Yayasan Panata Giri Raharja Kolaborasi dengan Yayasan Kehati, Tanam Pohon Endemik di Blok Malaberes, Jumat 29/11/2024
Pasirjambu, Info Burinyay – Yayasan Kehati Indonesia terus menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung pelestarian keanekaragaman hayati. Pada hari Jumat (29/11/2024), yayasan ini melaksanakan penanaman sekitar 200 jenis pohon endemik Indonesia di Blok Malaberes, sebuah kawasan konservasi yang dikelola Yayasan Panata Giri Raharja. Kegiatan tersebut juga melibatkan siswa SMAN 1 Ciwidey serta mahasiswa Universitas Nasional Jakarta.
Blok Malaberes, yang berada di kawasan Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung, Desa Mekarsari, Kecamatan Pasirjambu, menjadi lokasi penting untuk melestarikan beragam pohon endemik. Selain itu, kegiatan ini bertujuan menginspirasi generasi muda untuk semakin peduli terhadap kelestarian lingkungan.
Ketua Tim Biodiversity Warriors Yayasan Kehati, Syarif, menyampaikan bahwa kunjungan ini dilakukan untuk mendukung aksi nyata yang dilakukan oleh Eyang Memet bersama para anak muda. Dengan demikian, pengalaman yang diperoleh di Blok Malaberes diharapkan dapat membekali generasi muda dengan ilmu dan inspirasi.
“Anak-anak muda dapat belajar banyak dari sosok seperti Eyang Memet, yang sudah memberikan kontribusi besar terhadap keanekaragaman hayati. Oleh karena itu, kami berharap semangat yang tercipta di sini dapat mereka bawa ke daerah masing-masing,” ujar Syarif.
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa Blok Malaberes merupakan tempat yang sangat edukatif. Para peserta dapat memahami teknik penanaman yang benar, sekaligus melihat dampak positif dari tindakan tersebut. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman langsung tetapi juga motivasi untuk terus melestarikan lingkungan.
Sementara itu, Karina Mutiara Amirah, mahasiswa Program Studi Biologi Universitas Nasional Jakarta, merasa sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Bersama peserta lainnya, ia turut menanam 200 bibit pohon endemik di lokasi tersebut.
“Menurut saya, kegiatan ini sangat bermanfaat karena menjadi langkah awal untuk memberikan kontribusi nyata pada pelestarian alam. Selain itu, saya percaya bahwa aksi sederhana seperti ini dapat memberikan dampak besar jika dilakukan secara berkelanjutan,” tuturnya.
Karina juga mengingatkan generasi muda untuk tidak takut memulai langkah kecil. Menurutnya, meskipun kontribusi awal terasa kecil, dampak jangka panjangnya tetap bisa sangat berarti bagi kelestarian lingkungan.
Ketua Yayasan Panata Giri Raharja, Eyang Memet, mengapresiasi kunjungan Yayasan Kehati Indonesia beserta binaannya. Menurutnya, kolaborasi ini menunjukkan bahwa aksi bersama lintas generasi dapat memberikan dampak besar terhadap pelestarian lingkungan.
“Kami rutin menanam pohon di musim penghujan, dan kehadiran Yayasan Kehati bersama para siswa serta mahasiswa menjadi dorongan semangat bagi kami. Oleh karena itu, kami sangat menghargai kolaborasi yang terjadi hari ini,” kata Eyang Memet.
Ia juga menjelaskan bahwa Blok Malaberes kini telah menjadi rumah bagi 176 jenis pohon endemik. Semua tanaman yang ada di lokasi tersebut telah didokumentasikan dalam sebuah buku berjudul Pustaka Pohon . Dengan cara ini, informasi penting tentang keanekaragaman hayati dapat diwariskan kepada generasi berikutnya.
Eyang Memet menegaskan bahwa pelestarian lingkungan sering dianggap sebagai tanggung jawab kaum minoritas. Namun, ia berusaha mengubah pandangan tersebut dengan membuktikan bahwa siapa pun dapat berkontribusi.
“Kami tidak akan berhenti. Terlebih lagi, kami terus membangun seluruh gerakan generasi, mulai dari anak-anak SD, SMP, pelajar, hingga komunitas pecinta lingkungan. Oleh karena itu, kita semua dapat berperan menjaga alam,” tegasnya.
Sebagai bentuk penghargaan, Yayasan Kehati Indonesia memberikan piagam kepada Eyang Memet atas dedikasinya dalam melestarikan lingkungan. Tidak hanya itu, momen ini menjadi lebih berkesan ketika istri dan anaknya memberikan kejutan ulang tahun ke-71 kepada beliau.
“Saya merasa sangat bahagia dan bersyukur atas perhatian ini. Dengan adanya kejutan ini, saya semakin termotivasi untuk melanjutkan perjuangan melestarikan alam,” ungkapnya dengan penuh haru.
Melalui kolaborasi yang terus dibangun, pelestarian keanekaragaman hayati dapat dilakukan secara berkelanjutan. Oleh karena itu, kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal menuju masa depan lingkungan yang lebih baik.
Ciparay, Info Burinyay – Sebanyak 33 anak mengikuti tasyakuran khitanan massal di Pondok Pesantren Al…
Ciwidey, Info Burinyay — Pemerintah Desa Panyocokan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, terus meningkatkan pembangunan infrastruktur…
Bandung, Info Burinyay — Para Guru Bimbingan Konseling (BK) dari berbagai SMA di Kota Bandung…
Oleh: Sultan Patrakusumah VIII Trust of Guarantee Phoenix INA-18 Tasikmalaya - Dalam beberapa bulan terakhir,…
Rancaekek, Info Burinyay – Jajaran Polsek Rancaekek mengambil langkah tegas untuk meningkatkan disiplin dan keamanan…
Nagreg, Info Burinyay — Menjelang Idul Adha 1446 Hijriyah, aktivitas pemeriksaan hewan qurban meningkat di…
This website uses cookies.
Leave a Comment