Bandung, Info Burinyay – Keluarga Intelektual Muda Partai Golkar Jawa Barat (KIM-PG) sukses menggelar seminar bertajuk Peran Generasi Milenial dalam Peningkatan Perekonomian Melalui UMKM. Acara ini berlangsung di Ruang Data DPD Partai Golkar Jawa Barat dan dihadiri oleh berbagai kalangan, baik secara langsung maupun daring.
Seminar ini menghadirkan pembicara utama, Neneng Cucu Sadiah, S.Pd., M.M., serta dimoderatori sekaligus Ketua Pelaksana oleh Rizky P. Handani, S.E., M.M. Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dr. TB. H. Ace Hasan Syadzily, M.Si., Sekretaris DPD, Ir. M.Q. Iswara, Bendahara Umum DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dr. Ir. Hj. Metty Triantika, M.T., serta Ketua KIM-PG Jabar, Yosi Wihara, S.E. Dukungan tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari fasilitas hingga koordinasi yang memungkinkan seminar ini berjalan dengan lancar.
Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana sekaligus moderator Rizky P. Handani, S.E., M.M menekankan pentingnya seminar ini sebagai wadah diskusi mengenai peran generasi milenial dalam mendukung dan mengembangkan sektor UMKM. Menurutnya, seminar ini diharapkan memberikan wawasan serta motivasi bagi peserta yang memiliki usaha kecil dan menengah agar semakin berkembang.
Dalam pemaparannya, Neneng Cucu Sadiah, S.Pd., M.M. menyoroti bahwa UMKM memiliki peran penting sebagai pilar utama dalam perekonomian nasional. Berdasarkan data, UMKM telah menyumbang hampir 61,97% terhadap PDB nasional, dengan nilai sekitar Rp8.500 triliun pada tahun 2020. Tak hanya itu, sektor ini juga berhasil menyerap sekitar 97% dari total tenaga kerja di Indonesia.
Namun, pandemi COVID-19 yang melanda sejak Februari 2020 memberikan dampak signifikan terhadap daya beli masyarakat dan operasional UMKM. Pembatasan sosial yang diterapkan guna memutus rantai penyebaran virus turut mempengaruhi sektor ini. Kendati demikian, Neneng menegaskan bahwa UMKM tetap memiliki potensi besar untuk bertahan dan berkembang melalui inovasi serta pemanfaatan teknologi.
Neneng menekankan bahwa generasi milenial memiliki peranan krusial dalam meningkatkan perekonomian melalui UMKM. Salah satu kunci keberhasilannya adalah inovasi dan kreativitas. Generasi muda diharapkan mampu mengembangkan ide-ide baru, baik dalam bentuk produk, jasa, maupun model bisnis yang lebih efisien dan berkualitas.
Selain itu, pemanfaatan teknologi juga menjadi faktor penting dalam memperluas jangkauan pasar UMKM. Dengan kemajuan media sosial dan e-commerce, generasi milenial dapat lebih mudah mempromosikan dan mengembangkan bisnis mereka. Neneng juga menyoroti pentingnya penggunaan teknologi dalam menciptakan sistem dan alat yang meningkatkan efisiensi produksi.
Dalam membangun UMKM yang berkelanjutan, beberapa aspek yang perlu diperhatikan antara lain:
- Inovasi Produk dan Layanan – Menghadirkan sesuatu yang unik dan memiliki nilai tambah di pasar.
- Pemanfaatan Teknologi Digital – Memaksimalkan media sosial, marketplace, serta platform digital untuk pemasaran.
- Jaringan dan Kolaborasi – Memanfaatkan komunitas dan jaringan untuk bertukar informasi dan memperluas bisnis.
- Kemampuan Manajemen dan Pemasaran – Mengelola usaha dengan baik serta memahami strategi pemasaran yang efektif.
Meskipun memiliki peluang besar, pengembangan UMKM tidak lepas dari tantangan, seperti keterbatasan modal, kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas, serta akses pasar yang masih terbatas. Untuk mengatasi permasalahan ini, Neneng menyarankan agar pelaku usaha tidak ragu untuk berkolaborasi dengan pihak lain, baik itu dalam bentuk kemitraan bisnis maupun mendapatkan bantuan dari program-program pendukung UMKM.
Bagi generasi milenial yang ingin memulai bisnis namun terkendala modal, Neneng menyarankan agar mereka mencari mitra usaha atau memanfaatkan skema pendanaan, seperti CSR atau program pembiayaan dari pemerintah. Selain itu, melakukan riset pasar sebelum memulai usaha juga menjadi langkah penting untuk memahami tren dan kebutuhan konsumen.
Dalam sesi tanya jawab, moderator menanyakan bagaimana cara mengubah pola pikir dari seorang pekerja menjadi seorang wirausaha. Menjawab hal ini, Neneng menegaskan bahwa seorang pengusaha harus siap menghadapi risiko dan tantangan. Jiwa kepemimpinan yang kuat serta kesiapan untuk terus belajar dan berkembang menjadi faktor utama dalam kesuksesan berwirausaha.
Neneng juga mengingatkan bahwa kesuksesan tidak datang secara instan. Banyak pelaku UMKM yang harus menghadapi berbagai rintangan sebelum akhirnya meraih keberhasilan. Oleh karena itu, generasi milenial diharapkan dapat mengadopsi pola pikir yang tidak takut gagal, selalu belajar dari pengalaman, serta memanfaatkan setiap peluang yang ada.
Sebagai penutup, Neneng memberikan pesan kepada generasi milenial agar tetap semangat, terus belajar, dan siap menghadapi tantangan. Menurutnya, setiap orang memiliki hak untuk sukses, tetapi hanya mereka yang berani bekerja keras dan berinovasi yang akan berhasil mencapainya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana sekaligus moderator Rizky P. Handani, S.E., M.M dalam pernyataan akhirnya menegaskan bahwa generasi milenial memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan UMKM dan perekonomian nasional. Dengan semangat, kreativitas, serta pemanfaatan teknologi, UMKM dapat berkembang lebih pesat dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
Dengan adanya seminar ini, diharapkan semakin banyak generasi muda yang terdorong untuk berwirausaha dan memanfaatkan berbagai peluang dalam mengembangkan UMKM. Pada akhirnya, peran aktif generasi milenial dalam dunia usaha akan turut memperkuat perekonomian nasional di masa mendatang.