Majalaya, Info Burinyay – Pemerintahan Desa se-Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mengadakan acara studi tiru untuk mempelajari tata kelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) yang sukses di Desa Wangisagara, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung. Acara ini berlangsung di Aula Desa Wangisagara pada hari Sabtu, 27 Juli 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Koordinator Pendamping Desa Kabupaten Sumenep, Muhammad Ilyas M.Psi., hadir bersama kepala desa dari 330 desa di Kabupaten Sumenep.
Muhammad Ilyas M.Psi. menjelaskan, “Kami dari Kabupaten Sumenep datang bersama kepala desa untuk mempelajari desa-desa sukses di Kabupaten Bandung, khususnya dalam hal pengelolaan BUMDES. Desa Wangisagara merupakan contoh sukses yang sangat kami hargai. Oleh karena itu, kami berharap studi tiru ini dapat mendorong Kepala Desa di Sumenep untuk menerapkan praktik yang terbukti efektif di sini.”
Selanjutnya, Hj. Neneng Santiani, Direktur BUMDES Niagara Wangisagara, dengan hangat menyambut kunjungan dari Sumenep.
“Kami sangat senang menerima kunjungan dari Kabupaten Sumenep. Semoga pengalaman kami dalam pengelolaan BUMDES bisa memberikan manfaat dan inspirasi. Selain itu, kami berharap desa-desa di Sumenep akan berkembang lebih maju. Dengan demikian, masyarakat akan menjadi lebih sejahtera, dan Indonesia akan semakin baik.”
Sekretaris Desa Wangisagara, Iis Nina S.Ak., juga turut memberikan sambutan.
“Kami merasa bahagia menyambut rekan-rekan dari Jawa Timur, khususnya dari Kabupaten Sumenep. Kami telah berbagi pengalaman mengenai pengelolaan BUMDES dan berharap informasi ini dapat menginspirasi. Dengan demikian, semoga BUMDES di Sumenep dapat berkembang lebih baik daripada BUMDES Niagara kami.”
Acara studi tiru ini bertujuan utama untuk meningkatkan kapasitas dan efektivitas pengelolaan BUMDES di Kabupaten Sumenep. Melalui kunjungan ini, diharapkan kepala desa dan pengurus BUMDES di Sumenep memperoleh wawasan baru yang bermanfaat. Wawasan ini, pada gilirannya, diharapkan dapat membantu mereka mengoptimalkan potensi desa masing-masing.
Desa Wangisagara dikenal dengan BUMDES-nya, BUMDES Niagara, yang telah memberikan kontribusi signifikan pada Pendapatan Asli Desa (PADes). Oleh karena itu, dengan berbagi pengalaman dan strategi, kami berharap desa-desa di Sumenep dapat mengadaptasi langkah-langkah ini. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta kemajuan ekonomi desa.
Lebih jauh lagi, kunjungan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kerjasama antar desa. Selain itu, diharapkan replikasi praktik terbaik dalam pengelolaan BUMDES akan semakin meluas. Dengan semangat saling belajar dan berbagi pengetahuan, setiap desa diharapkan dapat memaksimalkan potensi lokal. Dengan demikian, kontribusi terhadap kemajuan daerah dan negara akan menjadi lebih besar.