Sumedang, Info Burinyay – Suasana khidmat dan penuh syukur mewarnai acara peresmian Masjid Jami Asy Syukri yang berlangsung di Dusun Pasir Luhur, RT 02 RW 08, Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, pada Sabtu (12/4). Dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Jawa Barat, H. Erwan Setiawan, SE., hadir secara langsung untuk meresmikan masjid yang telah dibangun selama dua tahun secara swadaya oleh masyarakat.
Acara peresmian ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari berbagai unsur. Turut hadir Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Provinsi Jawa Barat, unsur Forkopimcam Jatinangor, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jatinangor, para kepala desa se-Kecamatan Jatinangor, tokoh agama, tokoh pemuda, serta perwakilan dari Paguyuban Tataliwargi. Tidak ketinggalan, sejumlah tamu undangan dari berbagai lapisan masyarakat turut menyemarakkan acara ini.
Mengawali sambutannya, Wakil Gubernur menyampaikan ucapan selamat Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah kepada seluruh masyarakat yang hadir. Dengan penuh kehangatan, ia mengucapkan, “Atas nama pribadi, keluarga, dan juga Pemerintah Provinsi Jawa Barat, saya mengucapkan selamat Idulfitri 1446 H. Mohon maaf lahir dan batin.”
Lebih lanjut, Erwan mengapresiasi pembangunan Masjid Jami Asy Syukri yang telah selesai dibangun dengan megah dan penuh semangat gotong royong. Ia menyampaikan rasa bangga atas dedikasi warga dalam mewujudkan rumah ibadah yang representatif bagi masyarakat sekitar. “Alhamdulillah, setelah lebih dari dua tahun sejak tahap perencanaan, masjid ini akhirnya berdiri kokoh dan siap dimanfaatkan,” ungkapnya.
Namun demikian, Erwan mengingatkan bahwa keberadaan masjid tidak boleh berhenti sebatas bangunan fisik semata. Ia menekankan pentingnya memakmurkan masjid secara aktif dan berkelanjutan. “Jangan sampai setelah selesai dibangun, masjid ini malah sepi dari kegiatan. Kita harus jaga, kita rawat, dan kita makmurkan bersama,” ujarnya dengan penuh harap.
Untuk menghidupkan masjid, ia mendorong agar kegiatan keagamaan dilaksanakan secara terjadwal dan konsisten. Ia menyarankan, misalnya, pengajian ibu-ibu digelar setiap Senin sore, pengajian pemuda pada hari Selasa, serta Karang Taruna pada hari Rabu. Menurutnya, dengan kegiatan yang terstruktur, masjid akan lebih hidup dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat.
Tak hanya itu, Erwan juga menekankan pentingnya pengelolaan masjid yang transparan, profesional, dan berorientasi pada kemaslahatan umat. Ia mengajak para pengurus masjid untuk melibatkan generasi muda dalam manajemen masjid agar tercipta regenerasi dan keberlanjutan. “Masjid harus menjadi ruang yang ramah, terbuka, dan menarik bagi semua kalangan. Tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat pembelajaran dan kegiatan sosial kemasyarakatan,” paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, ia mengingatkan bahwa masjid juga memiliki peran penting dalam menjaga kerukunan dan persatuan antarwarga. Menurutnya, masjid harus menjadi simbol kedamaian dan kebersamaan. “Jangan jadikan masjid sebagai tempat perselisihan. Justru, jadilah pelopor kerukunan dan keteduhan di lingkungan sekitar,” imbuhnya.
Wakil Gubernur juga menyinggung peran masjid dalam menjawab isu-isu sosial dan lingkungan. Ia mendorong agar masjid aktif menyelenggarakan kegiatan seperti bakti sosial, penanggulangan bencana, serta kampanye kebersihan lingkungan. “Melalui berbagai inisiatif sosial, Masjid Asy Syukri dapat berperan nyata dalam menjaga harmonisasi antara manusia dan alam,” katanya.
Menutup sambutannya, Erwan berharap agar Masjid Jami Asy Syukri dapat menjadi sumber cahaya dan keberkahan bagi masyarakat sekitarnya. Ia pun memanjatkan doa agar Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan dan meridai seluruh ikhtiar masyarakat dalam memakmurkan rumah ibadah ini.
Sementara itu, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami Asy Syukri, Drs. H. Tajul Aripin, dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas terlaksananya peresmian masjid tersebut. Ia menjelaskan bahwa pembangunan masjid ini sepenuhnya didanai secara swadaya oleh masyarakat setempat. “Alhamdulillah, dengan Qudrat dan Iradat Allah SWT, pembangunan masjid ini berhasil kami tuntaskan dalam waktu sekitar dua tahun dengan total biaya sekitar Rp1,3 miliar. Semua ini murni hasil gotong royong warga, belum ada bantuan dari pemerintah,” ujarnya.
Tajul Aripin juga mengapresiasi dukungan luar biasa dari Paguyuban Tataliwargi yang selama ini konsisten membantu proses pembangunan. Menurutnya, lebih dari 80 persen dana pembangunan berasal dari sumbangan warga, baik dalam bentuk infak maupun sedekah. Ia pun berharap, keberadaan masjid ini dapat menjadi pemicu tumbuhnya pembangunan fisik dan keagamaan yang lebih luas di wilayah Desa Cipacing.
“Kami sebagai pengurus akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan amanah ini. Kami ingin agar masjid ini bukan hanya menjadi tempat ibadah, tapi juga menjadi pusat aktivitas keagamaan, sosial, dan kebudayaan masyarakat,” ucapnya.
Dengan semangat kebersamaan dan cita-cita luhur untuk menciptakan masyarakat yang religius dan harmonis, peresmian Masjid Jami Asy Syukri menjadi simbol penting dari keberhasilan kolaborasi antara warga dan tokoh masyarakat. Ke depan, masjid ini diharapkan menjadi pusat kegiatan keislaman yang dinamis dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat di Kecamatan Jatinangor dan sekitarnya.