Soreang, Info Burinyay – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung terus melakukan berbagai langkah dan inovasi untuk mengendalikan inflasi di daerah. Salah satu inovasi terbaru adalah peresmian program Ki Pinter Bedas (Kios Pengendalian Inflasi Terintegrasi) di Pasar Sehat Soreang, Kecamatan Soreang.
Acara ini dilaksanakan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Bandung, bekerja sama dengan PT. Bangunbina Persada, Bulog, Bank Indonesia, bank bjb, dan Indag Jabar. Bupati Bandung, Dadang Supriatna, didampingi Kepala Disperdagin Kabupaten Bandung, Dicky Anugrah, serta sejumlah pihak lainnya, hadir untuk meresmikan program tersebut.
Dalam sambutannya, Bupati Bandung, yang akrab disapa Kang DS, mengungkapkan bahwa inflasi di Kabupaten Bandung telah turun menjadi 2,24 persen.
“Pasca Pemilu 2024, inflasi berada pada angka 4,5 persen. Pada bulan Juni 2024, inflasi turun menjadi 3,04 persen, dan hasil pemantauan bulan Juli 2024 menunjukkan penurunan lebih lanjut menjadi 2,24 persen,” ujar Kang DS. Penurunan inflasi ini disambut tepuk tangan meriah dari hadirin yang hadir pada peresmian Ki Pinter Bedas.
Kang DS memberikan apresiasi kepada para pedagang di Pasar Sehat Soreang yang telah membantu pemerintah dalam menyediakan barang-barang kebutuhan masyarakat dengan harga terjangkau.
“Ada 10 indikator yang mempengaruhi kenaikan dan penurunan inflasi di Kabupaten Bandung. Setelah Pemilu, sektor perindustrian sempat lambat, dan pada bulan Mei dan Juni 2024, tiga komoditas yaitu bawang merah, bawang putih, dan minyak goreng mengalami kekurangan. Namun, dengan usaha dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Disperdagin, serta OPD lainnya, inflasi berhasil diturunkan,” tambah Kang DS.
Bupati Bandung juga menekankan bahwa penurunan inflasi ini adalah hasil kerja sama berbagai pihak.
“Kita harus terus menjaga kerjasama ini dan berterima kasih kepada para pedagang yang sudah bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung. Dengan demikian, HET (harga eceran tertinggi) dapat terkendali,” tuturnya. Kang DS juga menyebutkan bahwa harga gabah mengalami peningkatan, yang berkontribusi pada stabilisasi pasar.
Kepala Disperdagin Kabupaten Bandung, Dicky Anugrah, menjelaskan bahwa Ki Pinter Bedas bukanlah pesaing bagi para pedagang pasar, tetapi berfungsi untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di Pasar Sehat Soreang.
“Ki Pinter Bedas menjadi titik pantau referensi harga dan pelaksanaan operasi pasar. Keberadaannya sangat penting untuk memonitor kondisi pasar terkait ketersediaan dan harga bahan pokok,” ujar Dicky.
Selain itu, Dicky menambahkan bahwa Ki Pinter Bedas menjadi barometer untuk melihat kondisi pasar.
“Jika kios ramai, bisa menjadi indikasi kelangkaan atau permainan harga oleh distributor. Sebaliknya, jika kios sepi, bisa menunjukkan kondisi pasar yang stabil atau perekonomian yang lesu,” imbuhnya.
Pemkab Bandung juga memberikan sertifikasi halal secara gratis kepada penerima manfaat. “Kami akan melanjutkan program-program ini untuk menjaga stabilitas inflasi di Kabupaten Bandung,” kata Kang DS.
Peresmian Ki Pinter Bedas ini adalah bagian dari upaya inovatif Pemkab Bandung untuk mengendalikan inflasi. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat. Dengan kerja sama semua pihak, inflasi di Kabupaten Bandung dapat dikendalikan dengan lebih baik, menciptakan stabilitas harga yang menguntungkan bagi semua.
Sumber : Humas Pemkab-Diskominfo Kab. Bandung