Jatinangor, Info Burinyay – Menteri Dalam Negeri, Prof. H. Moh. Tito Karnavian, Ph.D., menggarisbawahi pentingnya pengetahuan ilmiah bagi wisudawan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Menurutnya, lulusan IPDN harus mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan nyata, terutama dalam pembuatan kebijakan.
“Saya memiliki harapan besar agar para wisudawan IPDN dapat menunjukkan kompetensi dan pengetahuan ilmiah yang mendalam. Mereka diharapkan dapat menerapkan pengetahuan tersebut secara efektif dalam kebijakan yang berdampak positif bagi masyarakat,” kata Tito Karnavian.
Tahun ini, IPDN meluluskan 1.221 orang, terdiri dari 1.079 lulusan Program Sarjana Terapan Ilmu Pemerintahan, 60 lulusan Program Doktor Ilmu Pemerintahan (S3), dan 82 lulusan Program Magister Terapan Studi Pemerintahan (S2).
Tito menambahkan bahwa lulusan IPDN perlu mengintegrasikan ilmu pemerintahan dengan disiplin ilmu lain seperti ilmu sosial, budaya, dan ekonomi. Dengan demikian, pengetahuan tentang pemerintahan atau politik saja tidak cukup. Lulusan harus memiliki kemampuan multidisipliner untuk membuat kebijakan yang lebih efektif. Kesuksesan IPDN, menurut Tito, mencerminkan kesuksesan Kementerian Dalam Negeri. Oleh karena itu, wisuda ini menjadi momen penting dalam melahirkan akademisi baru yang dapat memperkuat tata kelola pemerintahan di Indonesia.
Saddam Al-Yasri Firstya, S.Tr.I.P., dari Provinsi Lampung, meraih predikat lulusan terbaik Program Sarjana Terapan Ilmu Pemerintahan dengan IPK 3,87. Ia menerima penghargaan Kartika Astha Brata. Selain itu, sembilan wisudawan lainnya juga menerima penghargaan Kartika Sapta Abdi Praja I sebagai lulusan terbaik di program studi masing-masing. Misalnya, Afrina Nurlaili Hanifah, S.Tr.I.P., dari Provinsi Jawa Timur, Arda Geby Ayu Salsa, S.Tr.I.P., dari Provinsi Bangka Belitung, dan Nurul Aryani Husain, S.Tr.I.P., dari Provinsi Sulawesi Tengah. IPK mereka berkisar antara 3,73 hingga 3,86.
Di sisi lain, Rektor IPDN, Prof. Dr. Drs. H. Hadi Prabowo, M.M., mengumumkan bahwa Dr. Yuliarso, S.STP, M.Si., meraih predikat terbaik untuk Program Doktor Ilmu Pemerintahan (S3) dengan IPK 3,86. Sementara itu, Dian Ristanti, S.IP., M.Tr.IP., menjadi lulusan terbaik Program Magister Terapan Studi Pemerintahan (S2) dengan IPK 3,87.
Seluruh wisudawan Program Sarjana Terapan Ilmu Pemerintahan dijadwalkan akan dilantik menjadi Pamong Praja Muda (CPNS) oleh Wakil Presiden RI pada tanggal 1 Agustus 2024 di Kampus IPDN Jatinangor. Setelah pelantikan, mereka akan diserahkan kepada Sekretaris Jenderal Kemendagri untuk penempatan di lingkungan Kementerian Dalam Negeri. Selain itu, penugasan di pemerintahan daerah provinsi dan kabupaten/kota juga akan dilakukan.
Secara keseluruhan, acara wisuda ini mencerminkan komitmen IPDN dalam menghasilkan lulusan berkualitas. Dengan bekal ilmu dan kompetensi yang telah diperoleh, diharapkan para lulusan IPDN dapat memberikan dampak positif dalam pemerintahan dan masyarakat luas. Mereka siap berkontribusi dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Sumber : Kepala Bagian Hubungan Masyarakat
La Ode Muhamad Alam Jaya, S.STP., M.Si