Info Burinyay
Kegiatan PemerintahanPemerintahan

Kunjungan World Bank ke Kab. Bandung, Dorong Inovasi Irigasi untuk Pertanian Berkelanjutan

Kunjungan World Bank ke Kab. Bandung, Dorong Inovasi Irigasi untuk Pertanian Berkelanjutan, berlangsung di Ruang Rapat Pjs Bupati Bandung di Soreang, Selasa 08 Oktober 2024

Kab. Bandung, Info Burinyay – Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Bandung, Dikky Achmad Sidik, menerima kunjungan tim Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan World Bank di Ruang Rapat Pjs Bupati Bandung, Soreang.

Mereka membahas langkah-langkah strategis dalam mengembangkan pertanian terintegrasi di Kabupaten Bandung. Diskusi ini bertujuan untuk mencari solusi nyata dalam pengelolaan irigasi serta memperkuat sektor pertanian di wilayah tersebut.

Setelah pertemuan tersebut, Pjs Bupati Bandung, Dikky Achmad Sidik, didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung, Cakra Amiyana, serta Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR), Zeis Zultaqawa, bersama tim dari Bappenas dan World Bank langsung mengunjungi lokasi irigasi di Lembaga Perkumpulan Petani Pemakai Air (LP3A) Daerah Irigasi (D.I) Ciherang, Kecamatan Cangkuang. Peninjauan ini bertujuan untuk memastikan bahwa upaya pengembangan irigasi dapat berjalan sesuai kebutuhan pertanian di Kabupaten Bandung.

Dikky berharap kunjungan tersebut mampu memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya irigasi bagi keberlanjutan sektor pertanian.

“Kami ingin memastikan bahwa kunjungan ini benar-benar memperlihatkan betapa pentingnya irigasi dalam mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Bandung,” ujarnya.

Meninjau Pengelolaan Irigasi di Bendungan Hantap Ciherang

Selain itu, kunjungan ini juga difokuskan pada pengelolaan dan pemanfaatan irigasi dari Bendungan Hantap Ciherang yang berperan penting dalam menyediakan air untuk lahan pertanian di Kecamatan Cangkuang. Dengan demikian, tim Bappenas dan World Bank diharapkan dapat merumuskan rekomendasi yang lebih efektif untuk pengelolaan irigasi yang lebih optimal.

Pemkab Bandung menyadari bahwa pengelolaan air dari Bendungan Hantap Ciherang merupakan faktor utama dalam meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah tersebut. Oleh sebab itu, Pemkab Bandung terus berupaya untuk mengembangkan infrastruktur irigasi guna mendukung ketahanan pangan yang lebih kuat. “Kami menargetkan pengelolaan air yang lebih efisien, sehingga seluruh potensi pertanian di Kabupaten Bandung dapat dioptimalkan,” tegas Dikky.

Kajian Ketahanan Pangan dan Tata Ruang Pertanian

Di sisi lain, Dikky juga menekankan pentingnya melakukan kajian yang komprehensif terkait ketahanan pangan serta tata ruang lahan pertanian. Kajian ini akan menjadi dasar untuk menyusun usulan kepada Bappenas dan World Bank dengan fokus pada pengembangan pertanian terintegrasi. “Kami sedang mengumpulkan data dan analisis mengenai ketahanan pangan untuk disampaikan kepada Bappenas dan World Bank. Kami percaya, langkah ini akan mewujudkan sistem pertanian terintegrasi yang lebih efisien dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Dengan demikian, Pemkab Bandung tidak hanya berfokus pada peningkatan produktivitas lahan, tetapi juga berkomitmen untuk mengelola sumber daya dengan lebih efisien. Pemkab berupaya untuk memberdayakan petani dan menjaga kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, kolaborasi dengan lembaga nasional seperti Bappenas dan internasional seperti World Bank diharapkan bisa memperkuat ketahanan pangan di Kabupaten Bandung.

Pembentukan Komisi Irigasi Kabupaten Bandung

Sebagai bentuk komitmen nyata, Pemkab Bandung telah membentuk Komisi Irigasi Kabupaten Bandung melalui Keputusan Bupati Nomor 611/Kep.150-Bapelitbangda/2023. Komisi ini dibentuk untuk memastikan pengelolaan sumber daya air yang lebih efektif, terkoordinasi, dan berkelanjutan.

“Dengan adanya Komisi Irigasi, kami ingin pengelolaan sumber daya air di Kabupaten Bandung berjalan lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan petani,” ujar Dikky. Inisiatif ini menjadi langkah penting untuk mengatasi berbagai tantangan dalam pengelolaan irigasi.

Pentingnya Kolaborasi dengan Lembaga Nasional dan Internasional

Dikky juga menekankan bahwa kolaborasi dengan berbagai pihak sangat penting dalam upaya meningkatkan pengelolaan irigasi dan sektor pertanian. “Kerja sama dengan lembaga seperti Bappenas dan World Bank adalah langkah strategis yang kami butuhkan untuk mengatasi berbagai kendala dalam pengelolaan irigasi,” tuturnya.

Kolaborasi dengan World Bank tidak hanya diharapkan mampu memberikan dukungan finansial, tetapi juga membawa transfer teknologi serta pengetahuan dalam pengelolaan sumber daya air dan pertanian modern. Oleh karena itu, Pemkab Bandung optimis bahwa kerja sama ini akan memperkuat ketahanan pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah tersebut.

Komitmen Kabupaten Bandung untuk Pengembangan Pertanian

Lebih jauh lagi, Pemkab Bandung menegaskan komitmennya untuk terus melakukan inovasi dalam pengelolaan irigasi serta pengembangan ketahanan pangan. Pemkab Bandung yakin dengan dukungan dari Bappenas dan World Bank, sistem pertanian yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan dapat segera terwujud.

“Kami akan terus berupaya meningkatkan sektor pertanian di Kabupaten Bandung. Kami berharap, dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak akan memperkuat posisi Kabupaten Bandung sebagai pusat pertanian berkelanjutan di masa depan,” tutup Dikky.

Dengan langkah-langkah konkret ini, Pemkab Bandung siap menjadi model bagi pengelolaan pertanian terintegrasi di Indonesia. Melalui sinergi yang kuat antar lembaga, Pemkab bertekad menciptakan sistem irigasi dan pertanian yang produktif, efisien, serta ramah lingkungan.

Sumber : Humas Pemkab-Diskominfo Kab. Bandung

Related posts

Leave a Comment

* By using this form you agree with the storage and handling of your data by this website.