Kab. Bandung, Info Burinyay – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Penyelenggara Pelatihan dan Kursus Indonesia (HIPKI) Kabupaten Bandung, H. Indra Mustika, S.Pd., meluncurkan program kerja ambisius untuk 100 hari pertamanya. Untuk memperkuat jaringan internasional, H. Indra Mustika mengundang empat Presiden Direktur perusahaan penerima tenaga kerja di Jepang. Kunjungan ini bertujuan menjalin sinergi yang lebih erat dalam kerjasama bilateral di sektor pelatihan dan pengiriman tenaga kerja magang.
Salah satu lembaga yang memiliki peran strategis dalam program ini adalah Sekai Mustika. Lembaga Sending Organization ini berbasis di Kabupaten Bandung dan dikenal luas sebagai mitra terpercaya dalam pengiriman peserta magang ke Jepang. Dengan capaian hingga puluhan kontrak kerja per bulan bersama berbagai perusahaan di Jepang, Sekai Mustika menunjukkan eksistensinya di kancah internasional. Reputasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan lokal tetapi juga memperkuat posisi Kabupaten Bandung sebagai pusat pelatihan berkualitas tinggi.
H. Indra Mustika, yang juga menjabat sebagai Direktur Sekai Mustika, menegaskan tekadnya untuk mengintegrasikan visi dan misi HIPKI dengan capaian Sekai Mustika.
“Kami ingin membawa roda organisasi HIPKI bergerak dinamis, mengadopsi strategi sukses yang telah kami kembangkan di Sekai Mustika,” ujar H. Indra dalam pertemuan dengan anggota HIPKI Kabupaten Bandung.
Melalui kolaborasi ini, HIPKI Kabupaten Bandung diharapkan mampu memberikan manfaat nyata bagi seluruh anggotanya. Karena itu, program-program pelatihan yang terstruktur, pengembangan sumber daya manusia yang kompetitif, dan peningkatan akses ke pasar kerja internasional menjadi fokus utama. Dengan demikian, HIPKI berperan sebagai katalisator kesuksesan bersama seluruh anggotanya.
Untuk mencapai keberhasilan program ini, sejumlah langkah strategis telah dirancang. Salah satunya melibatkan pembangunan kemitraan yang lebih luas dengan berbagai lembaga pelatihan di tingkat lokal, nasional, dan internasional. Selain itu, peningkatan kualitas pelatihan berbasis kebutuhan pasar kerja Jepang juga menjadi prioritas utama.
“Kami mendorong pelatihan yang relevan, berbasis kompetensi, dan berstandar internasional. Dengan cara ini, peserta pelatihan dapat bersaing di pasar global,” tambah H. Indra.
Di sisi lain, HIPKI memfasilitasi workshop, seminar, dan pelatihan intensif bagi para pengelola lembaga pelatihan. Upaya ini bertujuan meningkatkan kualitas manajemen lembaga dan mendukung keberlanjutan program-program pelatihan yang berdampak langsung pada pengembangan ekonomi daerah. Langkah-langkah ini diharapkan semakin memperkuat kontribusi HIPKI terhadap pembangunan daerah.
Sekai Mustika terus membangun kepercayaan melalui profesionalisme dan komitmen terhadap kualitas. Setiap bulan, lembaga ini mengirimkan puluhan peserta magang ke berbagai perusahaan Jepang dengan kontrak kerja yang menguntungkan. Karena itu, model keberhasilan ini akan menjadi inspirasi bagi lembaga-lembaga di bawah naungan HIPKI untuk meningkatkan kredibilitas mereka.
Program 100 hari ini menjadi momentum bagi HIPKI Kabupaten Bandung untuk memperkuat posisinya sebagai organisasi yang inovatif dan berorientasi pada hasil. Dengan mengintegrasikan pengalaman dan jaringan internasional Sekai Mustika, H. Indra optimis HIPKI dapat memberikan dampak positif bagi anggotanya.
“Keberadaan HIPKI harus dirasakan manfaatnya oleh semua anggota. Oleh sebab itu, kami menciptakan ekosistem yang kondusif untuk pertumbuhan dan kesuksesan bersama,” tegas H. Indra.
Melalui visi besar ini, DPC HIPKI Kabupaten Bandung tidak hanya menjadi pelopor inovasi di tingkat lokal tetapi juga menjadi model bagi organisasi sejenis di seluruh Indonesia. Dengan memperkuat sinergi antara HIPKI dan lembaga seperti Sekai Mustika, harapan untuk menciptakan generasi tenaga kerja yang berkualitas dan berdaya saing global semakin nyata.