Soreang, Info Burinyay – Menjelang musim kemarau tahun ini, Pemerintah Kabupaten Bandung mengimbau masyarakat untuk menghemat pemakaian air bersih dalam kebutuhan sehari-hari. Meski beberapa wilayah masih mengalami hujan, langkah ini penting untuk mengantisipasi potensi kekeringan.
Bupati Bandung, Dadang Supriatna, melalui Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama, menyampaikan bahwa surat peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah diterima. Surat tersebut memprediksi musim kering akan berlangsung dari Juni hingga September 2024.
“Walau hujan masih turun sesekali, kita tetap harus siap menghadapi potensi kekeringan,” kata Uka Suska di Soreang, Minggu (16/6/2024).
Untuk itu, berbagai langkah telah diambil oleh Pemerintah Kabupaten Bandung. BPBD telah melaksanakan rapat koordinasi internal dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Bandung. Selain itu, BPBD juga mengikuti rapat koordinasi di BPBD Provinsi Jawa Barat sebagai bagian dari upaya antisipasi.
Saat ini, BPBD tengah melakukan survei lapangan dan monitoring ke sejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung. “Kami memilih sejumlah kecamatan sebagai sampel untuk mengetahui ketersediaan air bersih memasuki musim kemarau. Survei ini penting untuk mengumpulkan data akurat dalam penanganan kebencanaan,” jelas Uka Suska.
Beberapa desa sempat meminta bantuan air bersih, tetapi hujan yang turun kembali membantu memenuhi kebutuhan air sementara. Meski demikian, BPBD tetap siap siaga menghadapi musim kemarau. Berdasarkan prediksi, periode Juni hingga September 2024 akan menjadi musim kemarau.
Uka Suska memprediksi bahwa musim kemarau tahun ini tidak akan seberat tahun 2023. Tahun lalu, musim kemarau berlangsung lebih panjang dan parah. Sebanyak 30 kecamatan mengalami kekeringan atau kekurangan air. BPBD mendistribusikan hampir 9,3 juta liter air. Ada juga 271 kejadian kebakaran lahan dan hutan, sebagian besar adalah kebakaran kebun milik masyarakat.
“Meski musim kering sudah dimulai dan hujan masih turun sesekali, belum ada keluhan berarti karena persediaan air bersih secara umum masih tersedia,” tambah Uka Suska.
Tahun 2023, kekeringan melanda sejak Juni hingga November. Akibatnya, 1,8 juta jiwa penduduk Kabupaten Bandung terlayani air bersih oleh BPBD. Memasuki November 2023, hujan mulai turun, membantu meredakan kondisi kekeringan.
Lebih lanjut, Uka Suska mengimbau kepala desa, lurah, dan camat untuk mengoptimalkan fungsi dan pemanfaatan embung-embung sebagai upaya antisipasi musim kemarau. “Embung berfungsi menyimpan air, sehingga bisa digunakan saat kemarau,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak sembarangan membakar sampah. Pengelolaan sampah yang optimal diperlukan untuk mencegah kebakaran.
Dengan berbagai langkah dan koordinasi yang dilakukan, Pemerintah Kabupaten Bandung berharap masyarakat dapat menghadapi musim kemarau 2024 dengan lebih siap dan dampak negatif bisa diminimalisir.
Sumber : Humas Pemkab-Diskominfo Kab. Bandung