Rumah Aspirasi Berdaya Gelar Saresehan Seni Budaya, hari kedua, berlangsung di Gedung Padepokan Seni Mayang Sunda, Jalan Peta No.209, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, Rabu 19 Februari 2025
Bandung, Info Burinyay – Rumah Aspirasi Berdaya (RAB) kembali menggelar acara Saresehan Seni Budaya Sunda dalam rangka memperingati Hari Bahasa Indung Sedunia. Acara ini berlangsung selama dua hari, yaitu pada tanggal 18-19 Februari 2025, bertempat di Gedung Padepokan Seni Mayang Sunda, Jalan Peta No.209, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung.
Ketua Umum Rumah Aspirasi Berdaya Jabar, Dewi Daryati, menyampaikan apresiasinya atas kelancaran acara ini. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya sebagai bentuk peringatan, tetapi juga sebagai upaya nyata dalam melestarikan bahasa Sunda.
“Alhamdulillah, rangkaian kegiatan Mieling Bahasa Indung Sadunia ini telah selesai dengan lancar. Kami berterima kasih kepada seluruh sponsor yang telah mendukung, di antaranya Balai Bahasa, Balai Budaya, Disparbud Provinsi Jawa Barat, Disparbud Kota Bandung, Tirtawening, Bang Jabar, serta ACC dari Ibu Cinta. Ke depannya, kami berharap dapat terus bersinergi dalam menjaga dan melestarikan bahasa Sunda sebagai bagian dari identitas budaya masyarakat Jawa Barat,” ujarnya.
Kepala Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda Unpad, Prof. Dr. Ir. Ganjar Kurnia, DEA, menekankan bahwa memperingati Hari Bahasa Indung tidak hanya sebatas seremoni, tetapi harus diiringi dengan aksi nyata. “Bahasa merupakan ciri khas sebuah bangsa. Jika bahasanya hilang, maka hilang pula identitas bangsanya. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama mempertahankan bahasa Sunda agar tetap hidup dan berkembang,” ungkapnya.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat Kemendikdasmen, Dr. Herawati, S.S., M.A., juga menyampaikan dukungannya terhadap acara ini. Ia berharap kegiatan seperti ini mampu menumbuhkan sikap positif masyarakat terhadap bahasa, sastra, dan budaya Sunda.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Dengan adanya Saresehan Seni Budaya Sunda, generasi muda, khususnya generasi Z, diharapkan semakin sadar akan pentingnya melestarikan bahasa daerah. Saat ini, banyak dari mereka yang mulai kehilangan rasa percaya diri dalam menggunakan bahasa Sunda. Semoga melalui kegiatan ini, kecintaan terhadap bahasa Sunda semakin tumbuh dan berkembang,” tuturnya.
Tokoh Basa Sunda, Tatang Sumarsono, turut menyampaikan pesannya kepada masyarakat agar semakin giat dalam menggunakan bahasa Sunda dalam kehidupan sehari-hari. “Jika kita benar-benar mencintai bahasa Sunda, maka biasakanlah menggunakannya dalam percakapan sehari-hari. Jangan hanya memperingati, tetapi juga harus mengamalkan,” tegasnya.
Ketua Paguyuban Panglawangungan Sastra (PP-SS), Cecep B. Burdansyah, menambahkan bahwa menjaga bahasa Sunda berarti terus berbicara dengan bahasa Sunda itu sendiri.
“Jika kita ingin menunjukkan identitas sebagai orang Sunda, maka berbicaralah dengan bahasa Sunda. Jangan menunggu orang lain memulainya, tetapi mulailah dari diri sendiri,” ungkapnya.
Sementara itu, Pimpinan Majalah Mangle, Ensa Wiarna, menekankan pentingnya inisiatif individu dalam menjaga eksistensi bahasa Sunda. Menurutnya, setiap orang yang memiliki aktivitas yang berhubungan dengan budaya Sunda tidak boleh menunggu peran orang lain.
“Kita harus bergerak sendiri. Apa yang bisa kita lakukan sekarang, lakukanlah tanpa menunggu instruksi dari siapa pun,” ujarnya.
Ketua Pelaksana kegiatan, Rahadian WIRO, menyatakan bahwa Saresehan Seni Budaya Sunda kali ini mengangkat tema “Bahasa Sunda Jadi Pamageuh di Generasi ke Generasi.” Ia berharap melalui acara ini, penggunaan bahasa Sunda semakin meningkat, terutama di kalangan generasi penerus.
“Harapan kami, generasi muda tidak malu menggunakan bahasa Sunda. Bahasa Sunda bukan bahasa yang salah atau kuno, tetapi justru merupakan bagian dari kekayaan budaya kita yang harus terus dilestarikan,” jelasnya.
Di sisi lain, Yuliana, salah satu anggota tim panitia, juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam acara ini. Ia pun berharap agar ke depannya, Rumah Aspirasi Berdaya dapat semakin maju dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Terima kasih kepada Ibu Dewi Daryati yang telah mempercayakan kami dalam pelaksanaan acara ini. Meskipun ada kendala, terutama dalam hal ketepatan waktu, kami berharap di masa mendatang acara dapat lebih terorganisir dengan baik,” ungkapnya.
Saresehan Seni Budaya Sunda ini bukan sekadar peringatan, tetapi juga merupakan upaya konkret dalam mempertahankan eksistensi bahasa Sunda. Melalui kegiatan ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya bahasa daerah sebagai bagian dari identitas bangsa. Dengan sinergi dan komitmen dari berbagai pihak, pelestarian bahasa Sunda dapat terus berlanjut dari generasi ke generasi.
Rancabali, Info Burinyay - Liburan panjang kembali menghidupkan sektor pariwisata di wilayah Bandung Selatan. Para…
Ciparay, Info Burinyay – Sebanyak 33 anak mengikuti tasyakuran khitanan massal di Pondok Pesantren Al…
Ciwidey, Info Burinyay — Pemerintah Desa Panyocokan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, terus meningkatkan pembangunan infrastruktur…
Bandung, Info Burinyay — Para Guru Bimbingan Konseling (BK) dari berbagai SMA di Kota Bandung…
Oleh: Sultan Patrakusumah VIII Trust of Guarantee Phoenix INA-18 Tasikmalaya - Dalam beberapa bulan terakhir,…
Rancaekek, Info Burinyay – Jajaran Polsek Rancaekek mengambil langkah tegas untuk meningkatkan disiplin dan keamanan…
This website uses cookies.
Leave a Comment