Kualalumpur, Info Burinyay – Tim Skye ECOGROW dari SMK Skye Digipreneur School kembali mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional. Pada tanggal 15 September 2024, mereka berhasil meraih gelar Second Runner-Up dalam “Young Agri Scientist Competition MAHA 2024” yang diadakan di Malaysia. Kompetisi ini melibatkan 29 tim dari 8 negara di Asia Tenggara. Dengan demikian, Tim Skye ECOGROW menjadi salah satu dari lima finalis yang bertanding di babak puncak.
Peserta dari SMK Skye Digipreneur terdiri dari Prama dan Ardeina, keduanya siswa kelas XI Program Studi PPLG, serta Khirei dari kelas XII Program Studi Retail. Mereka berpartisipasi di bawah bimbingan Coach Rio Andrianto, S.Kom., sebagai guru pembimbing.
Ajang ini memberikan kesempatan bagi para peserta untuk menunjukkan inovasi berbasis teknologi dalam bidang pertanian. Setiap tim memiliki waktu 10 menit untuk presentasi proyek dan 5 menit untuk menampilkan prototipe. Dalam kesempatan ini, Tim Skye ECOGROW memukau juri dengan “Smart Watering System”. Sistem ini memanfaatkan air wudhu dan teknologi IoT (Internet of Things) untuk meningkatkan efisiensi serta keberlanjutan pertanian. Oleh karena itu, inovasi ini berhasil menarik perhatian juri dan peserta dari berbagai negara.
Selain itu, tim dari Thailand menampilkan “AgroPlot Grow the Future with IoT Farming”, yang juga menggunakan teknologi IoT. Di sisi lain, Kamboja mempresentasikan “Automated Pest Detection System Using Image Recognition”. Sementara itu, Malaysia, sebagai tuan rumah, memperkenalkan inovasi dalam pengelolaan sampah makanan melalui “Food Waste Management”.
Meskipun persaingan sangat ketat, Tim Skye ECOGROW berhasil membawa pulang gelar Second Runner-Up dan hadiah sebesar 2.000 MYR. Prestasi ini, tentu saja, membanggakan sekolah mereka dan Indonesia sebagai negara dengan inovasi unggulan dalam teknologi pertanian. Prama, salah satu anggota tim, mengungkapkan rasa syukur.
“This is an amazing experience for us. Dari lomba kemarin, kami mendapatkan pelajaran penting yang bisa meningkatkan kemampuan kami. Kami senang membawa nama sekolah Skye Digipreneur ke kancah Asia. Walaupun bukan juara pertama, kami bersyukur bisa masuk dalam jajaran Top Three. Semua ini berkat dukungan para coaches, orang tua, dan teman-teman kami,” ujar Prama penuh semangat.
Lebih lanjut, Coach Rio Andrianto juga mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan. “Kami sangat senang bisa masuk tiga besar dan membawa nama Skye Digipreneur ke Asia Tenggara. Kompetisi ini merupakan perjalanan luar biasa, penuh pelajaran berharga dan pengalaman tak terlupakan. Selain itu, tantangan ini, tentu saja, mendorong kami untuk lebih tumbuh, berkolaborasi, dan berinovasi,” katanya.
Booth Tim Skye ECOGROW menarik perhatian banyak pengunjung. Konsep “Education Fun Grow” menjadi daya tarik tersendiri. Dengan pendekatan ini, mereka menggabungkan pendidikan dengan pertanian, sehingga memberi pemahaman tentang integrasi teknologi modern dalam sektor pertanian. Tidak mengherankan jika booth mereka selalu ramai dikunjungi peserta dari berbagai negara.
Keberhasilan ini tidak hanya membuktikan bahwa siswa-siswa SMK Skye Digipreneur memiliki potensi luar biasa untuk bersaing di tingkat internasional. Sebaliknya, mereka juga menunjukkan kemampuan berpikir kritis dalam mencari solusi untuk tantangan di bidang pertanian modern. Kompetisi Young Agri Scientist MAHA 2024 memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi Tim Skye ECOGROW. Pengalaman ini, pada gilirannya, akan menjadi landasan untuk terus berkembang dan berinovasi.
Dengan semangat yang terus menyala, Tim Skye ECOGROW siap menghadapi tantangan berikutnya di kancah internasional. Selain itu, prestasi ini juga mendorong siswa-siswa lain di Indonesia untuk mengembangkan inovasi dalam bidang teknologi dan pertanian. Melalui dukungan dari berbagai pihak, baik sekolah, pelatih, maupun orang tua, diharapkan Tim Skye ECOGROW dapat terus mengharumkan nama bangsa dan menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat global.