Rancaekek, Info Burinyay – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Provinsi Jawa Barat menggelar acara bertajuk “Build Your Legacy Business.” Acara ini berlangsung di SMK Skye Digipreneur School, Rancaekek, Kabupaten Bandung. Dengan tujuan memudahkan masyarakat, khususnya pelaku usaha muda, acara ini menawarkan layanan pengurusan legalitas usaha secara gratis. Sebagai hasilnya, acara ini diharapkan dapat membantu para peserta membangun usaha dengan dasar hukum yang kuat.
Selain itu, acara ini menghadirkan sejumlah narasumber dari instansi terkait. Mereka adalah Irwansyah, S.Ip., dari Dinas PMPTSP Provinsi Jawa Barat; Rita Ariyana dari Badan Standarisasi Nasional (BSN) Jawa Barat; Aditya Amarullah, S.H., M.M., dari Kemenkumham Dirjen Kekayaan Intelektual Kanwil Jabar; H. Imam Mutawakill, S.Ag., M.Si., dari Kanwil Agama Provinsi Jawa Barat; dan Meliza Miranda Widyasari dari BPOM Bandung. Dengan adanya narasumber tersebut, para peserta dapat memperoleh informasi yang tepat dan layanan langsung yang sangat dibutuhkan.
Lebih lanjut, acara ini memberikan berbagai layanan pengurusan legalitas usaha. Layanan tersebut mencakup pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), sertifikasi halal, Izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), Standar Nasional Indonesia (SNI), serta Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Oleh karena itu, acara ini sangat relevan bagi pelaku usaha yang ingin memastikan legalitas bisnis mereka.
Dalam keterangannya, Irwansyah, S.Ip., menyatakan bahwa kegiatan ini penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai legalitas usaha.
“Kami berharap, setelah acara ini, siswa dan masyarakat memahami pentingnya NIB, sertifikasi halal, dan HKI. Dengan demikian, hal ini akan mendukung upaya pemerintah mencapai target 1 juta NIB,” jelasnya.
Rita Ariyana dari BSN Jawa Barat juga menambahkan pentingnya standar dalam menjalankan usaha.
“Kami siap mendampingi para pelaku usaha muda di SMK Skye untuk menerapkan standar nasional. Dengan demikian, mereka dapat berinovasi sekaligus mematuhi regulasi yang berlaku,” ujarnya. Selain itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi antara BSN dan para pelaku usaha dalam meningkatkan kualitas produk.
Sementara itu, Aditya Amarullah, S.H., M.M., dari Kemenkumham Dirjen Kekayaan Intelektual Kanwil Jabar, menjelaskan tentang Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Ia menegaskan bahwa HKI adalah hak eksklusif yang harus dimiliki oleh setiap pelaku usaha.
“Tanpa perlindungan HKI, karya atau inovasi kita dapat disalahgunakan oleh pihak lain. Oleh karena itu, saya mengajak semua pelaku usaha, terutama siswa di sini, untuk segera mendaftarkan karya mereka,” katanya.
Di sisi lain, H. Imam Mutawakill, S.Ag., M.Si., dari Kanwil Agama Jawa Barat, berbicara tentang pentingnya sertifikasi halal.
“Sertifikasi halal sangat penting untuk memastikan produk yang dikonsumsi oleh umat Islam sesuai dengan syariat. Karena itu, kami sangat mengapresiasi antusiasme siswa dan masyarakat yang hadir dalam acara ini,” ungkapnya.
Lebih jauh, ia mendorong masyarakat untuk lebih sadar dan peduli terhadap pentingnya produk halal dalam kehidupan sehari-hari.
Meliza Miranda Widyasari dari BPOM Bandung turut memberikan pandangannya mengenai keamanan produk makanan dan obat-obatan.
“Kami selalu menekankan kepada masyarakat untuk memeriksa produk yang akan mereka konsumsi. Oleh sebab itu, penting bagi kita semua untuk memastikan bahwa produk tersebut sudah terdaftar di BPOM,” ujarnya.
Dengan demikian, masyarakat dapat terhindar dari produk-produk yang tidak aman atau tidak memenuhi standar kesehatan.
Di sisi lain, antusiasme peserta sepanjang acara sangat tinggi. Banyak siswa yang mengajukan pertanyaan terkait pengurusan izin usaha, keamanan produk, serta cara mendaftarkan HKI. Sebagai hasilnya, acara ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga membuka peluang bagi para peserta untuk memulai usaha dengan dasar yang kuat.
Selain itu, Dinas PMPTSP Provinsi Jawa Barat berharap acara ini bisa menjadi langkah awal dalam membangun ekosistem usaha yang sehat di kalangan generasi muda. Dengan adanya dukungan dari berbagai instansi, para pelaku usaha muda diharapkan bisa menjalankan bisnis mereka dengan lebih percaya diri. Tidak hanya itu, acara ini juga mendorong kolaborasi berkelanjutan antara pemerintah dan sekolah-sekolah di masa mendatang.
Pada akhirnya, seluruh narasumber mengajak peserta untuk terus meningkatkan pengetahuan mereka mengenai legalitas usaha. Dengan demikian, mereka bisa menjalankan usaha dengan patuh pada aturan yang berlaku. Oleh sebab itu, acara seperti ini sangat penting dalam mempersiapkan generasi muda yang siap bersaing dan berkarya dengan perlindungan hukum yang memadai.