Bandung, Info Burinyay – Memperingati Hari UMKM Nasional ke-8, Dinas Koperasi & UMKM Provinsi Jawa Barat menggelar acara bertema “UMKM Silih Rojong Jabar Wibawa Katembong” di kantor Dinas Koperasi & UMKM Provinsi Jawa Barat, Jl. Soekarno Hatta No. 705, Bandung. Kegiatan yang berlangsung pada Selasa, 13 Agustus 2024, ini menjadi momen penting dalam meningkatkan kolaborasi dan mendorong inovasi UMKM di Jawa Barat.
Kepala Dinas Koperasi & UMKM Provinsi Jawa Barat, Ir. Rachmat Taufik Garsadi, M.Si., dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi dalam mendukung perkembangan UMKM di Jawa Barat.
“Kami bersyukur bahwa kreativitas UMKM di Jawa Barat terus meningkat. Namun, belum semua mendapat arahan yang tepat. Banyak pembina dan pendamping luar biasa yang tergabung dalam Apdesi dan Hipkindo, namun pendampingan tersebut masih bersifat parsial,” ujarnya.
Rachmat juga menjelaskan bahwa pihaknya telah menyebarkan sekitar 175 pendamping ke berbagai wilayah, yang secara langsung telah membina 15.000 pelaku UMKM.
“Alhamdulillah, rata-rata UMKM yang kami bina mengalami peningkatan sekitar 30 persen dalam penyerapan tenaga kerja dan offset. Namun, jumlah tersebut masih kecil dibandingkan dengan total 4,6 juta UMKM di Jawa Barat. Oleh karena itu, kami mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas dan daya saing UMKM,” tambahnya.
Dalam kesempatan ini, Rachmat juga menggarisbawahi pentingnya menciptakan produk-produk yang unik dan memiliki daya tarik tersendiri di pasar. Menurutnya, salah satu tantangan terbesar bagi UMKM adalah bersaing dengan produk luar negeri yang seringkali memiliki harga lebih kompetitif.
“Banyak produk UMKM Jawa Barat yang mampu bersaing, baik di dalam negeri maupun luar negeri, namun jumlahnya masih sangat sedikit. Produk dengan ciri khas dan keunikan adalah kunci untuk memenangkan persaingan di pasar global,” tegasnya.
Selain itu, Rachmat juga menyoroti pentingnya peran digitalisasi dalam mempercepat pertumbuhan UMKM.
“UMKM yang bergerak di bidang startup digital memiliki potensi untuk tumbuh lebih cepat. Namun, untuk menjadi sustainable, UMKM harus memiliki jejaring yang kuat dan akses yang baik terhadap modal, pemasaran, dan sumber daya lainnya,” jelasnya.
Acara ini juga menjadi ajang peluncuran “Rumah UMKM,” sebuah ruang publik yang dirancang untuk menjadi hub kolaborasi bagi UMKM dan berbagai pemangku kepentingan.
“Rumah UMKM ini sangat dibutuhkan oleh para pelaku UMKM dan stakeholder lainnya. Di sini, mereka bisa berkumpul, berdiskusi, dan mendapatkan akses ke berbagai fasilitas pendukung,” kata Rachmat.
Dalam Rumah UMKM, pelaku UMKM akan mendapatkan berbagai layanan konsultasi, termasuk legalitas usaha dan hak kekayaan intelektual.
“Kami telah bekerja sama dengan Kementerian Hukum, BPMB, dan berbagai pihak lainnya untuk mempermudah akses legalitas bagi UMKM. Di sini, mereka bisa berkonsultasi secara langsung atau melalui online, dengan suasana yang santai dan tidak formal,” tambah Rachmat.
Melalui Rumah UMKM, Rachmat berharap dapat mendorong UMKM untuk lebih inovatif dan terintegrasi dalam rantai pasok yang jelas, serta mampu mengembangkan ekosistem yang mendukung pertumbuhan usaha mereka.
“Selain UMKM, kami juga mendorong agar koperasi dapat menjadi wadah bagi para pelaku UMKM untuk meningkatkan aktivitas dan daya saing mereka,” ujarnya.
Hamdan Mutaqin, Sekretaris Ghani Gold, turut mengucapkan selamat atas peringatan Hari UMKM Nasional ke-8 tahun 2024. “Semoga UMKM semakin maju dan menebar manfaat bagi seluruh masyarakat. Bersama Gani, mari menabung emas di koperasi sekarang,” ujarnya, menutup acara dengan penuh semangat.
Dengan tema “UMKM Silih Rojong Jabar Wibawa Katembong,” peringatan Hari UMKM Nasional ke-8 di Jawa Barat ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam mendukung dan memajukan UMKM di tanah Pasundan. Kolaborasi, inovasi, dan digitalisasi menjadi kata kunci untuk mencapai tujuan bersama, yakni UMKM yang lebih kuat dan berdaya saing di kancah nasional maupun internasional.