Bandung, Info Burinyay – Keluarga almarhum Difka Hardila Diana Putra, atlet Kejurda sepakbola KU-14 Kabupaten Bandung, yang meninggal dunia akibat pecah pembuluh darah, terus dikunjungi para pejabat dan tokoh masyarakat. Mereka datang untuk takziah sekaligus menyampaikan duka cita.
Ketua DPRD Kabupaten Bandung H.Sugianto dan Wakil Bupati Bandung H Sahrul Gunawan, datang ke rumah duka untuk menyampaikan ucapan duka cita pada Jumat (28/6/24).
Almarhum yang merupakan putra pasangan Dian Dina dan Septi Diana Putri ini dikunjungi dua pejabat kabupaten Bandung itu, lantaran almarhum meninggal dunia usai membela team kesebelasan pada Kejurda U-14 di Sumedang.
Sugianto yang akrab dipanggil Sugih ini menyampaikan rasa duka mendalam sebagai pimpinan DPRD dia pun mengutarakan kalimat bela sungkawa kepada atlet potensial sepakbola ini.
Hal senada diungkapkan Wakil Bupati Bandung, H. Sahrul Gunawan. Dia mengaku, mendengar kabar dari sejumlah informasi media dan PSSI.
“Ya saya mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya almarhum Difka. Semoga amal ibadahnya diterima Alloh SWT. Dan keluarga yang ditinggalkan, semoga diberikan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini,”kata Sahrul.
Dikatakannya, sebelum bertanding dan atlet mengikuti masa karantina. Sahrul akui pernah menengok ke lokasi karantina dan sempat memberikan motivasi untuk tim Kejurda U14 Kabupaten Bandung itu.
“Saya sempat menengok juga ke lokasi karantina, di Jalak Harupat. Saya pernah melihat mereka sebelum berangkat untuk bertanding di Sumedang,” tambah Sahrul sambil memperlihatkan video, kunjungannya ke lokasi karantina.
Dalam bincang bincangnya dia memberikan semangat kepada kedua orangtua Difka. Usai takziah Sahrul pun meninggalkan rumah duka dan menyapa sejumlah warga yang ada di sekitar rumah duka. Bahkan dia pun berfoto bersama warga.
Diberitakan sebelumnya, Difka diduga meninggal dunia akibat pecah pembuluh darah. Hal itu diingkapkan ayahana Difka, Dian Diana. Bahkan Febri, salah satu pelatih sepakbola PS Putra Banjaran juga turut menegaskan bahwa atlet seoakbola binaannya itu sedang mengikuti kejuaraan daerah atau Kejurda di Jatinangor Sumedang.
“Ya almarhum memang diduga pecah pembuluh darah. Sebelumnya dia sempat izin ke pelatihnya untuk ke kamar mandi. Lalu setelah itu dia jatuh dan meninggal dunia. Bahkan diketahui korban terjatuh oleh orangbyang berada di sekitar lapangan bola,” kata Febri.
Meninggalnya atlet berprestasi itu membuat teman sekolahnya tidak percaya. Siswa SMPN 1 Katapang kelas 8 ini didatangi teman satubtim Kejurda U14 dan teman sekolahnya. Almarhum diantarkan ke pemakaman oleh ratusan orang yang mencintainya. Difka dimakamkan di pemakaman keluarga di Kampung Mulyasari desa Gandasari Kec. Katapang, Rabu (26/6/24) siang. (aph)