Rancabali, Info Burinyay – Setelah masa libur sekolah berakhir, pengelola objek wisata di Bandung Selatan mengeluhkan penurunan jumlah pengunjung. Salah satu objek wisata yang mengalami dampak signifikan adalah Agro Wisata Walini, yang berlokasi di Desa Patemangan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung. Tempat wisata ini mencatat penurunan pengunjung hingga 50 persen.
Agro Wisata Walini menawarkan berbagai fasilitas wisata untuk menarik pengunjung. Beberapa fasilitas yang disediakan antara lain kolam renang air panas, kolam terapi ikan, kamar rendam tertutup, kamar rendam keluarga VIP, dan berbagai permainan anak seperti adventure, ATV, flying fox, serta kereta api mini. Meski begitu, penurunan pengunjung tetap terjadi, terutama setelah masa libur sekolah usai.
Kepala Unit Agro Wisata Walini, Budi Rosyadi, mengungkapkan bahwa penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor.
“Setelah liburan, memang ada penurunan kunjungan wisata. Banyak penyebabnya, mungkin karena anak-anak baru masuk sekolah dan fokus pada pendidikan,” ungkap Budi.
Ia menambahkan bahwa penurunan ini mencapai hampir 50 persen dari jumlah pengunjung saat liburan, yang berkisar antara 3.000 hingga 4.000 orang. Penurunan ini mulai terasa sejak pertengahan Juni dan terus berlanjut hingga Agustus.
Selain faktor masuk sekolah, Budi juga menyebutkan bahwa banyaknya wahana di tempat lain dan banyaknya alternatif wisata yang bisa dikunjungi turut membagi jumlah pengunjung.
“Untuk mensiasati agar Walini tetap eksis, diperlukan peran semua pihak di Kabupaten Bandung. Tidak hanya mengandalkan pengelola objek wisata saja, tetapi juga peran pemerintah, asosiasi, dan pihak keamanan untuk menjamin rasa aman dan nyaman bagi pengunjung,” tambahnya.
Menurut Budi, campur tangan pemerintah dalam bentuk promosi sangat penting untuk membangkitkan kembali wisata di Kabupaten Bandung. “Pemerintah perlu melakukan promosi yang lebih gencar untuk memperkenalkan banyaknya objek wisata yang bisa dikunjungi di Kabupaten Bandung, terutama oleh dinas terkait,” ujar Budi.
Agro Wisata Walini memiliki berbagai fasilitas yang dapat dinikmati oleh pengunjung. Beberapa fasilitas tersebut antara lain kolam renang, kolam rendam, permainan anak, ATV, dan flying fox sepanjang kurang lebih 300 meter. Selain itu, terdapat beberapa penginapan dengan bentuk yang unik, seperti lumbung, kerucut, bungalow, dan panggung.
“Kami sedang membuat perencanaan untuk penambahan wahana di atas lahan seluas 3,7 hektare. Penambahan fasilitas dan promosi dari kami sendiri akan terus dilakukan untuk menarik lebih banyak pengunjung,” jelas Budi.
Pengunjung Agro Wisata Walini berasal dari berbagai daerah, termasuk Jakarta dan Lampung. Kebanyakan pengunjung adalah keluarga yang datang secara berkelompok, seperti rombongan ibu-ibu pengajian yang datang untuk berenang dan mengadakan acara senam di kolam renang. “Fasilitas di sini sudah memadai, dan kami akan terus meningkatkan pelayanan sesuai keinginan konsumen,” kata Budi.
Dalam menanggapi permintaan pengunjung, Agro Wisata Walini berencana menambah water boom sebagai salah satu wahana baru.
“Kami berharap pembangunan water boom dapat dimulai tahun depan,” ungkap Budi. Keistimewaan tempat ini, menurutnya, adalah kualitas air yang rendah belerang, air yang selalu diganti setiap hari, dan pemandangan eksotis di antara kebun teh, gunung, dan hutan yang masih terjaga. “Kami mengajak pengunjung untuk datang dan membuktikan sendiri keindahan dan kenyamanan tempat ini. Kami juga siap menerima masukan untuk kemajuan dan perkembangan objek wisata Walini,” tambah Budi.
Humas Agro Wisata Walini, Suherman, menyebut penurunan pengunjung sebagai siklus tahunan yang biasa terjadi pada bulan Agustus.
“Bulan Agustus banyak kegiatan di lingkungan masing-masing, seperti persiapan Hari Kemerdekaan, sehingga kunjungan wisata menurun,” jelas Suherman. Ia juga menyoroti bahwa banyaknya destinasi wisata baru dan kurangnya inovasi di Agro Wisata Walini menjadi faktor lain penurunan pengunjung.
Suherman menambahkan bahwa Kabupaten Bandung memiliki banyak kolam renang, yang membagi perhatian pengunjung.
“Dari Ciwidey ke sini saja ada sekitar sembilan kolam renang. Kami berharap adanya minimalisasi izin agar tidak terlalu banyak kolam renang di satu daerah,” kata Suherman. Ia berharap penambahan area dan wahana, termasuk waterpark, dapat segera terealisasi pada tahun 2025.
Untuk mengatasi penurunan ini, Agro Wisata Walini berencana meningkatkan promosi dan inovasi.
“Kami berharap bisa bekerja sama dengan pemerintah dan asosiasi untuk promosi yang lebih efektif. Selain itu, kami juga akan menambah wahana baru dan memperbaiki fasilitas yang ada untuk menarik lebih banyak pengunjung,” ujar Suherman.
Agro Wisata Walini optimis dapat menarik kembali minat pengunjung dan tetap menjadi destinasi wisata keluarga favorit di Kabupaten Bandung. Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan kunjungan wisatawan dapat meningkat kembali, dan Agro Wisata Walini dapat terus berkembang menjadi tempat wisata yang menyenangkan dan aman bagi seluruh keluarga.