Khitanan massal MPKU PDM Kab. Bandung ditangani oleh tenaga medis dari Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung.
Baleendah, Info Burinyay – Kesehatan reproduksi menjadi hal yang penting dalam membangun generasi unggul. Pengetahuan akan kesehatan reproduksi bisa menjauhkan masyarakat dari penyakit menular seksual.
Generasi yang sehat secara reproduksi pun bisa melahirkan keturunan yang jauh persoalan tumbuh kembang.
Mengingat pentingnya hal tersebut, Majelis Pembinaan Kesehatan Umum Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Bandung (MPKU PDM Kab. Bandung) menggelar khitanan massal.
Khitanan massal MPKU Kab. Bandung digelar di SMP Muhammadiyah 6 Baleendah, Jl. Jatimekar, Bojongmalaka, Kec. Baleendah, Bandung (1/6/2024).
Dalam pelaksanaannya, MPKU berkolaborasi dengan unsur tingkat Kabupaten Bandung lainnya, yaitu Muhammadiyah Disaster Manajemen Center (MDMC), Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM), Lembaga Zakat, Infaq, Shodakoh Muhammadiyah (Lazismu). Terdapat 50 anak yang dalam proses khitan ditangani oleh tenaga medis dari Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung.
Ketua MPKU PDM Kab. Bandung, Agung Riyadi Nur Firdaus, S. Kep., Ns., menyatakan bahwa kepedulian pada kesehatan reproduksi berarti menyelamatkan generasi. Dengan reproduksi yang sehat bisa membangun generasi unggulan.
“Usia yang ideal untuk khitan itu adalah 5-7 tahun. Pembentukan sel-sel yang bagus sehingga proses penyembuhannya pun bisa berjalan lancar. Dari usia tersebut menjadi masa persiapan yang bagus, karena menginjak usia remaja sudah sehat reproduksi. Terhindar dari penyakit menular seksual,” kata Agung kepada tim infoburinyay.com (1/6/2024).
Agung menambahkan bahwa kesadaran masarakat akan pentingnya kesehatan reproduksi sangatlah tinggi. Tampak dari keinginan menyunat anak. Namun karena terbentur oleh biaya, keinginan tersebut kerap tertunda. Maka kegiatan sunatan massal sangatlah diharapkan.
“Lima puluh anak yang dikhitan ini berasal dari berbagai kecamatan di Kabupaten Bandung. Pendaftar sangat antusias. Namun karena keterbatasan, kami belum bisa mengakomodasi semuanya. Semoga di kegiatan berikutnya kuota peserta bisa lebih banyak,” kata Agung penuh harapan.
Khitanan massal menjadi salah satu dari sekian banyak kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh MPKU PDM Kab. Bandung. Selain itu, tambah Agung, lembaga yang dikelolanya pun berencana akan membangun klinik di setiap Pimpinan Cabang Muhammadiyah di Kabupaten Bandung.
Khitanan massal MPKU Kab. Bandung dihadiri oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Bandung, Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Bandung Adid Nurulloh S.H., M.H., Ketua DPD KNPI Kabupaten Bandung Rifki Fauzi S.E., unsur Forkopimcam Baleendah, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Baleendah.
Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Bandung Adid Nurulloh S.H., M.H., menyatakan bahwa kegiatan khitanan massal punya manfaat yang besar bagi masarakat. Anak –anak yang dikhitan mendapatkan pelayanan kesehatan serta memiliki persiapan yang matang menuju akil baligh.
“Bupati Bandung sering menekankan kolaborasi pentahelix. Tidak semua bisa ditangani oleh pemerintah. Sehingga keterlibatan semua pihak sangat diperlukan. Pemerintah Kabupaten Bandung sangat mendukung upaya dari gerakan Muhammadiyah,” ujar Adid.
Adid menambahkan bahwa pihaknya terbuka untuk beragam kegiatan yang menyangkut kehidupan sosial masyarakat. Dengan gerakan bersama tersebut akan ada banyak masarakat yang terbantu. Dirinya berharap kegiatan sosial yang dilakukan oleh Muhammadiyah bisa lebih dikembangkan
Soreang, Info Burinyay - Pemerintah Kabupaten Bandung bersama pengelola Nawasena menggelar peresmian Driving Range di…
Bandung, Info Burinyay — Sebanyak 117 kader Ormas MKGR Jabar onton bareng Film Lyora pada…
Ciwidey, Info Burinyay — Anggota DPD RI Komite II Bidang Pertanian, Alfiansyah Bustami atau yang…
Ciwidey, Info Burinyay – Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) kembali berjalan sukses di Kabupaten…
Soreang, Info Burinyay — Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kabupaten Bandung akan…
Garut, Info Burinyay — Pemerintah Kabupaten Garut mengambil langkah konkret dalam mendukung Sensus Ekonomi 2026.…
This website uses cookies.
Leave a Comment