DPC Pemuda Tani Indonesia Kabupaten Bandung Gelar Rakercab, Tekankan Regenerasi Petani

Rancaekek, Info Burinyay – Dewan Pengurus Cabang (DPC) Pemuda Tani Indonesia Kabupaten Bandung resmi menggelar Rapat Kerja Cabang (Rakercab) di Sekretariat Rancaekek pada Minggu (16/3/2025). Acara ini dihadiri oleh jajaran pengurus Pemuda Tani Indonesia serta pemangku kepentingan yang peduli terhadap sektor pertanian. Rakercab bertujuan menyusun program kerja yang berfokus pada regenerasi petani muda agar produksi pangan nasional tetap berkelanjutan.

Ketua Pemuda Tani Indonesia Kabupaten Bandung, Lutfian Kurniansyah, S.S.P., membuka acara dengan menekankan peran penting generasi muda dalam pertanian. Ia menyatakan bahwa pertanian harus tetap menjadi sektor strategis demi ketahanan pangan nasional. Tanpa regenerasi petani, swasembada pangan Indonesia bisa terancam. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh anggota untuk menjadi pelopor dalam menarik minat generasi muda agar terlibat aktif di bidang pertanian.

“Regenerasi petani bukan sekadar pilihan, tetapi kebutuhan mendesak. Jika kita tidak bertindak sekarang, siapa yang akan melanjutkan?” ujar Lutfian dalam sambutannya.

Pentingnya regenerasi petani juga sesuai dengan arahan Ketua DPP Pemuda Tani Indonesia, Budi Djiwandono, dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas). Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap rata-rata usia petani Indonesia yang kini di atas 50 tahun. Jika regenerasi tidak dilakukan segera, produksi pangan nasional bisa menghadapi ancaman serius.

“Petani kita semakin tua, tetapi minat generasi muda masih rendah. Jika ini terus terjadi, ketahanan pangan nasional bisa terancam,” jelas Budi.

Menindaklanjuti arahan tersebut, DPC Pemuda Tani Indonesia Kabupaten Bandung berkomitmen untuk mendorong lebih banyak anak muda agar terjun ke dunia pertanian. Rakercab ini menjadi momentum penting untuk menyusun strategi dalam menjadikan sektor pertanian lebih menarik bagi generasi muda. Dengan inovasi, modernisasi, dan pemanfaatan teknologi pertanian, petani muda diharapkan dapat berkontribusi lebih besar dalam meningkatkan produksi pangan nasional.

Selain membahas strategi regenerasi, Rakercab juga menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi petani muda. Beberapa di antaranya adalah keterbatasan akses terhadap modal, lahan, serta teknologi pertanian yang lebih efisien. Oleh sebab itu, DPC Pemuda Tani Indonesia Kabupaten Bandung akan mengusulkan kerja sama dengan pemerintah daerah dan lembaga keuangan. Langkah ini bertujuan menciptakan ekosistem yang mendukung perkembangan petani muda.

Lutfian menambahkan bahwa kebangkitan petani muda di Indonesia mulai terlihat. Semakin banyak anak muda yang tertarik mengembangkan usaha pertanian modern. Dengan dukungan yang tepat, mereka dapat membawa inovasi besar dalam sistem pertanian nasional.

“Masa depan pertanian Indonesia berada di tangan generasi muda. Dengan Rakercab ini, kita berkomitmen untuk menciptakan pertanian yang lebih maju, inovatif, dan berkelanjutan,” tegasnya.

Dengan terselenggaranya Rakercab ini, Pemuda Tani Indonesia Kabupaten Bandung berharap dapat memainkan peran lebih besar dalam menciptakan regenerasi petani yang tangguh. Langkah-langkah strategis yang dirancang dalam pertemuan ini diharapkan menjadi pijakan kuat dalam membangun sektor pertanian yang lebih produktif, berdaya saing, serta berkelanjutan di masa depan.