Kab. Bandung, Info Burinyay – Ribuan warga memadati Gedung LA di Jalan Sadang-Ebah, Desa Sukamantri, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung, untuk menerima ijazah bagi para lulusan SMP, MTs, SMA, SMK, dan MA swasta, Jumat (01/11/2024). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Pembina Pendidikan Kabupaten Bandung, Dr. H.M. Dadang Supriatna, SIP, MSi.
Dr. H.M. Dadang Supriatna berharap para lulusan tetap bersemangat dan tidak mudah menyerah.
“Mungkin hari ini mereka membutuhkan bantuan, tetapi saya yakin suatu saat nanti mereka akan lebih sukses. Saya akan terus hadir di tengah masyarakat Kabupaten Bandung yang membutuhkan solusi,” katanya.
Ia juga berjanji untuk rutin berdiskusi dengan sekolah swasta minimal tiga bulan sekali, agar masalah seperti ini tidak terulang.
Sebagai bentuk komitmen, Dr. Dadang membantu pembebasan biaya ijazah bagi lebih dari 2.700 siswa.
“Banyak lulusan yang terhambat melanjutkan pendidikan atau bekerja karena kendala finansial,” jelasnya.
Ia mengapresiasi peran sekolah swasta dalam mencarikan solusi, dan berharap program ini terus berlanjut ke sekolah-sekolah lainnya di Kabupaten Bandung.
Ketua Forum Silaturahmi Pendiri dan Pengelola Sekolah Swasta Kabupaten Bandung, Asep Juarsa, SE., mengapresiasi kebijakan Dr. Dadang dalam penyelesaian masalah ijazah tertunda.
“Berkat kebijakan Pak Dadang, ijazah bisa dibagikan tanpa biaya. Ini menunjukkan perhatian pemerintah terhadap pendidikan di sekolah swasta,” ujar Asep.
Pendiri SMP KP Ibun dan SMA KP 1 Paseh, H. Sofyan M. Padmadinata, mengucapkan terima kasih kepada Dr. Dadang. Menurutnya, ijazah sebenarnya tidak ditahan di sekolah, tetapi beberapa orang tua atau siswa enggan mengambilnya karena masih ada tunggakan.
“Ini partisipasi orang tua yang pada akhirnya menunggak. Kami sangat mengapresiasi langkah cepat Pak Dadang,” kata H. Sofyan.
Deden Fauzi Kurnia, ST., Kepala SMK KP3 Majalaya, juga mengungkapkan bahwa pembagian ijazah serempak di Gedung LA ini sangat efektif.
“Jika menunggu di sekolah, prosesnya lebih lama. Pembagian seperti ini lebih efisien,” jelasnya.
Ia berharap program-program pendidikan yang telah berjalan selama tiga tahun terakhir dapat berlanjut.
“Semoga Pak Dadang terpilih kembali dan dapat melanjutkan program-programnya,” harap Deden.
Selain itu, para orang tua juga menyampaikan rasa terima kasihnya. Suhanda, orang tua dari Ali Rusli, menyampaikan terima kasih kepada Kepala Sekolah SMK 3 Majalaya dan Dr. Dadang Supriatna.
“Ijazah ini sangat berarti bagi kami,” tuturnya.
Ika Julianti dan Nurfitri, siswa dari Desa Drawati dan SMA KP 2 Paseh, merasa terbantu dengan pembebasan biaya ijazah.
“Terima kasih kepada Bapak Kepala Sekolah dan Calon Bupati yang telah memberikan ijazah gratis kepada kami,” kata mereka.
Neng Putri Kurnia Esa, alumni SMA Pasundan, juga berterima kasih kepada Dr. Dadang.
“Saya berterima kasih kepada Pak Dadang yang cepat tanggap, sehingga saya bisa mendapatkan ijazah. Semoga lebih banyak orang yang terbantu,” ujarnya.
Acara pembagian ijazah ini menjadi momen penting bagi warga Kecamatan Ibun, Paseh, Majalaya, dan Solokan Jeruk. Selain memberikan solusi bagi para lulusan, acara ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung pendidikan yang merata.
Melalui kebijakan ini, Dr. Dadang berharap lulusan-lulusan dari Kabupaten Bandung dapat meraih masa depan yang lebih baik. Pembebasan biaya ini diharapkan menjadi awal bagi upaya untuk menciptakan pendidikan yang inklusif di Kabupaten Bandung.
Kebijakan ini bukan hanya solusi jangka pendek, namun juga membawa harapan bagi keluarga-keluarga yang sebelumnya terkendala oleh biaya. Dr. Dadang berharap, langkah ini dapat menginspirasi daerah lain untuk mengatasi masalah pendidikan yang serupa.
Kabupaten Bandung kini menunjukkan bahwa dukungan terhadap pendidikan bukan sekedar kata-kata, tetapi tindakan nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat.