Soreang, Info Burinyay – Pasundan Istri Kabupaten Bandung merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79 dengan mengadakan berbagai kegiatan kreatif dan edukatif di Gedung Dewi Sartika, kompleks Pemkab Bandung. Acara ini melibatkan peserta dari 13 kecamatan yang aktif dan turut dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat.
Ketua Pasundan Istri Kabupaten Bandung, Hj. Rida Restuti Suryana, menyatakan bahwa acara ini bertujuan mempererat tali silaturahmi dan memperkuat rasa persaudaraan di antara anggota Pasundan Istri.
“Kami memperingati HUT RI ke-79 dengan berbagai lomba seperti liwet, nyanyi solo untuk usia 50 tahun ke atas, dan permainan rakyat. Peserta dari 13 kecamatan sangat antusias, terutama dalam lomba nyanyi solo dan liwet,” ujar Hj. Rida. Ia berharap silaturahmi di antara anggota Pasundan Istri semakin erat dan rasa persaudaraan semakin kokoh.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bandung, Hj. Emma Dety Permanawati, S.Pd.I., M.M, juga memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini.
“Saya sangat menghargai kreativitas yang ditunjukkan dalam acara ini, terutama lomba liwet yang unik. Biasanya, lomba tumpeng yang diadakan, namun kali ini liwet menjadi fokus utama,” ungkapnya.
Hj. Emma menambahkan, lomba ini menjadi edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya para ibu-ibu. “Dengan anggaran hanya Rp150 ribu, ibu-ibu mampu berkreasi menghasilkan liwet yang menarik dan lezat. Ini bisa menjadi budaya Sunda yang harus dipertahankan,” tambahnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bandung, H. Muhammad Hairun, juga memberikan pujian atas inisiatif Pasundan Istri.
“Saya mengapresiasi Pasundan Istri Kabupaten Bandung yang telah menyelenggarakan kegiatan ini meskipun dalam skala kecil, namun tetap meriah. Lomba nyanyi, ngaliwet, dan permainan lainnya, terutama ngaliwet yang menjadi ciri khas orang Pasundan, sangat mengesankan,” kata H. Muhammad.
Ia menekankan pentingnya mempertahankan budaya dan tradisi Sunda seperti ngaliwet dan permainan tradisional anak-anak.
Pupuhu Pasi Kecamatan Soreang, Hj. Cucun Julaeha, juga menyampaikan apresiasi atas kelancaran acara ini.
“Meskipun tanpa biaya besar, acara ini berjalan dengan lancar di tingkat kabupaten maupun kecamatan. Kegiatan ini sangat bermanfaat, terutama untuk mencegah pikun pada lansia dan meningkatkan kreativitas ibu-ibu yang sudah lanjut usia,” ujar Hj. Cucun. Ia berharap kegiatan serupa terus diadakan di masa mendatang.
Acara ini juga dimeriahkan oleh pelaku kuliner lokal yang menyajikan berbagai hidangan khas. Ibu Awik, pemilik Gudeg Prambanan asal Bandung, membawa hidangan legendarisnya untuk dinikmati para peserta dan pengunjung.
“Gudeg Prambanan ini sudah sangat terkenal, dan saya sangat senang bisa membawanya ke acara ini,” ujar Ibu Awik dengan bangga.
Agus, peserta dari Ciwidey, juga turut serta memeriahkan acara dengan membawa produk-produk lokal unggulan seperti kopi luwak, sayuran, dan buah-buahan.
“Saya membawa kopi asli dari Ciwidey, ada kopi luwak, natural, wine, serta sayuran segar yang semuanya produk lokal dari Ciwidey,” ungkap Agus. Ia berharap produk-produk lokal ini dapat semakin dikenal dan diminati oleh masyarakat luas.
Acara yang berlangsung meriah ini menunjukkan pentingnya kebersamaan dan kreativitas dalam memperingati hari-hari bersejarah seperti HUT RI. Pasundan Istri Kabupaten Bandung berhasil mempererat tali silaturahmi, mengedukasi, dan melestarikan budaya serta tradisi lokal yang menjadi bagian dari kekayaan budaya bangsa.