Peristiwa

RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat Klarifikasi Tudingan Penelantaran Pasien

Kab.Bandung, Info Burinyay – Dalam konferensi pers di ruang rapat direksi RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat, Plt Direktur Utama dr. Ferry Achmad Firdaus, Sp. OG., MM., memberikan penjelasan penting terkait pemberitaan di media online. Ia menyatakan bahwa tudingan mengenai penelantaran pasien tidaklah benar. Informasi tersebut, menurutnya, perlu diluruskan demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan rumah sakit.

“Kami ingin menegaskan bahwa tidak ada pasien yang diterlantarkan. Dokter yang menangani selalu memberikan pengobatan, pemeriksaan, dan obat-obatan sesuai kebutuhan pasien. Perawat hanya memberikan obat atas instruksi dokter,” ujar dr. Ferry. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak terverifikasi.

Ia juga menjelaskan bahwa pasien yang dimaksud adalah penderita penyakit jantung dengan kondisi cukup berat. Dokter spesialis jantung merawat pasien tersebut di ruang Intensive Coronary Care Unit (ICCU), yang merupakan unit intensif khusus untuk pasien jantung. “Ruang ICCU menyediakan pengawasan 24 jam agar pasien mendapat perawatan terbaik,” tambahnya dengan tegas.

Dr. Ferry menekankan bahwa pengobatan dilakukan berdasarkan kebutuhan medis pasien. Ia berharap masyarakat dapat memahami klarifikasi ini. “Kami mohon masyarakat memahami klarifikasi ini. Terima kasih atas perhatian yang diberikan kepada RSUD Al Ihsan,” tutupnya dengan penuh harapan.

Plt Direktur Utama RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat, dr. Ferry Achmad Firdaus, Sp. OG., MM

Pemberitaan terkait dugaan penelantaran muncul setelah Yulianti, istri pasien Dian Herdiana, menyampaikan keluhan kepada media. Dalam pernyataannya pada Minggu (8/12/2024), Yulianti mengkritik pihak rumah sakit yang dianggap lamban menangani suaminya yang dirawat sejak Kamis, 6 Desember 2024.

“Dari Kamis hingga sekarang tidak ada tindakan apa pun. Apakah kami harus menunggu suami saya semakin parah baru ditangani? Rumah sakit ini harus bertanggung jawab!” tegas Yulianti dengan nada kecewa.

Menurut Yulianti, suaminya dirawat di ruang Umar Bin Khattab nomor 112 pada malam Jumat. Namun, hingga empat hari kemudian, ia merasa belum ada tindakan medis yang signifikan. Oleh karena itu, ia meminta perhatian pihak rumah sakit dan masyarakat untuk memperhatikan masalah ini dengan serius.

Menanggapi situasi ini, Kepala Bagian Umum, Humas, dan Pemasaran RSUD Al Ihsan, Koman SE., M.Si., memberikan penjelasan tambahan yang menyeluruh. Ia mengakui adanya tantangan dalam pelayanan akibat tingginya volume kunjungan pasien. “Jumlah kunjungan pasien di RSUD Al Ihsan mencapai hingga 2.000 orang per hari. Sementara itu, jumlah tenaga medis kami masih terbatas,” jelasnya. Meskipun demikian, rumah sakit tetap berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi semua pasien.

Koman memastikan bahwa rumah sakit terus berupaya melakukan inovasi untuk meningkatkan kualitas layanan. “Kami telah melakukan improvisasi agar pasien tetap mendapatkan pelayanan optimal meski ada keterbatasan SDM. Keluhan yang muncul menjadi tantangan yang kami hadapi setiap hari,” tambahnya. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk memahami kondisi yang dihadapi rumah sakit saat ini.

Kritik dan saran dari masyarakat, menurut Koman, selalu menjadi bahan evaluasi penting. “Kami sangat menghargai masukan masyarakat karena itu membantu kami meningkatkan pelayanan,” ujarnya dengan penuh apresiasi.

Kepala Bagian Umum, Humas, dan Pemasaran RSUD Al Ihsan, Koman SE., M.Si

RSUD Al Ihsan terus mengevaluasi pelayanan yang diberikan. Dr. Ferry menyebutkan bahwa masukan dari masyarakat, termasuk kritik dan keluhan, menjadi bahan perbaikan untuk pelayanan di masa depan. “Kami meningkatkan kualitas pelayanan melalui langkah strategis, termasuk pelatihan tenaga medis dan penambahan fasilitas pendukung,” katanya dengan optimisme.

Selain itu, ia menambahkan bahwa RSUD Al Ihsan menjaga transparansi dalam menangani setiap kasus. Langkah ini dilakukan agar kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan tetap terjaga. Oleh sebab itu, komunikasi yang terbuka menjadi salah satu prioritas rumah sakit.

Konferensi pers ini diakhiri dengan harapan agar masyarakat memperoleh informasi yang benar dan tidak termakan isu yang belum terverifikasi. Dr. Ferry dan Koman sama-sama menegaskan komitmen RSUD Al Ihsan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pasien.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung RSUD Al Ihsan. Dengan kerja sama yang baik, kami optimis dapat menghadapi tantangan ini dan memberikan pelayanan yang lebih baik di masa mendatang,” tutup dr. Ferry dengan penuh keyakinan.

Den Jaya Lalana

Wartawan Info Burinyay

Leave a Comment

Recent Posts

Kawah Putih Tetap Jadi Primadona Wisata Bandung Selatan saat Libur Panjang

Rancabali, Info Burinyay - Liburan panjang kembali menghidupkan sektor pariwisata di wilayah Bandung Selatan. Para…

7 jam ago

33 Anak Dikhitan di Ponpes Al Hidayah, Bupati Bandung Hadiri Tasyakuran

Ciparay, Info Burinyay – Sebanyak 33 anak mengikuti tasyakuran khitanan massal di Pondok Pesantren Al…

8 jam ago

Pemdes Panyocokan Pacu Pembangunan Infrastruktur Untuk Dukung Kemandirian Ekonomi Warga

Ciwidey, Info Burinyay — Pemerintah Desa Panyocokan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, terus meningkatkan pembangunan infrastruktur…

1 hari ago

Seminar Bimbingan Minat Karir Siswa Tekankan Peran Strategis Guru BK Menuju Sekolah Kedinasan

Bandung, Info Burinyay — Para Guru Bimbingan Konseling (BK) dari berbagai SMA di Kota Bandung…

3 hari ago

Kehancuran Ekonomi Global: Membongkar Pengkhianatan Perjanjian Tanjung Benoa 1996/1997

Oleh: Sultan Patrakusumah VIII Trust of Guarantee Phoenix INA-18 Tasikmalaya - Dalam beberapa bulan terakhir,…

3 hari ago

Polsek Rancaekek Ajak Pelajar Patuhi Pembatasan Jam Malam Lewat Pengarahan Langsung di Dome Rancaekek

Rancaekek, Info Burinyay – Jajaran Polsek Rancaekek mengambil langkah tegas untuk meningkatkan disiplin dan keamanan…

4 hari ago

This website uses cookies.