Soreang, Info Burinyay –Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus mempercepat penanganan pascagempa bumi. Hingga Senin, 23 September 2024, pukul 16.00 WIB, sebanyak 181 tenda sudah didirikan. Jumlah ini meningkat dari sebelumnya 165 tenda dengan tambahan 16 unit baru.
Tenda-tenda tersebut diperuntukkan bagi masyarakat terdampak gempa di Kecamatan Kertasari. “Tenda ini diutamakan untuk pengungsi di beberapa desa di Kertasari,” ujar Bupati Bandung, Dr. HM Dadang Supriatna, melalui Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama, Selasa (24/9/2024).
Uka Suska merinci dari 181 tenda yang telah terpasang, 83 unit berada di Desa Cibeureum, 20 di Desa Tarumajaya, 47 di Desa Cikembang, 20 di Desa Cihawuk, dan 2 di Desa Sukapura. Dari jumlah tersebut, 151 tenda digunakan untuk pengungsian warga terdampak, 29 tenda sebagai posko, dan 44 merupakan tenda mandiri. Beberapa sekolah juga mengajukan 17 unit tenda, namun baru tersedia dua unit tenda dome, sehingga kekurangan 15 unit tenda.
Selain itu, logistik bagi warga terdampak telah didistribusikan ke beberapa desa.
“Logistik sudah disalurkan di desa-desa seperti Cibeureum, Tarumajaya, Cikembang, Cihawuk, Resmitinggal, Sukapura, dan Santosa,” jelas Uka. Data ini masih dinamis dan akan terus diperbarui.
BPBD Kabupaten Bandung juga menghimbau warga untuk segera mengungsi ke tempat lebih aman. Koordinasi dengan pihak terkait terus dilakukan untuk memastikan penanganan berjalan lancar. “Masyarakat diminta tetap waspada dan terus berkoordinasi dengan petugas,” tambah Uka.
Bupati Bandung telah mengeluarkan surat pernyataan keadaan darurat bencana gempa bumi. Surat ini menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari, dengan pos komando dan lapangan diaktifkan untuk menangani bencana tersebut.
BPBD telah memetakan sebaran dampak gempa bumi. Wilayah terdampak meliputi Kecamatan Kertasari, Pangalengan, Ibun, Pacet, Ciparay, Arjasari, Pameungpeuk, Banjaran, dan Cimaung. Hingga Selasa sore, tercatat 6.163 rumah mengalami kerusakan. Rinciannya, 784 rumah rusak berat, 987 rusak sedang, dan 4.392 rusak ringan. Selain itu, 91 sarana pendidikan, 96 sarana ibadah, 12 fasilitas kesehatan, dan 27 fasilitas umum terdampak.
Sebanyak 11.682 kepala keluarga atau 45.325 jiwa terdampak langsung. Dari jumlah tersebut, 9.229 jiwa telah mengungsi di tenda-tenda yang disiapkan. “Kami mencatat satu korban jiwa akibat bencana ini,” jelas Uka.
Dalam penanganan bencana ini, Pemkab Bandung bekerja sama dengan berbagai pihak. Bantuan datang dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat hingga kementerian terkait. Lebih dari 131 komunitas relawan dan lembaga kemanusiaan juga berpartisipasi dalam upaya ini.
“Kolaborasi ini penting untuk memastikan bantuan logistik dan tempat pengungsian tersedia,” terang Uka. Tim Reaksi Cepat Multisektor juga terus bekerja memastikan kebutuhan warga terdampak terpenuhi.
Pemkab Bandung berupaya memastikan pemulihan pascagempa berjalan cepat dan efektif. Warga diharapkan tetap tenang, waspada, dan mengikuti arahan petugas di lapangan.
Dengan bantuan berbagai pihak, diharapkan warga terdampak dapat segera kembali ke kehidupan normal.
Sumber : Humas Pemkab-Diskominfo Kab. Bandung