Bandung, infoburinyay—SMKN 2 Bandung melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) Gelombang 2 pada tanggal 21-22 Agustus 2024. Dari beberapa instrumen yang telah dicapai, rapor pendidikan SMKN 2 Bandung semakin membaik.
Ketua Pelaksana ANBK SMKN 2 Bandung, Saepudin Zuhri, menyatakan pelaksanaan ANBK untuk mengevaluasi satuan Pendidikan berkaitan dengan proses pembelajaran, lingkungan pembelajaran, kompetensi peserta didik serta literasi dan numerasi. ANBK tersebut, kata Saepudin, dilaksanakan secara nasional oleh Kemendikbud. Menjadi salah satu data yang muncul di rapor pendidikan setiap satuan pendidikan.
“Sebagai bahan evaluasi juga untuk sekolah, yang nantinya ada perbaikan demi meningkatkan pelayanan pendidikan,” kata Saepudin kepada tim infoburinyay.com di kampus SMKN 2 Bandung, Jl. Ciliwung No.4, Cihapit, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung (21/8/2024).
Berkaitan dengan jumlah siswa yang mengikuti ANBK, ujar Saepudin, merupakan data yang diambil dari dapodik sejumlah 50 orang. Terdiri dari 45 orang siswa utama dan 5 orang cadangan. Keseluruhan siswa diambil dari semua jurusan.
Berdasarkan evaluasi tahun 2022, jelas Saepudin, ada beberapa poin yang perlu ditingkatkan. Kemudian tahun 2023 masuk kategori baik. Setiap tahun diadakan ANBK menjadi data yang masuk ke rapor Pendidikan.
“ANBK ini juga mengukur tingkat literasi dan numerasi. SMKN 2 Bandung terus berupaya untuk meningkat dari sebelumnya,” harap Saepudin.
SMKN 2 Bandung memiliki 7 jurusan meliputi: Teknik permesinan, Teknik pengelasan, Desain Gambar Mesin, Desain Komuniksi Visual, Animasi, Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), dan Teknik Komputer Jaringan. Sebagai Wakil Kepala Bidang Kurikulum, pihaknya berupaya memaksimalkan pembelajaran pada peserta didik. Selain itu, kata Saepudin, dilaksanakan workshop kepada guru-guru di semua jurusan.
“Dengan harapan kualitas pembelajarannya lebih meningkat. Narasumber workshop dari Pembina, pengawas pendidikan, industri, tenaga ahli. Beberapa industri sudah masuk ke jurusan. TKJ dengan skyline, dan jurusan lainnya,” tutur Saepudin.
Proses pembelajaran di SMKN 2 Bandung, tegas Saepudin, menyesuaikan dengan kondisi industri, menyelaraskan dengan apa yang dikehendaki oleh industri. Hal itu didukung oleh Kurikulum Merdeka yang bisa fleksibel.
“Penyelerasan dengan industri mitra. Dalam hal penyelarasan pun guru-guru akan dilatih di industri untuk mengajarkan apa yang diinginkan oleh industri. Diharapkan bisa lebih baik dalam melayani peserta didik,” kata Saepudin.
Menurut data yang dihimpun oleh tim infoburinyay.com bahwa kualitas satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran. Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Berkaitan dengan Pendidikan karakter, Staf Kesiswaan, Nia Damayanti, menjelaskan bahwa SMKN 2 Bandung melaksanakan program pembiasaan. Salah satunya pembiasaan salat duha yang dilanjutkan dengan penyampaian nasihat untuk menguatkan kepribadian.
“Dalam kesempatan tersebut pun disampaikan hal-hal positif, termasuk mengajak siswa untuk mencegah perundungan,” kata Nia.
Nia menambahkan ada beberapa narasumber yang melibatkan pihak luar seperti dari kepolisian dan instansi kesehatan. Pihak sekolah sangat memperhatikan tumbuh kembang anak termasuk aspek emosi. Maka dari itu, ujar Nia, setiap hari dilaksanakan penyambutan pada siswa anak, memperhatikan kerapihan dan raut wajah.
Hal yang sama pun dilaksanakan di kelas juga jam pulang sekolah. Dari kegiatan tersebut, jelas Nia, sekolah memiliki catatan untuk menindaklanjuti baik kepada individu tiap siswa atau program pendidikan karakter secara keseluruhan.