Soreang, Info Burinyay – Ribuan Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dari jenjang TK, SD, SMP, SMA, dan SMK di Kabupaten Bandung berkumpul dalam acara Silaturahmi Akbar dan Seminar Nasional di Dome Bedas, Soreang, pada Minggu (11/8/2024).
Acara ini bertujuan untuk memperkuat peran guru PAI dalam membentuk generasi muda yang cerdas dan berakhlak mulia. Selain itu, tema yang diusung, yaitu “Optimalisasi Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Implementasi Kebijakan Pendidikan, Tantangan dan Peluang Menuju Bandung Bedas,” mencerminkan komitmen untuk menghadapi tantangan pendidikan masa kini.
Bupati Bandung, Dadang Supriatna, mengungkapkan bahwa Pemkab Bandung telah mendorong sertifikasi untuk guru PAI.
“Kami sudah mengupayakan sertifikasi bagi para guru PAI sebagai langkah konkret untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama. Saat ini, sekitar 1.200 guru PAI menunggu pencairan insentif sertifikasi,” ujar Kang DS, sapaan akrab Bupati Bandung. Selain itu, bagi yang belum tersertifikasi, kami akan terus mendukung agar mereka dapat segera memilikinya,” tambahnya.
Lebih lanjut, Kang DS menyampaikan terima kasih kepada guru PAI se-Kabupaten Bandung yang telah berperan besar dalam mentransformasikan ilmu agama kepada para siswa.
“Para guru PAI adalah pahlawan yang harus kita hormati dan banggakan. Mereka, tanpa ragu, telah berperan penting dalam membentuk karakter generasi muda,” ucapnya.
Menurut Kang DS, peran guru PAI sangat vital dalam mencerdaskan anak bangsa. Hal ini sejalan dengan visi misi Kabupaten Bandung yang Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis, dan Sejahtera (BEDAS).
“Dalam mencerdaskan anak bangsa, tidak cukup hanya dengan ilmu pengetahuan. Pendidikan agama juga sangat penting. Karena itu, visi misi BEDAS mengutamakan nilai-nilai keagamaan untuk kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Sejalan dengan visi tersebut, Kang DS melihat bahwa karakter masyarakat, terutama anak-anak di Kabupaten Bandung, sudah mulai berubah dan semakin baik. Oleh karena itu, ia berharap guru PAI terus sehat dan mampu membentuk karakter anak-anak yang berakhlak mulia.
“Kami juga telah memberikan BPJS Ketenagakerjaan kepada guru PAI non-ASN, selain mendukung mereka dalam mendapatkan sertifikasi. Kami juga memberikan hibah kepada Madrasah Ibtidaiyah (MI) untuk pembangunan sarana dan prasarana. Tahun depan, kami berencana memberikan hibah untuk membantu Tsanawiyah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kang DS menjelaskan bahwa hibah ini sesuai dengan Undang-Undang Pesantren No. 18 tahun 2019 dan Perda Pesantren. Oleh karena itu, pemerintah memberikan perhatian khusus kepada anak-anak yang belajar di MI dan Tsanawiyah.
Selain itu, Kang DS menegaskan bahwa ada tiga muatan lokal di sekolah yang menjadi tanggung jawab para guru PAI. Mereka harus memberikan pemahaman agama kepada anak-anak TK, SD, dan SMP.
“Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bandung sudah meningkat menjadi 73,74 poin. Salah satu indikator pentingnya adalah pendidikan,” ujarnya.
Di samping itu, Kang DS juga memaparkan pencapaian Pemkab Bandung dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Rp 960 miliar menjadi Rp 1,5 triliun.
“Alhamdulillah, Kabupaten Bandung sudah menerima 353 penghargaan dari berbagai pihak. Ini, tentu saja, harus menjadi motivasi untuk terus berkiprah sesuai tugas masing-masing,” katanya.
Untuk menghadapi Indonesia Emas 2045, Kang DS menekankan pentingnya lima hal: meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pemanfaatan big data, riset dan pengembangan, institusi yang kuat, serta pengelolaan keuangan yang baik. “Pemerintah daerah hadir untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mendukung kemajuan bangsa,” tegasnya.
Sebagai penutup, Kang DS mensosialisasikan Pilkada Serentak Nasional yang akan digelar pada 27 November 2024. “Kami siap melanjutkan kepemimpinan di Kabupaten Bandung dengan dukungan dari seluruh elemen masyarakat,” pungkasnya.
Dengan terselenggaranya Silaturahmi Akbar dan Seminar Nasional ini, diharapkan peran guru PAI semakin optimal dalam mencetak generasi muda yang cerdas dan berakhlak mulia.
Sumber : Humas Pemkab-Diskominfo Kab. Bandung