Info Burinyay
Peristiwa

Aktivis Tuli Jabar Tekankan Pentingnya Bahasa Isyarat dalam Pelayanan Publik

Asri Anggraeni Putri, seorang aktivis Tuli asal Jawa Barat

Soreang, Info Burinyay – Asri Anggraeni Putri, seorang aktivis Tuli dari Jawa Barat, menegaskan pentingnya bahasa isyarat untuk komunitas Tuli. Dalam wawancara yang dilakukan usai acara Pendaftaran Calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung di Gedung KPUD Kabupaten Bandung pada Kamis (29/8), Asri membagikan pandangannya mengenai aksesibilitas bahasa isyarat.

Asri menjelaskan bahwa bahasa isyarat memainkan peran krusial dalam komunikasi sehari-hari bagi komunitas Tuli. “Bahasa isyarat sangat penting karena menjadi sarana utama kami untuk mendapatkan informasi dengan jelas dan tepat,” ungkapnya. Menurut Asri, bahasa isyarat tidak hanya memfasilitasi komunikasi, tetapi juga memastikan bahwa hak-hak komunitas Tuli dapat terpenuhi secara adil.

Dia melanjutkan dengan menyoroti kebutuhan mendesak akan akses bahasa isyarat dalam berbagai situasi, termasuk proses pemilihan.

“Dalam situasi seperti pemilihan ini, akses bahasa isyarat sangat penting. Tanpa akses ini, kami tidak bisa memastikan bahwa hak kami terlindungi dengan baik,” jelas Asri. Oleh karena itu, Asri meminta agar bahasa isyarat menjadi bagian integral dari semua fasilitas publik.

Lebih lanjut, Asri mengharapkan adanya perubahan nyata dalam cara pemerintah menyediakan aksesibilitas bagi komunitas Tuli.

“Kami ingin pemerintah lebih proaktif dalam menyediakan akses bahasa isyarat di semua layanan publik. Informasi adalah hak semua orang, dan kami juga berhak mendapatkan informasi yang jelas,” tegasnya.

Baca Juga
Kadisdik Kab Bandung Enjang Wahyudin: Doakan Bupati Umroh Mabrur dan Penuh Berkah!

Asri juga memberikan contoh konkret mengenai cara meningkatkan aksesibilitas, seperti menyediakan teks berjalan (caption) di layanan publik dan program televisi.

“Misalnya, fasilitas publik seharusnya menyediakan caption atau informasi visual tambahan agar kami bisa mengaksesnya dengan lebih mudah. Hal ini akan membantu membuat fasilitas lebih inklusif dan ramah disabilitas,” tambahnya.

Dengan kata lain, Asri menegaskan bahwa fasilitas publik harus benar-benar inklusif dan tidak boleh mengabaikan kebutuhan komunitas Tuli.

“Kami berharap agar pemerintah dan masyarakat memastikan bahwa aksesibilitas penuh tersedia. Jika ada diskriminasi atau pengabaian, itu sangat merugikan kami,” katanya.

Asri juga mencatat pentingnya peran serta masyarakat dalam mendukung inklusivitas. “Kita semua harus berperan aktif dalam memastikan bahwa informasi dan layanan publik bisa diakses oleh semua orang, termasuk komunitas Tuli,” tuturnya.

Pesan Asri jelas: kesetaraan dalam akses informasi adalah hak semua orang. Dia mengingatkan bahwa diskriminasi terhadap komunitas Tuli harus dihindari.

“Kita harus mengutamakan kesetaraan dalam akses informasi. Semua orang berhak mendapatkan informasi yang jelas, tanpa terkecuali,” pungkas Asri.

Dengan pesan yang kuat ini, Asri berharap pemerintah dan masyarakat segera mengambil langkah konkret untuk mewujudkan fasilitas publik yang inklusif dan adil. Asri menuntut agar hak-hak komunitas Tuli diakui dan dilindungi dengan baik, tanpa adanya hambatan.

Related posts

Leave a Comment

* By using this form you agree with the storage and handling of your data by this website.