Paseh, Info Burinyay – Sekolah Menengah Kejuruan Karya Pembangunan (SMK KP) 3 Majalaya berusaha menepis sentimen tentang SMK sebagai penyumbang pengangguran. Selain mematangkan siswa dalam hal penguasaan materi, pengalaman industri, dan etos kerja, pihak sekolah juga membekali pendidikan spiritual.
Kepala SMK KP 3 Majalaya, Deden Fauzi, S.T., membekali ‘jimat’ keberhasilan pada para purnawiyata/alumni. Hal tersebut disampaikan Deden pada acara Purnawiyata yang berlangsung di SMK KP 3 Majalaya, Jl. Bebedahan-Pasir Angin Rt.01/04 , Talun, Kec. Ibun, Kab. Bandung (25/5/2024).
Wisuda angkatan 2023/2024 diikuti 84 siswa yang terbagi dalam dua kompetensi keahlian: Akuntansi dan Kimia Tekstil.
Menurut Deden, pihaknya tidak pernah menerima keluhan dari para Purnawiyata alumni tentang sulitnya mendapatkan pekerjaan. Bahkan tidak sedikit anak didiknya yang telah terikat kerja sebelum kelulusan.
“Problem pengangguran itu adalah lowongan pekerjaan. Ada lowongan namun tak sesuai dengan kompetensi, sehingga sulit bersaing. Maka penting bagi kami untuk terus meningkatkan kemitraan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI),” ujar Deden kepada tim infoburinyay.com (25/5/2024).

Deden menambahkan bahwa sekolahnya telah bekerja sama dengan puluhan lembaga DUDI. Beberapa di antaranya telah bermitra secara tertulis dan berkesinambungan. Bentuk kemitraan tersebut tidak hanya berbagi informasi lowongan pekerjaan, namun juga ada skema pendidikan bagi siswa dan guru.
“Dari pihak perusahaan datang ke sekolah sebagai tenaga ahli uji kompetensi. Mereka pun membekali siswa tentang hal-hal yang dibutuhkan di perusahaan. Kemudian guru-guru dari sekolah juga belajar ke perusahaan dalam bentuk magang guru, agar terus mengikuti perkembangan dunia usaha juga meningkatkan keahlian. Lembaga yang lainnya pun bekerja sama dalam kunjungan perusahaan, serta informasi lowongan pekerjaan,” jelas Deden.
‘Para Purnawiyata dibekali Pendidikan Karakter dan Spiritual: Fondasi Penting untuk Masa Depan’
Menjalankan berbagai program kurikulum berdasar regulasi ditambah program keahlian masih harus dikuatkan dengan pendidikan karakter dan spiritual. Deden menegaskan bahwa persaingan tidak hanya saat mendapatkan pekerjaan, namun setelah bekerja pun akan menghadapi tantangan dan persoalan. Maka penting bagi siswa SMK KP 3 Majalaya untuk memiliki karakter dan spiritual yang kuat.

Kekuatan spiritual tersebut menjadi ‘jimat’ agar alumni mencapai keberhasilan. Adapun jimatnya merupakan kalimat nasehat yang berbunyi, ‘Sing nyaah ka kolot, hurmat ka guru, sangkan hirup leuwih barokah,’ (Menyayangi orang tua, menghormati guru, agar hidup lebih berkah).
“Tantangan dan persoalan semakin berat. Dengan pengetahuan dan pengalaman saja tidak cukup. Kita harus melibatkan Tuhan melalui berkah yang datang dari orang tua dan guru,” ujarnya.
Sementara itu, Wakasek Kurikulum SMK KP 3 Majalaya, Indah Farida Wahyudi, S.Pd.I., menyatakan bahwa pendidikan karakter dan spiritual sangat ditekankan pada siswa terutama menjelang pelaksanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin). Setiap siswa menjalani satu semester untuk Prakerin yang mencakup persiapan, proses di lapangan, pelaporan, dan evaluasi.
“Prakerin sangat penting dalam proses pembelajaran. Maka persiapannya pun selain materi, juga tentang etika, moral, dan spiritual. Karena siswa akan menjalani suasana yang berbeda dengan sekolah. Bagaimana mereka bisa berperilaku baik, memiliki etos kerja, dan karakter yang kuat,” kata Indah (25/05/2024).
Melalui kerja sama dengan DUDI, tambah Indah, para siswa bisa melaksanakan Prakerin sesuai bidang kompetensi. Prakerin siswa Kimia Tekstil di pabrik-pabrik yang tersebar di Jawa Barat. Sedangkan siswa Akuntansi melaksanakan prakerin di supermarket, Bumdes, dan lembaga keuangan.