Bandung, Info Burinyay — Kota Bandung meriah dengan pembukaan cabang ke-22 Nasi Kuning Babah Alum di Jln. Cibadak No. 70 pada Minggu, 11 Agustus 2024. Acara ini merupakan bagian dari gerakan nasional “The Power of Sodaqoh,” yang digagas oleh HM Jusuf Hamka, atau dikenal sebagai Babah Alun. Warga Bandung antusias menyambut acara ini, yang didukung pula oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Ir. MQ Iswara dan Arfi Rafnialdi, S.T., MBA., Cawalkot Bandung dari Partai Golkar.
Ir. MQ Iswara mengungkapkan kebanggaannya terhadap kehadiran Babah Alun di Bandung.
“Alhamdulillah, Babah Alun hari ini sudah di Bandung dan siap mensejahterakan masyarakat Jawa Barat,” kata Iswara. Ia terkesan dengan keakraban Babah Alun saat bertemu warga, baik di pasar loak maupun saat car free day. “Ini bukan sekadar gimmick, ini adalah jati diri murni dari Babah Alun,” tambahnya.
Iswara juga menjelaskan bahwa Babah Alun, yang dikenal sederhana dan peduli sosial, memiliki program yang relevan dengan kebutuhan masyarakat Jawa Barat. Program Nasi Kuning yang diinisiasi Babah Alun sejalan dengan inisiatif pemerintah dalam menyediakan makan siang bergizi.
“Insya Allah, program ini akan hadir di seluruh kelurahan di Jawa Barat,” ujarnya. Iswara juga menyampaikan bahwa Partai Golkar telah menominasikan Babah Alun sebagai calon Wakil Gubernur Jawa Barat dan tinggal menunggu keputusan resmi.
HM Jusuf Hamka, dalam sambutannya, berterima kasih kepada Ir. MQ Iswara yang pertama kali menghubunginya untuk maju sebagai calon Wakil Gubernur.
“Kalau sudah diharuskan masuk gelanggang, saya harus siap,” tegas Babah Alun. Ia lebih memilih bekerja nyata daripada beretorika.
Sebagai program 100 hari pertama, Babah Alun akan fokus memetakan masalah-masalah utama masyarakat, terutama kelaparan, kesehatan, dan pendidikan.
“Kelaparan, kesejahteraan, pendidikan, dan kesehatan menjadi prioritas. Warga yang sehat dan pintar akan membantu negerinya,” jelasnya.
Terkait target outlet Nasi Kuning, Babah Alun menyebutkan bahwa di Kota Cianjur telah ada 12 outlet. Ia menegaskan bahwa gerakan ini tidak menggunakan dana APBD, melainkan berasal dari uang pribadi dan dukungan relawan.
“Di Bandung, Bapak Aming dan Bapak Gatot menggunakan dana sendiri, bukan dari saya. Gerakan ini benar-benar dari kita untuk kita semua,” kata Babah Alun.
Arfi Rafnialdi, S.T., MBA., Cawalkot Bandung dari Partai Golkar, yang hadir dalam acara tersebut, turut mendukung program ini. Ia merasa bangga dapat mendampingi Babah Alun dalam bersilaturahmi dengan warga Bandung.
“Hari ini kita mengunjungi Tegalega, Pasar Astana Anyar, dan Kicibadak, yang sekaligus menjadi lokasi launching Nasi Kuning Babah Alun,” kata Arfi.
Program Nasi Kuning, menurut Arfi, tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan gizi warga, tetapi juga untuk memutar roda ekonomi. Warga yang datang diminta membayar harga minimal Rp3.000, dengan sistem seikhlasnya.
“Program ini mencerminkan kebersamaan dengan Partai Golkar. Babah Alun diamanahi sebagai calon Wakil Gubernur Jawa Barat, dan saya masih ditugasi sebagai calon Wali Kota Bandung,” ujarnya.
Arfi juga menyoroti keberhasilan program Nasi Kuning di Cianjur yang telah memiliki banyak outlet. Di Bandung, saat ini baru ada dua outlet, yaitu di Dewi Sartika dan Cibadak. Namun, Arfi optimis bahwa program ini akan berkembang tanpa harus menunggu Babah Alun menjadi Wakil Gubernur atau dirinya menjadi Wali Kota.
“Antusiasme warga sangat positif terhadap program ini,” pungkasnya.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, program Nasi Kuning Babah Alun diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat. Gerakan nasional “The Power of Sodaqoh” yang diusung Babah Alun bukan hanya sekadar program sosial, tetapi juga bentuk nyata dari kepedulian terhadap sesama, yang diharapkan dapat terus berkembang di seluruh penjuru negeri. (adi)