Info Burinyay
Info Pilkada

Dedi Mulyadi Unggul Telak di Basis Hijau dan Merah, Siap Taklukkan Jawa Barat

H. Dedi Mulyadi, SH., MM dan H. Erwan Setiawan, SE., Cagub dan Cawagub Jabar 2024-2029

Jakarta, Info Burinyay Dedi Mulyadi terus menunjukkan keunggulannya sebagai calon kuat Gubernur Jawa Barat. Elektabilitasnya semakin meningkat, meninggalkan tiga kandidat lainnya. Bahkan, di basis hijau seperti Kota Tasikmalaya dan Kota Bekasi, serta di basis merah seperti Subang, Dedi unggul jauh.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (26/9/2024). Berdasarkan survei beberapa lembaga, Dedi Mulyadi menjadi kandidat terkuat dalam preferensi pemilih Jawa Barat. Elektabilitasnya unggul di basis hijau dan merah.

Menurut Toto, pasca Ridwan Kamil maju di Pilkada DKI Jakarta, elektabilitas Dedi Mulyadi naik signifikan. Rata-rata kenaikannya mencapai 30 hingga 40% di berbagai wilayah survei. Toto menambahkan, kenaikan ini tidak semata-mata karena ketiadaan Ridwan Kamil, tetapi juga karena Dedi memiliki elektabilitas yang kuat.

Dedi tidak hanya populer, tetapi juga memiliki tingkat kesukaan yang tinggi. Survei menunjukkan bahwa 85% orang yang mengenal Dedi menyukainya, dengan sekitar 80% pemilih sudah mengenalnya secara pribadi. Ini menjadi modal penting dalam persaingan Pilgub Jawa Barat.

Baca Juga
KPU Kab. Bandung Gelar Sosialisasi Penyusunan Visi, Misi, dan Program Pasangan Calon Sesuai RPJPD

Dengan modal ini, Dedi tidak hanya unggul di basis tradisionalnya. Ia juga berhasil mengokohkan dukungan di basis hijau dari partai-partai Islam seperti PKS dan PPP. Bahkan, Dedi juga menembus basis merah PDIP.

“Kota Tasikmalaya dan Kota Bekasi, yang merupakan basis PPP dan PKS, menunjukkan keunggulan Dedi atas kandidat lain,” ungkap Toto. Di Bekasi, elektabilitas Dedi mencapai 62%, sementara di Tasikmalaya mencapai 78,6%. Ini menunjukkan bahwa Dedi mampu meraih simpati pemilih di basis hijau yang sulit bagi kandidat lain.

Di Bekasi, yang merupakan wilayah tempat tinggal Ahmad Syaikhu, kader PKS yang juga maju sebagai calon gubernur, elektabilitasnya hanya mencapai 28,9%. Dedi unggul jauh. Sementara itu, di Tasikmalaya, Dedi unggul dengan 78,6%, sedangkan Ahmad Syaikhu hanya mendapatkan 9,3%.

Hasil survei di Kabupaten Subang yang dikenal sebagai basis PDIP juga mencengangkan. Elektabilitas Dedi di wilayah ini mencapai 92%, sementara tiga kandidat lainnya hanya di bawah 5%. Hal serupa terjadi di Purwakarta, basis tradisional Dedi, di mana ia unggul dengan 89,5%.

Menurut Toto, fenomena ini semakin menguatkan perbedaan antara perilaku pemilih dalam pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan kepala daerah (Pilkada). “Di Pilkada, kekuatan personal figur lebih dominan. Banyaknya dukungan partai tidak selalu menjamin kemenangan jika figurnya lemah,” jelasnya.

Saat ditanya mengenai faktor yang membuat Dedi unggul merata di hampir seluruh wilayah Jawa Barat, Toto menjelaskan bahwa intensitas turun ke lapangan menjadi kunci utama. Dedi sering berinteraksi langsung dengan masyarakat melalui berbagai cara, termasuk seni dan budaya.

Selain itu, Dedi dikenal berani mengambil risiko, terutama dalam membela masyarakat kecil. Contohnya dalam kasus Vina di Cirebon, di mana Dedi menunjukkan keberaniannya untuk membela yang lemah. Keberanian ini turut meningkatkan simpati masyarakat terhadapnya.

Dengan berbagai faktor tersebut, elektabilitas Dedi Mulyadi terus naik. Para pesaingnya perlu memperkuat strategi mereka jika ingin menyaingi popularitasnya dalam Pilgub Jawa Barat 2024.

Related posts

Leave a Comment

* By using this form you agree with the storage and handling of your data by this website.