Bandung, INfo Burinyay – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat telah menggelar Rapat Pleno Terbuka untuk menetapkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Provinsi Jawa Barat Tahun 2024. Acara tersebut berlangsung di Hotel Grand Mercure Bandung Setiabudi, Jalan Dr. Setiabudi No. 269-275, Isola, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung. Rapat pleno ini menandai langkah penting menuju pelantikan kepemimpinan baru Jawa Barat.
H. Dedi Mulyadi, SH., MM., Gubernur Jawa Barat terpilih, menyampaikan rasa syukurnya atas kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat Jawa Barat. Dalam pidatonya, ia menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah mendukungnya.
“Pertama, saya mengucapkan terima kasih pada partai politik yang mengusung dan mendukung saya. Kedua, saya berterima kasih kepada para relawan. Ketiga, terima kasih kepada seluruh warganet yang telah berpartisipasi,” ungkapnya.
Dedi menggarisbawahi peran besar media digital dalam perjalanan politiknya.
“Saya menyadari betul bahwa angka 62,22 persen itu tidak terlepas dari partisipasi warganet. Publik mengenal saya karena warganet menyukai dan mendistribusikan apa yang sering saya lakukan,” ujarnya. Ia menekankan bahwa digitalisasi politik telah membuat kampanye lebih efisien. Tidak ada kebutuhan untuk memperbanyak baliho dan billboard, karena pesan-pesan politiknya telah tersebar secara masif melalui media sosial.
Dedi menegaskan bahwa hubungan antara pemimpin provinsi dengan pemerintah daerah harus menjadi satu kesatuan yang sinergis.
“Kinerja gubernur itu bukan hanya kinerja OPD provinsi, tetapi juga kinerja bupati dan wali kota. Maka, program pemerintah provinsi harus terintegrasi dengan program pemerintah kabupaten, kota, hingga desa,” jelasnya.
Untuk mempercepat koordinasi, Dedi berencana mengadopsi pola kantor gubernur wilayah.
“Kantor gubernur wilayah akan memastikan koordinasi di setiap wilayah berjalan lancar, dan kantor saya sendiri akan berputar dari satu wilayah ke wilayah lainnya,” tambahnya.
Dalam acara ini, Dedi juga menyinggung pentingnya anggaran yang terintegrasi.
“Anggaran provinsi harus larut di anggaran kabupaten, kota, dan desa. Dengan pola ini, program pembangunan dapat berjalan lebih efektif dan menyentuh semua lapisan masyarakat,” katanya.
Dedi berkomitmen untuk menjadikan pemerintahan sebagai stimulus dan nafas bagi seluruh daerah di Jawa Barat.
Wakil Gubernur Jawa Barat terpilih, H. Erwan Setiawan, SE., juga memberikan sambutannya. Ia menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat Jawa Barat.
“Alhamdulillah, kami telah ditetapkan sebagai pemenang. Insyaallah, kami akan melaksanakan amanah ini dengan sebaik-baiknya,” ujarnya. Erwan menegaskan bahwa kepemimpinannya bersama Dedi akan fokus pada kolaborasi dengan kepala daerah di seluruh Jawa Barat.
“Kami akan berdiskusi lebih banyak dengan para kepala daerah untuk menyelaraskan program yang telah direncanakan,” tambahnya.
Dedi juga menyoroti pentingnya respons cepat terhadap permasalahan publik.
“Selama ini, saya selalu merespons berbagai persoalan, termasuk bencana. Ke depan, saya akan memastikan semua tuntutan warga yang biasa disampaikan melalui media sosial dapat ditindaklanjuti,” tegasnya.
Sebagai contoh, ia mengungkapkan pentingnya solusi cepat untuk masalah sampah di Kota Bandung.
“Meskipun ini kewenangan Pj Wali Kota Bandung, tidak ada salahnya saya memberikan dukungan. Penambahan armada truk sampah dan tenaga kerja, misalnya, bisa mempercepat penyelesaian masalah ini,” jelasnya.
Proses politik yang menghasilkan kemenangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2024 dianggap sebagai tonggak sejarah. Dengan raihan 62,22 persen suara atau setara dengan 14.134.194 suara, pasangan ini mencatatkan tingkat legitimasi publik tertinggi sepanjang sejarah pemilihan kepala daerah di Jawa Barat.
“Kepercayaan ini harus dijaga dan diimbangi dengan kinerja yang baik. Jika tidak, kepercayaan ini bisa berubah menjadi kekecewaan,” ujar Dedi.
Tahapan selanjutnya setelah penetapan oleh KPU adalah rapat paripurna di DPRD Provinsi Jawa Barat, yang kemudian akan diikuti dengan pengajuan surat ke Kementerian Dalam Negeri untuk pelantikan. “Jika seluruh proses berjalan lancar, kita tinggal menunggu pelantikan oleh Presiden Republik Indonesia,” kata Dedi optimistis.
Dedi dan Erwan menegaskan komitmen mereka untuk menjadikan Jawa Barat lebih baik ke depan.
“Kami tidak mengatakan bahwa sebelumnya tidak baik, tetapi kami akan memperbaiki kekurangan-kekurangannya. Dengan kolaborasi dan sinergi, kami yakin Jawa Barat akan lebih maju,” tutup Erwan.
Rapat pleno ini menjadi momen penting bagi masyarakat Jawa Barat, yang menantikan terobosan-terobosan baru dari kepemimpinan yang baru saja terpilih. Dengan legitimasi yang kuat dan komitmen yang tinggi, pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi provinsi terbesar di Indonesia ini.