Soreang, Info Burinyay – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi gempa bumi megathrust yang mengancam wilayah mereka. Megathrust, yang merupakan patahan besar di zona subduksi, terjadi ketika lempeng tektonik yang lebih padat bergerak di bawah lempeng yang lebih ringan. Proses ini menciptakan tekanan tinggi, dan jika tekanan ini dilepaskan secara tiba-tiba, hal itu bisa memicu gempa berkekuatan besar.
Selain mengantisipasi gempa, Pemkab Bandung juga meminta warga bersiap menghadapi musim hujan yang diperkirakan mulai pada bulan Oktober 2024 dan berlangsung beberapa bulan ke depan. Penjabat Bupati Bandung, Dikky Achmad Sidik, melalui Kepala BPBD Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama, menyampaikan imbauan ini di Soreang, Kabupaten Bandung, pada hari Senin (7/10/2024).
Pemkab Bandung secara aktif berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memantau perubahan cuaca. Oleh karena itu, “Kami terus berupaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi hujan deras yang berpotensi memicu banjir,” kata Uka Suska. Dengan informasi cuaca yang tepat, masyarakat bisa lebih siap menghadapi situasi darurat.
Setelah terjadinya gempa di Kabupaten Bandung, Pemkab Bandung segera bekerja sama dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Badan Geologi Kementerian ESDM. Dengan demikian, mereka aktif memantau wilayah yang berisiko mengalami gerakan tanah akibat retakan yang muncul saat gempa. Apalagi, jika air hujan mengisi retakan ini, kemungkinan besar akan terjadi longsor.
Uka Suska menekankan pentingnya langkah mitigasi. “Kami minta masyarakat mengambil langkah pengurangan risiko bencana dan meningkatkan kesiapsiagaan untuk menghadapi ancaman seperti gempa bumi, banjir, kekeringan, serta gerakan tanah.” Melalui langkah-langkah ini, warga dapat melindungi diri dan lingkungan sekitar mereka.
Pemkab Bandung gencar mengedukasi masyarakat tentang langkah mitigasi bencana. Mereka menyelenggarakan berbagai kegiatan sosialisasi terkait pencegahan gempa bumi, banjir, kekeringan, dan angin kencang. Selanjutnya, edukasi ini mencakup informasi tentang langkah-langkah yang perlu diambil dan disampaikan melalui tatap muka serta media elektronik dan media sosial.
“Lebih dari itu, kami ingin masyarakat memahami tindakan yang harus dilakukan saat terjadi gempa bumi,” ujar Uka Suska. “Persiapan diri dan pengetahuan langkah-langkah tanggap darurat menjadi kunci utama.” Dengan cara ini, masyarakat bisa lebih tenang dalam menghadapi bencana.
Pemkab Bandung juga mengingatkan warga untuk menjaga kesehatan selama musim pancaroba. Sebagai langkah pencegahan, masyarakat disarankan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kebersihan lingkungan guna mencegah penyakit yang sering muncul saat pergantian musim.
Warga yang tinggal di perbukitan, lereng, atau kaki gunung diimbau untuk tetap waspada. Terlebih lagi, risiko longsor meningkat ketika hujan deras terjadi terus-menerus. Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai harus lebih berhati-hati terhadap ancaman banjir. Ketika situasi darurat muncul, mereka harus segera melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang aman.
“Langkah ini sangat penting untuk menghindari jatuhnya korban jiwa,” tambah Uka Suska. Selain itu, Pemkab Bandung juga meminta masyarakat untuk menyiapkan tas siaga bencana. Tas ini sebaiknya berisi kebutuhan darurat dan dokumen penting yang disimpan di lokasi aman. Langkah ini akan sangat membantu saat kondisi darurat.
Pemkab mengingatkan warga agar tidak membuang sampah sembarangan ke sungai. Dengan menghindari pembuangan sampah, mereka dapat mencegah penyumbatan aliran air yang memperparah risiko banjir.
Pemkab Bandung menginstruksikan seluruh camat untuk menyampaikan peringatan dini terkait potensi banjir, longsor, dan angin kencang hingga ke tingkat desa dan kelurahan. Ini sangat penting agar setiap warga menerima informasi tepat waktu mengenai ancaman bencana di wilayah mereka.
“Warga yang membutuhkan bantuan darurat dapat segera menghubungi Pusdalops Penanggulangan Bencana Kabupaten Bandung di Call Center 0851-6290-1129,” jelas Uka Suska. Lebih jauh lagi, ia menegaskan pentingnya kewaspadaan saat perubahan musim dari kemarau ke musim hujan.
Hujan deras disertai angin kencang baru-baru ini sudah menyebabkan kerusakan di beberapa wilayah Kabupaten Bandung, termasuk di Kecamatan Bojongsoang dan Pasirjambu. “Kami berharap masyarakat selalu siaga dan mematuhi arahan dari pihak terkait,” tutupnya.
Pemkab Bandung berkomitmen untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana. Dengan kerja sama antara pemerintah dan warga, diharapkan ancaman bencana dapat diantisipasi dengan lebih baik. Semakin banyak warga yang aktif berpartisipasi, semakin tinggi tingkat keselamatan dan ketahanan lingkungan yang dapat dicapai.