Kadisnaker Kabupaten Bandung, Drs. H. Rukmana, M.Si., saat menyampaikan sambutanya, pada Pembukaan pelatihan kewirausahaan dan pelatihan bahasa asing, di Malibu Dome Convention Hall, Hotel Grand Pasundan, Jalan Peta, Kota Bandung, pada Rabu (16/4/2025)
Bandung, Info Burinyay – Pemerintah Kabupaten Bandung terus memperkuat upaya penanggulangan pengangguran, melalui Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan dan pelatihan bahasa asing sebagai langkah konkret untuk membuka peluang kerja.
Kegiatan tersebut berlangsung di Malibu Dome Convention Hall, Hotel Grand Pasundan, Jalan Peta, Kota Bandung, pada Rabu (16/4/2025). Pelatihan ini menggabungkan pembinaan keterampilan usaha dengan persiapan tenaga kerja migran untuk penempatan ke Jepang dan Korea Selatan.
Kepala Disnaker Kabupaten Bandung, Drs. H. Rukmana, M.Si., menegaskan bahwa program ini menjadi bagian dari target Bupati Bandung dalam membuka 10.000 lapangan kerja sepanjang tahun 2025.
“Kami ingin mencetak wirausahawan baru sekaligus memfasilitasi penempatan kerja ke luar negeri,” ucap Rukmana saat membuka pelatihan.
Ia menyebut bahwa pelatihan ini tidak hanya melatih kemampuan teknis. Pemerintah juga ingin membentuk karakter, meningkatkan rasa percaya diri, dan menanamkan nilai-nilai budaya kerja negara tujuan.
“Peserta harus siap bersaing. Mereka perlu menguasai keterampilan, tetapi juga harus mengenal budaya Jepang dan Korea,” tambahnya.
Dalam pelaksanaannya, Disnaker bekerja sama dengan berbagai pihak. Beberapa di antaranya yaitu Universitas Pendidikan Indonesia, LPK Sekai Mustika, LPK OHM, dan SEOLINA Korea.
LPK Sekai Mustika dan OHM menangani pelatihan bahasa Jepang, sedangkan SEOLINA menangani pelatihan bahasa Korea. Disnaker bertindak sebagai fasilitator dan pemantau pelaksanaan kegiatan.
Melalui kolaborasi ini, pemerintah ingin memastikan bahwa peserta menerima pelatihan sesuai standar internasional. Kerja sama dengan lembaga profesional juga bertujuan mempercepat proses penempatan kerja ke luar negeri.
Pelatihan kewirausahaan terbagi dalam sembilan tahap. Setiap tahap melibatkan 120 peserta yang berasal dari berbagai kecamatan di Kabupaten Bandung. Secara total, pemerintah menargetkan 1.000 peserta hingga akhir tahun.
Selain pelatihan kewirausahaan, Disnaker juga menyelenggarakan pelatihan bahasa asing. Tahun ini, sebanyak 400 peserta akan mengikuti pelatihan bahasa Jepang dan Korea. Dari jumlah itu, 100 peserta disiapkan khusus untuk program kerja di Korea Selatan.
Rukmana menjelaskan bahwa peserta berasal dari masyarakat Kabupaten Bandung yang telah berusia minimal 18 tahun. Mereka juga harus memiliki ijazah SMA, SMK, atau yang sederajat.
“Kami ingin anak-anak muda punya semangat mandiri. Pelatihan ini jadi jalan bagi mereka untuk membangun usaha atau bekerja di luar negeri,” katanya.
Rukmana memaparkan bahwa pelatihan sebelumnya telah membuahkan hasil. Sebanyak 160 orang telah menyelesaikan pelatihan bahasa Jepang. Dari jumlah tersebut, 111 orang telah menandatangani kontrak kerja di Jepang.
“Sekarang mereka tinggal menunggu jadwal pemberangkatan dan penempatan kerja,” ujarnya.
Sementara itu, sebanyak 100 peserta mengikuti pelatihan dari LPK OHM. Dari jumlah itu, 52 orang telah siap diberangkatkan. Sisanya masih menjalani tahapan administrasi bersama PT Sekai Mustika.
“Proses terus berjalan. Kami terus memantau setiap tahapan agar berjalan lancar,” jelasnya.
Untuk program penempatan ke Korea, pemerintah masih menjajaki kerja sama lanjutan dengan mitra swasta dan pemerintah Korea Selatan. Harapannya, peserta yang telah menjalani pelatihan segera mendapatkan tempat kerja yang layak.
Tak hanya menyiapkan tenaga kerja ke luar negeri, Pemkab Bandung juga memperkuat kerja sama dengan perusahaan lokal. Hingga kini, sebanyak 128 perusahaan telah menjalin komitmen dengan pemerintah.
Dari kerja sama tersebut, tercatat sudah 1.004 orang berhasil bekerja di perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Bandung.
“Perusahaan lokal sangat responsif. Mereka membuka pintu bagi warga yang sudah menjalani pelatihan,” kata Rukmana.
Total tenaga kerja yang terserap melalui program pelatihan dan penempatan mencapai 1.400 orang. Sebanyak 509 orang berjenis kelamin laki-laki, sedangkan 465 orang perempuan.
“Kami bersyukur. Dalam situasi ekonomi yang penuh tantangan, warga tetap bisa mendapatkan peluang kerja,” lanjutnya.
Melalui program ini, Pemkab Bandung berharap dapat menciptakan ekosistem kerja yang lebih dinamis. Pemerintah ingin agar warganya mampu bersaing, mandiri, dan kreatif dalam menciptakan lapangan kerja.
“Setelah pelatihan, kami dorong mereka untuk membentuk unit usaha baru atau mengisi kebutuhan tenaga kerja yang tersedia,” kata Rukmana.
Selain mendorong pertumbuhan wirausahawan, pemerintah juga ingin mencetak generasi muda yang kompeten di pasar kerja global. Dengan bekal keterampilan dan semangat kerja keras, mereka diyakini mampu bersaing secara profesional.
Rukmana menegaskan bahwa pemerintah akan terus memfasilitasi pelatihan, pendampingan, dan penempatan kerja. Ia juga berharap masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.
“Ini bukan hanya tentang pelatihan, tetapi tentang masa depan generasi muda Kabupaten Bandung,” pungkasnya.
Rancabali, Info Burinyay - Liburan panjang kembali menghidupkan sektor pariwisata di wilayah Bandung Selatan. Para…
Ciparay, Info Burinyay – Sebanyak 33 anak mengikuti tasyakuran khitanan massal di Pondok Pesantren Al…
Ciwidey, Info Burinyay — Pemerintah Desa Panyocokan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, terus meningkatkan pembangunan infrastruktur…
Bandung, Info Burinyay — Para Guru Bimbingan Konseling (BK) dari berbagai SMA di Kota Bandung…
Oleh: Sultan Patrakusumah VIII Trust of Guarantee Phoenix INA-18 Tasikmalaya - Dalam beberapa bulan terakhir,…
Rancaekek, Info Burinyay – Jajaran Polsek Rancaekek mengambil langkah tegas untuk meningkatkan disiplin dan keamanan…
This website uses cookies.
Leave a Comment