Rohidin, SH., MH., M.Si., Sultan Patrakusumah VIIl Trust Of guarantee phoenix ina 18
Info Burinyay – Perang di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023 dengan serangan preventif oleh Hamas. Tindakan ini memicu respons “pembalasan besar-besaran” dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF), yang mengakibatkan penderitaan besar bagi penduduk di Rafah. Strategi militer IDF meliputi pengepungan untuk memutus jalur bantuan kemanusiaan melalui perbatasan Mesir, menyebabkan krisis kemanusiaan yang semakin parah.
Konflik ini tidak hanya berdampak lokal, tetapi juga mengarah pada ketegangan regional yang lebih luas. Di Afrika, Palestina mengalami pengaruh besar, sementara di Eropa, situasi di Ukraina menambah kompleksitas geopolitik. Kondisi ini berpotensi mengarah pada konfrontasi global, terutama dengan banyaknya pemilu yang akan datang di Uni Eropa pada bulan Juni dan Inggris pada bulan Juli. Situasi ini bisa mengarah pada penyetelan ulang geopolitik dan ekonomi dunia.
Upaya gencatan senjata dan pembicaraan damai merupakan bagian penting dari penyelesaian konflik. Pertanyaannya adalah, perdamaian macam apa yang kita cari? Apakah “damai dengan Tuhan, damai dengan diri sendiri, atau damai dengan manusia”? Gencatan senjata bersifat sementara dan bisa terjadi kapan saja, namun perdamaian sejati membutuhkan lebih dari sekadar penghentian sementara kekerasan.
Proses perdamaian terdiri dari beberapa komponen penting:
Tujuan utama perdamaian adalah menghentikan pertikaian dan membangun kepercayaan antara pihak-pihak yang berkonflik. Beberapa isu spesifik dalam perselisihan juga perlu ditambahkan ke dalam kerangka kerja untuk pengaturan politik masa depan. Mencapai perdamaian abadi memang sulit, namun langkah-langkah berikut dapat membantu:
Belanda pernah menguasai Nusantara dengan kekuatan VOC dan mata uang Guilden. Setelah audit pasca Perang Dunia II, ditemukan kejahatan selama pemerintahan Ratu Wilhelmina dan Ratu Juliana. Akhirnya, mata uang Guilden dihapus dan digabungkan dengan Euro. Ini bisa dijadikan rujukan untuk menyelesaikan konflik di Gaza.
Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dan Mahkamah Internasional (ICJ) seharusnya memainkan peran kunci dalam menyelesaikan konflik ini. Menangkap dan mengadili pemimpin seperti Benjamin Netanyahu dan pemimpin Hamas di ICC dapat membantu menghentikan kekerasan. Namun, keputusan ICC seringkali diabaikan, seperti yang terlihat dalam konflik Rusia-Ukraina dan Israel-Palestina. Ini menunjukkan bahwa lembaga hukum internasional perlu menegakkan keputusan mereka dengan lebih tegas.
Untuk mewujudkan perdamaian sejati, perubahan hukum di seluruh dunia diperlukan. Konsep “One Law, One Justice” harus diterapkan agar hukum internasional dapat menjalankan mandatnya dengan efektif. Jika ICC dan ICJ tidak bisa menegakkan keputusan mereka, lembaga-lembaga ini mungkin perlu dievaluasi ulang atau bahkan dibubarkan. Namun, jika mereka mampu menjalankan mandat dengan tegas, mereka bisa menjadi alat penting dalam mencapai perdamaian global.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan konflik di Gaza dapat diakhiri dan perdamaian yang adil serta abadi dapat tercapai.
Penulis :
Rohidin, SH., MH., M.Si., Sultan Patrakusumah VIIl Trust Of Guarantee Phoenix Ina 18
Rancabali, Info Burinyay - Liburan panjang kembali menghidupkan sektor pariwisata di wilayah Bandung Selatan. Para…
Ciparay, Info Burinyay – Sebanyak 33 anak mengikuti tasyakuran khitanan massal di Pondok Pesantren Al…
Ciwidey, Info Burinyay — Pemerintah Desa Panyocokan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, terus meningkatkan pembangunan infrastruktur…
Bandung, Info Burinyay — Para Guru Bimbingan Konseling (BK) dari berbagai SMA di Kota Bandung…
Oleh: Sultan Patrakusumah VIII Trust of Guarantee Phoenix INA-18 Tasikmalaya - Dalam beberapa bulan terakhir,…
Rancaekek, Info Burinyay – Jajaran Polsek Rancaekek mengambil langkah tegas untuk meningkatkan disiplin dan keamanan…
This website uses cookies.
Leave a Comment