Info Burinyay
Sumedang

Membangun Indonesia Melalui Kejayaan Rempah dan Ekonomi Hijau: Strategi PPRI

Photo Ilustrasi Membangun Indonesia Melalui Kejayaan Rempah dan Ekonomi Hijau Strategi PPRI

Bandung, Info Burinyay – Ketua Umum DPN PPRI, Prof. Dr. Drs. RH. Muchtar HP, B.Ac., SH., MH., menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan Ketua Paguyuban Himbar Buana Sumedang, Hadi Madara, Koko KR Anggapradja, Ketua DPD PPRI Sumedang, serta H. Haris Benyamin, SE. Ak, QIA Ketua DPW Jawa Barat PPRI di Lahan Konservasi Batununggul Desa Sukaratu Kecamatan Darmaraja Sumedang.

Kegiatan ini dinilai sebagai langkah penting dalam upaya mengembangkan ekonomi hijau atau green economy. Prof. Muchtar mengungkapkan bahwa moto PPRI saat ini adalah mengintegrasikan dua program utama, yakni kejayaan rempah dan pembangunan ekonomi hijau. Program ini bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan rakyat, terutama para petani, dengan menjadikan rempah sebagai bagian integral dari ekonomi hijau dan ekonomi besar (grand economic).

Kejayaan Rempah dan Green Economy

Dalam visi besar PPRI, rempah-rempah tidak hanya dilihat sebagai komoditas pertanian biasa, tetapi juga sebagai elemen strategis dalam membangun ekonomi hijau. Rempah-rempah memainkan peran ganda: pertama, sebagai komponen alami yang mendukung keberlanjutan lingkungan, dan kedua, sebagai sumber kejayaan ekonomi nasional. Dengan pendekatan ini, rempah-rempah diarahkan pada spesialisasi tertentu yang mampu meningkatkan nilai tambah di pasar domestik maupun internasional.

Namun, tantangan utama yang dihadapi para petani rempah adalah masalah pemasaran. Prof. Muchtar menegaskan pentingnya menciptakan solusi struktural untuk mengatasi kecemasan petani terhadap pasar hasil panen mereka. Oleh karena itu, PPRI membangun sistem dua dimensi untuk mendukung petani rempah, yaitu melalui produksi berkelanjutan dan penguatan pasar.

Solusi Terintegrasi: Koperasi Petani Rempah Indonesia

Sebagai langkah konkret, PPRI mendirikan Koperasi Petani Rempah Indonesia. Koperasi ini memiliki dua fungsi utama:

  1. Dimensi Internal: Fokus pada kesejahteraan petani dan keluarganya. Koperasi bertanggung jawab menyediakan kebutuhan petani, seperti benih dan pupuk, serta memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Bahkan, pendidikan anak-anak petani juga menjadi perhatian utama agar mereka mencintai sektor pertanian dan berkontribusi pada pembangunan bangsa.
  2. Dimensi Eksternal: Menjalin kerja sama dengan Dewan Rempah Kejayaan Indonesia (DRKI) yang menghimpun pengusaha rempah dari dalam dan luar negeri. DRKI bertindak sebagai mitra strategis koperasi dalam pemasaran hasil produksi. Dalam mekanisme ini, koperasi menjadi satu-satunya penampung hasil panen petani, sehingga petani tidak perlu berhadapan langsung dengan pasar atau pedagang individu yang sering merugikan.
Baca Juga
 Gebyar Mancing Mania 500 Kg Ikan Mas! H. Umuh Muchtar Berbagi Kebahagiaan di Tanjungsari

Dengan model koperasi ini, hasil panen petani akan ditampung dan dibeli oleh koperasi. Pembayaran dilakukan dengan sistem potong bayar di mana kebutuhan petani, seperti pupuk dan bahan pokok, yang telah disediakan sebelumnya, diperhitungkan saat penjualan hasil panen. Selain itu, keuntungan dari koperasi juga akan dibagikan kembali kepada para petani sebagai sisa hasil usaha (SHU), sehingga memberikan manfaat ekonomi langsung kepada mereka.

Mengatasi Kendala Pemasaran

Prof. Muchtar mengakui bahwa masalah pemasaran sering menjadi momok bagi petani. Ia menceritakan pengalamannya saat mengunjungi berbagai daerah seperti Ciamis dan Tasikmalaya, di mana petani rempah sering menjadi korban janji palsu (PHP) dari pedagang individu. Akibatnya, banyak petani yang mengalami kerugian besar karena hasil panen mereka tidak dibeli dengan harga yang layak, atau bahkan tidak dibeli sama sekali.

Kehadiran koperasi bertujuan untuk menghilangkan praktik-praktik semacam ini. Dengan menjadikan koperasi sebagai jembatan antara petani dan pasar, PPRI memastikan bahwa petani mendapatkan harga yang adil dan stabil. Hal ini sejalan dengan program hilirisasi yang tengah dicanangkan oleh pemerintah. Dalam program ini, PPRI mendukung petani untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi yang memiliki daya saing di pasar internasional.

Hilirisasi dan Peningkatan Kualitas

Sebagai bagian dari strategi hilirisasi, PPRI mendorong petani untuk meningkatkan kualitas produksi mereka. Kualitas yang lebih baik akan menghasilkan harga yang lebih tinggi di pasar, yang pada gilirannya meningkatkan pendapatan petani. Dalam kerangka ini, koperasi bertindak sebagai pembeli utama yang menawarkan harga di atas harga pasar, sehingga petani tidak dirugikan oleh para pengumpul atau pedagang perantara.

Program hilirisasi ini juga mencakup pelatihan dan pendampingan bagi petani untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam budidaya rempah-rempah. Dengan dukungan teknologi dan inovasi, PPRI membantu petani memanfaatkan sumber daya mereka secara optimal. Selain itu, koperasi bekerja sama dengan DRKI untuk membuka akses pasar yang lebih luas, termasuk pasar ekspor yang memiliki permintaan tinggi terhadap rempah-rempah berkualitas dari Indonesia.

Baca Juga
Fraksi Partai Golkar DPD Kabupaten Sumedang Konsolidasi untuk Pemenangan Pilkada 2024

Membangun Ekonomi Rakyat Melalui Pertanian

Dalam perspektif yang lebih luas, visi PPRI adalah membangun ekonomi rakyat melalui sektor pertanian. Rempah-rempah, sebagai komoditas strategis, menjadi alat untuk mencapai tujuan ini. Dengan pendekatan dua dimensi, yaitu kejayaan rempah-rempah dan pembangunan ekonomi hijau, PPRI menciptakan ekosistem yang mendukung keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Prof. Muchtar menekankan bahwa keberhasilan program ini bergantung pada sinergi antara petani, koperasi, dan pemerintah. Dengan kolaborasi yang kuat, Indonesia dapat mengembalikan kejayaan rempah-rempahnya sekaligus menjadi pemimpin dalam ekonomi hijau. Hal ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional sebagai produsen utama rempah-rempah yang berkelanjutan.

Penutup

Program yang dirancang oleh PPRI merupakan langkah strategis untuk mengatasi tantangan yang dihadapi petani rempah di Indonesia. Dengan dukungan koperasi dan pendekatan hilirisasi, PPRI memberikan solusi yang komprehensif untuk meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus mendukung pembangunan ekonomi hijau. Melalui integrasi dua dimensi ini, PPRI berkomitmen untuk membangun Indonesia yang lebih sejahtera dan berkelanjutan, di mana rempah-rempah menjadi pilar kejayaan ekonomi bangsa.

Related posts

Leave a Comment

* By using this form you agree with the storage and handling of your data by this website.