Pilkada 2024: Calon Kepala Daerah Dua Periode Kembali Maju, Adilkah?

Dia menegaskan bahwa kompetisi sehat perlu didorong, dengan semangat berlomba-lomba dalam kebaikan sebagai arahan bagi kedua pemimpin tersebut.

Dengan demikian, Prof. Deding mengingatkan bahwa tanggung jawab pemimpin dalam memimpin harus selalu diiringi oleh integritas, kejujuran, dan komitmen untuk melayani masyarakat dengan baik.

“ Mangga berkompetisi  secara sehat, tentu dengan semangat “ FASTABIQUL KHAIRAT BERLOMBA LOMBA BERBUAT KEBAJIKAN ”.

Related posts

Leave a Comment

* By using this form you agree with the storage and handling of your data by this website.