Bandung, Info Burinyay – Paguyuban Pasundan merayakan Milangkala ke-111 dengan mengadakan Kuliah Umum Budaya di Aula Randalasaba Dr. Djoendjoenan, Jalan Sumatera No. 41, Bandung. Acara ini menghadirkan H. Dedi Mulyadi, S.H., M.M., yang membahas pentingnya menjaga jati diri Sunda dalam pembangunan Jawa Barat.
Dedi Mulyadi mengajak masyarakat untuk merencanakan landscape pembangunan yang sesuai dengan jati diri ki Sunda. Ia menekankan bahwa tata ruang, sistem kesehatan, dan pembangunan berbasis energi memerlukan pengelolaan yang tepat.
“Kita perlu memanfaatkan riset dan teknologi yang ada di sekitar kita,” ujarnya.
Universitas Pasundan, menurut Dedi, harus memimpin penelitian kekayaan alam Sunda.
“Potensi tanaman, hewan, dan energi di Jawa Barat sangat besar. Dengan optimalisasi, provinsi ini bisa menjadi pusat energi yang beragam di masa depan,” tambahnya.
Selain itu, Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan, Prof. Didi Turmudzi, menyoroti pentingnya informasi yang diperoleh dari kuliah umum ini.
“Kita harus segera mengembangkan aset-aset Sunda yang berkaitan dengan pertanian, peternakan, dan sumber daya alam. Data otentik sudah tersedia untuk mendukung pengembangan ini,” tegasnya.
Budi Dalton, Wakil Dekan Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan, juga menyampaikan rasa syukurnya atas kesempatan ini.
“Sebagai dosen, saya merasa sangat terbantu dengan wawasan yang diberikan oleh Kang Dedi. Ini panduan yang jelas untuk peran orang Sunda di masa depan,” ungkapnya.
Sementara itu, Asep Suparman, tokoh Sunda dari Garut, menyatakan bahwa kuliah umum ini memperkaya pengetahuannya tentang budaya Sunda.
“Meskipun kita berada di era modern, kita perlu mempertahankan dan menerapkan cara-cara tradisional dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
Kang Dedi juga berbagi visinya untuk mempertahankan budaya Sunda melalui arsitektur.
“Jika saya menjadi gubernur, saya akan menata kampung-kampung Sunda dengan latar belakang Pajajaran. Ini langkah yang krusial untuk menjaga kelangsungan budaya Sunda,” tegasnya.
Dengan demikian, kuliah umum ini membuka peluang bagi Paguyuban Pasundan dan masyarakat Jawa Barat untuk memperdalam dan melestarikan nilai-nilai budaya Sunda. Sinergi antara berbagai pihak sangat penting untuk membawa kebaikan bagi masyarakat Sunda dan Jawa Barat.