Info Burinyay
BudayaSeni Budaya

Puspa Karima Siap Tampilkan Inovasi Musik Bertema Perempuan dan Pangan di Lokovasia 2024

Puspa Karima Siap Tampilkan Inovasi Musik Bertema Perempuan dan Pangan di Lokovasia 2024 (2)

Bandung, Info Burinyay Puspa Karima kembali terpilih sebagai peserta dalam Lokakarya Konservasi dan Inovasi Musik Tradisi (Lokovasia) 2024. Setelah tampil di Lokovasia 2023, mereka kini hadir dengan tema yang lebih mendalam. Tahun ini, mereka membawa fokus baru yang berhubungan erat dengan isu perempuan dan ketahanan pangan. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Yayasan Musike SJ. Seperti tahun lalu, partisipasi Puspa Karima menunjukkan dedikasi mereka dalam menjaga warisan budaya sekaligus merespons tantangan sosial yang ada.

Pada Lokovasia 2024, Puspa Karima menyajikan karya yang menggabungkan tiga seni tradisional Sunda: Reak, Bakbrung, dan Celempung Buhun. Mereka ingin menciptakan inovasi yang segar dan relevan dengan tema perempuan dan ketahanan pangan. Dengan fokus ini, mereka menyoroti peran penting perempuan yang sering terabaikan dalam masyarakat, khususnya dalam konteks ketahanan pangan.

Kegiatan Lokovasia 2024 dimulai dengan pendaftaran dan audisi online yang berlangsung dari 11 Juni hingga 10 Agustus 2024. Banyak grup musik, musisi, komponis, dan peneliti musik dari seluruh Indonesia mengikuti seleksi ini. Pada 14 Agustus 2024, panitia mengumumkan 10 grup musik, 5 musisi, 3 komponis, dan 2 peneliti musik yang berhasil lolos seleksi.

Setelah pengumuman peserta terpilih, kegiatan dilanjutkan dengan lokakarya intensif pada 14 hingga 19 Agustus. Peserta berkesempatan memperdalam pengetahuan mereka tentang musik tradisi, inovasi, dan teknik konservasi melalui sesi-sesi yang dipandu oleh para ahli. Kemudian, pada 20 hingga 29 Agustus, peserta mengikuti sesi mentoring dan visitasi. Pada sesi ini, mereka menerima bimbingan dari pakar untuk mengembangkan ide menjadi karya yang siap dipresentasikan. Seluruh rangkaian kegiatan ini memuncak dalam eksibisi yang digelar pada 1 hingga 8 September 2024 di Universitas Negeri Malang, Jawa Timur. Di sana, setiap peserta akan memamerkan hasil karya mereka kepada publik.

Untuk Lokovasia 2024, Puspa Karima mengirimkan lima delegasi. Mereka adalah Desty (seorang ibu rumah tangga dan sastrawan), Yunia (ibu rumah tangga dan sastrawan), Kharisma (guru), Nisa (mahasiswa), dan Winda (guru dan pengurus yayasan). Kelima anggota ini berasal dari latar belakang yang beragam, sehingga memperkaya interpretasi tema yang mereka angkat. Kehadiran mereka tidak hanya memperlihatkan keberagaman, tetapi juga komitmen untuk mengeksplorasi isu-isu penting yang relevan dengan masyarakat saat ini.

Tema “Perempuan dan Pangan” diangkat karena adanya kekhawatiran bahwa perempuan sering kali dianggap kurang memiliki peran signifikan dalam masyarakat. Khususnya, dalam hal ketahanan pangan. Meskipun banyak yang menganggap perempuan hanya berperan di ranah domestik, sebenarnya mereka memainkan peran yang sangat vital. Dalam budaya Sunda, misalnya, perempuan memiliki peran penting dalam menjaga ketahanan pangan dan keseimbangan lingkungan.

Perempuan Sunda, sejak dulu, mewarisi pengetahuan tentang pertanian, pengelolaan keluarga, serta hubungan harmonis dengan alam. Pengetahuan ini diwariskan secara turun-temurun, menjadikan perempuan sebagai penjaga tradisi dan kelestarian budaya. Lebih dari itu, perempuan juga memiliki otoritas dalam mengelola sumber daya yang mendukung kehidupan keluarga dan masyarakat. Sosok Nyi Pohaci, yang melambangkan ketahanan pangan dan kearifan lokal, menjadi representasi dari peran perempuan dalam budaya Sunda. Sosok ini bukan sekadar mitos, melainkan simbol penting yang menggambarkan bagaimana perempuan berperan dalam menjaga keseimbangan alam dan kehidupan manusia.

Puspa Karima Siap Tampilkan Inovasi Musik Bertema Perempuan dan Pangan di Lokovasia 2024

Dengan mengangkat tema ini, Puspa Karima berusaha mengingatkan kembali pentingnya peran perempuan dalam ketahanan pangan. Mereka ingin masyarakat memahami bahwa peran perempuan jauh lebih luas daripada yang sering diasumsikan. Melalui karya seni ini, mereka berharap bisa menyuarakan pentingnya peran tersebut serta mendorong masyarakat untuk lebih menghargai kontribusi perempuan dalam pembangunan dan kehidupan sehari-hari.

Sejak tahun 2021, Yayasan Puspa Karima Indonesia, yang dipimpin oleh Bunga Dessri Nur Ghaliyah, telah aktif dalam memajukan kebudayaan dan pemberdayaan perempuan. Yayasan ini menjadi wadah bagi perempuan dan kaum minoritas untuk berkarya, mengekspresikan diri, dan berbagi pemikiran secara bebas. Di bawah kepemimpinan Bunga, Puspa Karima telah berkembang menjadi komunitas yang berpengaruh dalam berbagai kegiatan budaya, baik di dalam maupun di luar negeri.

Hingga saat ini, Yayasan Puspa Karima telah memiliki lebih dari 20 anggota aktif yang terlibat dalam berbagai program. Mereka berpartisipasi dalam kegiatan seni pertunjukan, sastra, dan riset budaya. Di berbagai kesempatan, mereka juga mengembangkan proyek-proyek yang bertujuan untuk mendokumentasikan dan melestarikan warisan budaya yang semakin tergerus oleh arus modernisasi.

Partisipasi Puspa Karima dalam Lokovasia 2024 bukan hanya sekadar penampilan musik. Melalui karya mereka, Puspa Karima berupaya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya peran perempuan dalam ketahanan pangan. Mereka juga menekankan pentingnya menjaga kearifan lokal yang mulai terpinggirkan oleh perkembangan zaman. Dengan semangat ini, mereka berharap dapat memberi kontribusi nyata dalam pelestarian budaya dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai tradisi yang berharga.

Pada akhirnya, melalui partisipasi mereka di Lokovasia 2024, Puspa Karima mengajak masyarakat untuk lebih menghargai peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan. Mereka percaya bahwa seni tradisional bisa menjadi alat yang efektif untuk menyampaikan pesan-pesan penting kepada publik. Dengan demikian, kontribusi mereka tidak hanya terbatas pada bidang seni, tetapi juga pada upaya memperkuat posisi perempuan dalam masyarakat dan menjaga kelestarian budaya yang menjadi identitas bangsa.

Related posts

Leave a Comment

* By using this form you agree with the storage and handling of your data by this website.