Bandung, Info Burinyay – Gelar Guru Besar atau Profesor merupakan pencapaian akademik tertinggi bagi seorang pendidik. Gelar ini melambangkan keunggulan di bidang keilmuan sekaligus tanggung jawab besar dalam mengembangkan pengetahuan. Oleh karena itu, peran guru besar sangat penting untuk membangun kualitas perguruan tinggi. Profesor Dr. H. Dudang Gojali, M.Ag, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, menegaskan hal ini dalam wawancara yang membahas posisi strategis guru besar di dunia pendidikan.
“Guru besar menjadi rujukan ilmu pengetahuan,” ungkap Kang Dudang, sapaan akrabnya. Menurut beliau, menjadi guru besar tidak boleh dianggap sebagai akhir dari perjalanan akademik. Sebaliknya, gelar tersebut justru membuka pintu tanggung jawab yang lebih besar untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.
Kang Dudang menjelaskan bahwa gelar guru besar membawa tanggung jawab moral, intelektual, dan sosial yang sangat besar. Guru besar dituntut untuk memiliki pengetahuan mendalam, menunjukkan kearifan dalam setiap keputusan, dan terus menghasilkan karya ilmiah yang bermakna. “Setelah menjadi guru besar, seseorang harus terus membuktikan kapasitasnya. Oleh karena itu, karya ilmiah yang dihasilkan harus memiliki dampak nyata bagi kehidupan masyarakat,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa tanggung jawab ini juga menjadi ujian bagi integritas seorang akademisi. Guru besar tidak hanya bertanggung jawab kepada mahasiswa, tetapi juga kepada masyarakat luas. Dengan demikian, setiap karya ilmiah dan aktivitas keilmuan harus berorientasi pada manfaat yang lebih besar.
Guru besar memiliki peran strategis dalam menentukan keunggulan sebuah perguruan tinggi. Kontribusi mereka tidak hanya mencakup pengajaran, tetapi juga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Menurut Kang Dudang, keberadaan guru besar menjadi salah satu pilar penting yang menopang reputasi institusi pendidikan.
“Keunggulan perguruan tinggi tidak hanya ditentukan oleh gedung megah atau fasilitas modern. Sebaliknya, kontribusi keilmuan guru besar menjadi faktor penentu utama,” tegasnya. Dalam konteks Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, peran guru besar sangat krusial dalam mengatasi berbagai tantangan ekonomi, baik pada tingkat mikro maupun makro.
FEBI UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dengan empat guru besar yang dimiliki, terus berupaya menjawab berbagai persoalan ekonomi. Oleh sebab itu, kehadiran mereka diharapkan dapat menawarkan solusi konkret untuk mengurangi kesenjangan ekonomi dan memperkuat pemahaman masyarakat terkait isu-isu ekonomi. “Dengan dukungan para guru besar, kami optimis fakultas dapat terus berkembang menjadi lebih unggul,” tutur Kang Dudang.
Sebagai pilar utama di perguruan tinggi, guru besar memiliki tanggung jawab untuk terus memberikan solusi atas tantangan yang dihadapi masyarakat. Mereka tidak hanya bertugas mengembangkan ilmu pengetahuan, tetapi juga memastikan bahwa kontribusi mereka memberikan manfaat nyata.
Kang Dudang menutup perbincangan dengan harapan besar terhadap peran guru besar di masa depan. Menurutnya, gelar guru besar bukan sekadar pencapaian akademik, tetapi juga amanah besar yang harus dijalankan dengan penuh dedikasi dan integritas. Oleh karena itu, melalui kontribusi mereka, keunggulan perguruan tinggi, fakultas, dan masyarakat akan terus berkembang.