Mengupas Kebijakan dan Strategi Prabowo: Perspektif Rohidin, SH., MH., M.Si., Sultan Patrakusumah VIII Trust of Guarantee Phoenix Ina 18

Tasikmalasya, Info Burinyay – Kebijakan dan strategi pertahanan yang diterapkan oleh Prabowo Subianto selama masa jabatannya sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia telah menarik perhatian banyak pihak. Salah satu yang memberikan tanggapan mendalam adalah Rohidin, SH., MH., M.Si., yang juga dikenal sebagai Sultan Patrakusumah VIII Trust of Guarantee Phoenix Ina 18. Dalam pandangannya, Rohidin menguraikan enam doktrin utama yang menjadi landasan kebijakan dan strategi Prabowo.

1. Pertahankan Melawan Musuh Eksternal

Rohidin menekankan bahwa militer memiliki peran utama dalam mempertahankan negara dari serangan eksternal. Menurutnya, angkatan bersenjata adalah alat yang sah dan utama untuk melawan ancaman dari luar negeri. Dengan demikian, kebijakan pertahanan harus fokus pada peningkatan kapabilitas militer untuk menghadapi segala jenis ancaman eksternal yang mungkin muncul. Prabowo sendiri telah menginisiasi berbagai program modernisasi alutsista dan peningkatan kemampuan tempur TNI untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi ancaman tersebut.

2. Persatuan Internal yang Diawetkan

Dalam pandangan Rohidin, militer juga memiliki peran penting dalam menjaga persatuan nasional. Ketika semua upaya lain gagal, militer dapat menjadi penjaga keutuhan negara melalui kekuatan. Namun, kemampuan ini hanya efektif jika angkatan bersenjata tetap terisolasi dari konflik internal yang melanda masyarakat. Oleh karena itu, Prabowo menekankan pentingnya netralitas militer dalam konflik internal dan menjaga stabilitas nasional melalui pendekatan yang berimbang.

3. Pelatihan Warga Negara

Rohidin menggarisbawahi bahwa pelatihan militer tidak hanya membentuk kekuatan tempur, tetapi juga memberikan pelatihan kewarganegaraan. Dalam hal ini, Prabowo telah mengembangkan program wajib militer yang bertujuan untuk memperkenalkan nilai-nilai kebangsaan dan loyalitas kepada negara kepada generasi muda. Pelatihan ini mencakup sosialisasi politik yang lebih luas, sehingga rekrutan militer dapat memahami dan mengidentifikasi tujuan negara.

4. Berikan Pelatihan Kerja

Pengalaman militer dapat meningkatkan kemampuan veteran dalam berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi modern. Rohidin mencatat bahwa pelatihan militer sering kali melibatkan pengajaran keterampilan yang relevan dengan kehidupan sipil, seperti disiplin diri dan evaluasi berdasarkan pencapaian. Prabowo mendorong program pelatihan kerja bagi veteran militer, sehingga mereka dapat berkontribusi lebih signifikan dalam ekonomi nasional setelah masa dinas mereka berakhir.

5. Mendukung Pembangunan Ekonomi

Rohidin menjelaskan bahwa pengeluaran militer yang tepat dapat memberikan manfaat ekonomi yang besar. Di bawah kepemimpinan Prabowo, industri pertahanan dalam negeri telah berkembang pesat, menciptakan lapangan kerja dan memberikan manfaat ekonomi sekunder bagi masyarakat. Prabowo telah memperkenalkan kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri pertahanan dan memanfaatkan investasi militer untuk mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

6. Melambangkan Kemerdekaan Nasional

Militer, menurut Rohidin, melambangkan cita-cita politik dan kesatuan nasional. Meski demikian, simbolisme ini tidak dapat sepenuhnya menggantikan legitimasi politik yang didasarkan pada norma dan mitos perilaku politik yang relevan. Prabowo selalu menekankan pentingnya persepsi rakyat terhadap militer sebagai penjaga kemerdekaan dan kedaulatan nasional. Kebijakan pertahanan yang diterapkan harus berorientasi pada misi yang jelas dan objektif, serta didukung oleh dukungan rakyat.

Implementasi Kebijakan dan Strategi Prabowo

Prabowo Subianto telah membuat berbagai langkah konkret untuk mengimplementasikan kebijakan dan strateginya. Salah satu inisiatif utamanya adalah modernisasi alutsista TNI. Prabowo percaya bahwa memiliki peralatan militer yang canggih dan mutakhir adalah kunci untuk mempertahankan kedaulatan negara dari ancaman eksternal. Oleh karena itu, ia telah mengalokasikan anggaran yang signifikan untuk pembelian dan pengembangan alutsista baru.

Selain itu, Prabowo juga telah menginisiasi program pelatihan kewarganegaraan melalui pendidikan militer. Program ini bertujuan untuk membentuk generasi muda yang memiliki kesadaran tinggi terhadap tanggung jawabnya sebagai warga negara. Pelatihan ini tidak hanya mencakup aspek militer, tetapi juga nilai-nilai kebangsaan dan loyalitas kepada negara.

Dalam upaya mendukung pembangunan ekonomi, Prabowo telah mendorong kolaborasi antara militer dan sektor swasta. Ia percaya bahwa sinergi antara kedua sektor ini dapat memberikan manfaat ekonomi yang besar, terutama dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan produktivitas nasional. Prabowo juga telah memperkenalkan kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri pertahanan dalam negeri, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada impor alutsista.

Tantangan dan Harapan

Meskipun telah banyak kemajuan yang dicapai, Prabowo masih menghadapi berbagai tantangan dalam implementasi kebijakan dan strateginya. Salah satu tantangan utama adalah memastikan bahwa anggaran pertahanan dikelola dengan efisien dan transparan. Selain itu, Prabowo juga harus terus menjaga netralitas militer dalam konflik internal, sehingga angkatan bersenjata tetap menjadi penjaga persatuan nasional yang efektif.

Rohidin, dalam pandangannya, berharap bahwa kebijakan dan strategi Prabowo dapat terus memberikan kontribusi positif bagi pertahanan dan pembangunan nasional. Ia menekankan pentingnya dukungan dari semua elemen masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan sinergi antara pemerintah, militer, dan rakyat, Rohidin yakin bahwa Indonesia dapat mencapai kemajuan yang lebih besar dalam menjaga kedaulatan dan memajukan kesejahteraan bangsa.

Dalam kesimpulannya, Rohidin menyatakan bahwa doktrin-doktrin yang diuraikannya mencerminkan kebijakan dan strategi Prabowo yang komprehensif dan berorientasi pada misi yang jelas. Ia berharap bahwa implementasi kebijakan ini dapat terus diperkuat dan disempurnakan, sehingga Indonesia dapat menghadapi segala tantangan pertahanan dan pembangunan dengan lebih baik.