Rancaekek, Info Burinyay – Kadisnaker Kabupaten Bandung, Drs. H. Rukmana, M.Si., meresmikan Gedung SO LPK SEKAI MUSTIKA dan melepas 60 peserta magang ke Jepang. Acara tersebut diadakan di Kampung Rancakendal, Desa Jelegong, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.
Dalam sambutannya, Kadisnaker Drs. H. Rukmana menjelaskan berbagai upaya pemerintah dalam memfasilitasi dan melindungi tenaga kerja yang akan berangkat ke luar negeri, terutama ke Jepang.
Kadisnaker Drs. H. Rukmana menguraikan bahwa ada dua pola utama untuk keberangkatan tenaga kerja ke luar negeri. Pertama, ada pola government to government (G to G). Dalam pola ini, pemerintah Indonesia bekerja sama dengan pemerintah Korea untuk mengirim tenaga kerja. Pola serupa juga berlaku untuk Jepang, khususnya melalui program pemagangan yang dikelola oleh Kementerian Tenaga Kerja, melalui Direktorat Pemagangan.
Di sisi lain, terdapat pula jalur bisnis atau private. Dalam pola ini, lembaga penyelenggara pekerjaan penempatan pekerja migran Indonesia (P3MI) bertindak sebagai sending organizer. P3MI bekerja sama dengan perusahaan di negara tujuan sebagai accept organizer. Dengan demikian, tenaga kerja yang diberangkatkan bisa menjadi peserta magang atau pekerja di negara tujuan, seperti Jepang atau negara lain di Asia Tenggara.
Selain itu, pemerintah Kabupaten Bandung selalu memberikan perlindungan kepada tenaga kerja yang akan berangkat ke luar negeri. Perlindungan ini bertujuan untuk memastikan bahwa warga Kabupaten Bandung tidak berangkat secara tidak prosedural. Keberangkatan yang tidak mengikuti prosedur resmi, pada akhirnya, dapat berdampak negatif pada kondisi tenaga kerja di negara tujuan.
Lebih lanjut, sejak tahun 2011, Pemerintah Kabupaten Bandung telah memberlakukan moratorium terhadap pengiriman tenaga kerja di sektor informal. Kebijakan ini diambil untuk melindungi tenaga kerja dari risiko yang terkait dengan sektor informal. Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Bandung tidak mengizinkan pemberangkatan tenaga kerja di sektor ini, dan kebijakan ini telah diketahui oleh kementerian terkait.
Untuk mendukung tenaga kerja yang terampil, Pemerintah Kabupaten Bandung menyediakan berbagai pelatihan, termasuk pelatihan bahasa Korea dan Jepang. Sebagai contoh, Bupati Bandung telah menganggarkan dana untuk tujuh paket pelatihan yang melibatkan sekitar 140 tenaga kerja. Pemerintah menanggung biaya pelatihan yang mencapai sekitar 10 juta rupiah per orang. Dengan pelatihan ini, diharapkan pengangguran di Kabupaten Bandung dapat berkurang secara signifikan.
Di samping itu, Kadisnaker Drs. H. Rukmana menekankan pentingnya pelatihan dan perlindungan bagi tenaga kerja. Melalui pelatihan ini, tenaga kerja yang berangkat ke luar negeri akan lebih siap menghadapi tantangan di negara tujuan. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Bandung berkomitmen untuk melindungi dan memfasilitasi keberangkatan tenaga kerja secara resmi dan prosedural.
Akhirnya, peresmian Gedung SO LPK SEKAI MUSTIKA dan pelepasan 60 peserta magang ke Jepang menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Bandung dalam mendukung dan melindungi tenaga kerja. Dengan adanya fasilitas dan pelatihan yang disediakan, diharapkan tenaga kerja dari Kabupaten Bandung dapat bekerja secara profesional dan memberikan kontribusi positif di negara tujuan.
Dengan demikian, Pemerintah Kabupaten Bandung terus fokus pada pengiriman tenaga kerja serta perlindungan dan peningkatan kualitas mereka. Melalui pelatihan yang diberikan, diharapkan tenaga kerja dari Kabupaten Bandung akan menjadi tenaga kerja yang kompeten, profesional, dan mampu bersaing di pasar kerja internasional.