Soreang, Info Burinyay – Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (Abpednas) Kabupaten Bandung menyelenggarakan Talkshow untuk meningkatkan kapasitas Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Kegiatan ini diadakan di Sutan Raja Hotel and Convention Centre, Soreang, dan dihadiri oleh pengurus Abpednas kecamatan se-Kabupaten Bandung. Acara ini menjadi momentum penting bagi para pemangku kepentingan desa untuk berdiskusi mengenai peningkatan peran BPD dalam pembangunan desa.
Ketua Abpednas Kabupaten Bandung, Firmansyah Lesmana, S.IP., memimpin acara tersebut. Hadir pula Sekretaris Abpednas Zulpian serta pengurus Abpednas dari berbagai kecamatan. Selain itu, Kabid Pemdes Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bandung, Ari Zakaria S.S.Tp., M.Si., mewakili H. Tata Irawan sebagai salah satu narasumber. Para praktisi dan akademisi juga memberikan pandangan mereka terkait optimalisasi peran BPD.
Firmansyah menjelaskan bahwa acara ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan kapasitas anggota BPD. Melalui silaturahmi dan pembelajaran bersama, para pengurus dapat saling belajar dan berbagi pengalaman.
“Hari ini, kita semua berkumpul untuk mencerdaskan rekan-rekan BPD. Selain itu, kami berkomitmen untuk ikut serta dalam meningkatkan kapasitas ini. Kami percaya bahwa peningkatan kapasitas adalah tanggung jawab kita bersama, bukan hanya pemerintah,” ungkapnya.
Dengan lebih dari 100 peserta, acara ini berhasil menarik minat pengurus Abpednas dari berbagai kecamatan. Firmansyah berharap kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan, tetapi juga menyatukan visi dan memperkuat kolaborasi antara BPD dan pemerintah desa.
“Yang paling penting, kami ingin menyamakan pandangan dan meningkatkan kerja sama dalam membangun desa masing-masing,” tambahnya.
Artikel IB ———-Kabid Pemdes DPMD Kabupaten Bandung, Ari Zakaria, menyatakan apresiasinya terhadap acara tersebut. Menurutnya, kegiatan ini memberikan banyak manfaat, terutama dalam memperkuat silaturahmi antar anggota BPD.
“Acara ini memberikan ruang bagi anggota BPD untuk berbagi pengalaman dan belajar dari permasalahan yang mereka hadapi di desa. Dengan demikian, mereka bisa memperoleh pemahaman yang lebih baik,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ari menekankan pentingnya pemahaman mengenai tugas dan fungsi BPD.
“Selain meningkatkan silaturahmi, kegiatan ini juga membantu anggota BPD memahami peran mereka dengan lebih jelas. Hal ini penting agar mereka bisa lebih efektif dalam menjalankan tugas pengawasan, penyaluran aspirasi, serta pelaksanaan kebijakan sesuai dengan peraturan yang berlaku,” tambahnya.
Ari berharap bahwa hasil dari kegiatan ini akan berdampak positif pada pemerintahan desa. Peningkatan kapasitas anggota BPD diharapkan akan memperkuat efektivitas pemerintahan desa, terutama dalam pembangunan dan pelayanan masyarakat.
Selama diskusi, para narasumber membahas beberapa isu utama terkait peran BPD. Di antaranya adalah tugas pokok dan fungsi BPD dalam penyaluran aspirasi masyarakat serta pengawasan terhadap pemerintahan desa.
“Kami juga membahas perubahan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, yang penting untuk dipahami oleh seluruh anggota BPD. Selain itu, kami membahas kebijakan-kebijakan terkait yang mempengaruhi pemerintahan desa,” ujar Ari.
Ia berharap BPD dapat terus berperan aktif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang muncul di desa. “Dengan adanya peningkatan kapasitas ini, kami optimis bahwa peran BPD dalam pembangunan desa akan semakin terasa,” tegasnya.
Artikel IB ———-Ketua BPD Banjaran, H. Engkos Koswara, turut mengapresiasi penyelenggaraan acara ini. Menurutnya, talkshow ini sangat bermanfaat bagi para anggota BPD dalam menjalankan tugas mereka.
“Acara ini memberikan banyak wawasan baru yang sangat relevan dengan tugas-tugas kami di desa. Kami berharap dapat mengimplementasikan semua yang telah dipelajari di desa masing-masing,” ujarnya.
Selain itu, Engkos juga berharap adanya sinergi yang lebih baik antara BPD dan pemerintah desa. Menurutnya, pemahaman yang selaras antara BPD dan kepala desa sangat penting untuk menciptakan pengawasan yang lebih efektif.
“Kami menginginkan adanya pemahaman yang selaras antara BPD dan kepala desa, agar pengawasan berjalan dengan baik dan pemerintahan desa lebih efektif,” katanya.
Secara keseluruhan, Talkshow ini menjadi ajang silaturahmi yang sangat bermanfaat. Para pemangku kepentingan desa dapat saling berbagi pengetahuan dan pengalaman. Dengan demikian, mereka dapat berdiskusi mengenai solusi-solusi dari berbagai permasalahan yang ada. Para peserta juga diharapkan dapat menyatukan visi dan semakin aktif dalam berkontribusi untuk pembangunan desa yang lebih baik.
Talkshow ini menegaskan komitmen semua pihak untuk membangun desa yang lebih mandiri dan sejahtera. Dengan peran aktif BPD, diharapkan desa-desa di Kabupaten Bandung akan terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.