Majalaya, Info Burinyay – SMA Muhammadiyah 2 Majalaya menggelar Gelar Karya dan Ujian Praktek di Jalan Babakan, Desa Majasetra, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung. Acara ini menjadi bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang mengusung tema kearipan lokal dan gaya hidup berkelanjutan.
Dalam acara ini, siswa-siswa kelas 10 dan 11 mempersembahkan beragam minuman tradisional khas Jawa Barat. Misalnya, mereka menampilkan banrek, bajigur, dan es goyobod sebagai hidangan bagi teman-teman kelas 12 yang sedang melaksanakan praktik ujian.
Cucu Siti Rodiah, S.Ag., M.Sos, Kepala SMA Muhammadiyah 2 Majalaya, menjelaskan bahwa mereka memilih kearipan lokal sebagai fokus utama.
“Kami ingin siswa memahami dan menghargai kekayaan budaya lokal,” ujarnya.
Selain itu, ia menambahkan, “Kegiatan ini mencerminkan kolaborasi antara berbagai kelas dan mata pelajaran. Kami kemas dalam bentuk gelar karya yang menarik.”
Kegiatan ini melibatkan siswa dan didukung oleh para guru dari berbagai mata pelajaran. Oleh karena itu, “Kami berterima kasih kepada semua guru yang membantu mempersiapkan kegiatan ini,” tambahnya.
Dengan pendekatan proyek berbasis pembelajaran (project-based learning), acara ini dirancang agar siswa terlibat aktif dari awal hingga akhir. Semua aspek, mulai dari dekorasi hingga tata acara, dikerjakan oleh siswa sendiri. Dengan cara ini, mereka dapat menunjukkan kreativitas dan inisiatif yang mereka miliki.
Hilman Oktaviana Arrizal, S.Ap., Wakil Kepala Sekolah Kurikulum, memberikan pandangan positif mengenai acara tersebut.
“Alhamdulillah, kegiatan hari ini berjalan lancar berkat kolaborasi beberapa mata pelajaran,” ujarnya.
Beberapa mata pelajaran yang berkontribusi antara lain seni budaya, PKWU, Pendidikan Agama Islam (PAI), informatika, dan lainnya.
Acara ini terdiri dari tiga sesi latihan yang dilakukan oleh siswa. Dengan demikian, “Semua yang ditampilkan hari ini merupakan hasil kerja keras siswa,” tegas Hilman.
Ia menekankan bahwa kreativitas siswa terlihat dalam setiap detail acara. Siswa menyiapkan semua dekorasi dan penataan tempat. Selain itu, beberapa mitra sponsor, seperti Rena Service Wedding dan Aji Wedding dari Bale Kambang, juga berpartisipasi dalam mendukung kegiatan ini.
Sri Fitriani Nur, S.Sos., salah satu guru di SMA Muhammadiyah 2 Majalaya, menyoroti pentingnya kegiatan ini. Ia mengungkapkan, “Kami ingin siswa memahami dampak globalisasi di berbagai aspek kehidupan.” Pada sesi kedua, siswa menampilkan drama yang menggambarkan makna globalisasi dan dampaknya bagi masyarakat. Topik yang diangkat meliputi globalisasi ekonomi, sosial, lingkungan, politik, dan budaya.
Banyak siswa mengajarkan pemahaman mereka tentang realitas yang terjadi di masyarakat. Dengan demikian, kegiatan ini memberikan pembekalan bagi siswa untuk menghadapi tantangan di era globalisasi sebagai generasi Z. “Kami berharap siswa siap menghadapi tantangan yang ada di depan mereka,” jelas Sri.
Melalui kegiatan Gelar Karya dan Ujian Praktek ini, pendidikan berfungsi sebagai sarana untuk menjaga kearipan lokal. Siswa diharapkan tidak hanya menjadi penerus budaya, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Dalam kegiatan ini, mereka belajar untuk menghargai warisan budaya sekaligus mempersiapkan diri menghadapi tantangan global.
Lebih lanjut Sri menjelaskan bahwa kegiatan ini mencakup aspek penegakan hukum dan nasionalisme. “Kami menggabungkan beberapa mata pelajaran, seperti sosiologi dan PKN, untuk menekankan pentingnya hukum dan nasionalisme dalam era globalisasi,” ujarnya. Dengan mempelajari sejarah Indonesia, siswa dapat memahami sikap kepahlawanan dan nasionalisme bangsa.
Selama acara berlangsung, siswa berpartisipasi aktif dalam setiap sesi. Mereka berkolaborasi untuk menyusun naskah drama, menyiapkan peralatan, dan melakukan penataan ruang. Selain itu, mereka juga mengundang para orang tua dan masyarakat sekitar untuk menyaksikan hasil karya mereka. Kehadiran orang tua memberikan dukungan moral yang besar bagi siswa.
Siswa berdiskusi dengan guru mengenai pelajaran yang telah mereka terima. Diskusi ini memberi mereka peluang untuk mendapatkan masukan dan kritik yang konstruktif. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan di SMA Muhammadiyah 2 Majalaya mendorong siswa untuk aktif terlibat dalam proses belajar mengajar.
Dalam kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar mengenai pelajaran, tetapi juga mengembangkan soft skill mereka. Mereka belajar berkomunikasi, bekerja sama dalam waktu, dan menyampaikan pendapat. Dengan demikian, siswa memperoleh keterampilan penting untuk menghadapi dunia nyata setelah lulus sekolah.
Selain itu, siswa belajar menghargai nilai-nilai kearipan lokal dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, mereka tidak hanya menjadi individu yang cerdas, tetapi juga berkarakter dan berbudaya. Sekolah berharap kegiatan seperti ini dapat diadakan secara berkala untuk mendorong kreativitas dan semangat siswa.
Secara keseluruhan, Gelar Karya dan Ujian Praktek di SMA Muhammadiyah 2 Majalaya bukan sekedar ajang unjuk kreativitas siswa. Kegiatan ini juga berfungsi sebagai wadah untuk meningkatkan kesadaran akan kearipan lokal dan dampak globalisasi. Melalui kolaborasi yang solid antara siswa, guru, dan mitra, diharapkan kegiatan ini dapat menginspirasi siswa untuk terus berkarya dan menjaga budaya lokal di tengah perubahan zaman.
SMA Muhammadiyah 2 Majalaya menunjukkan komitmen mereka dalam mendidik siswa agar menjadi generasi yang paham akan budaya lokal dan siap menghadapi tantangan global. Mereka berharap, kegiatan seperti ini dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam mengembangkan pendidikan yang berbasis pada kearipan lokal dan gaya hidup berkelanjutan.