Info Burinyay
Budaya

Kang DS & Dedi Mulyadi Satukan Warga Lewat Budaya! Ini Pesan Khusus Jabar Istimewa

Kang DS & KDM Satukan Warga Lewat Budaya! Pada pagelaran Wayang Golek Dome Balerame rayakan Milangkala ke-384 Kabupaten Bandung, Senin malam 21 April 2025

Soreang, Info BurinyayPemerintah Kabupaten Bandung kembali menghadirkan momen kebanggaan bagi warganya. Pada Senin malam, 21 April 2025, ribuan masyarakat tumpah ruah di kawasan Dome Balerame, Soreang. Mereka menyaksikan langsung Pagelaran Wayang Golek Putra Giri Harja 3, yang menjadi bagian dari peringatan Milangkala ke-384 Kabupaten Bandung.

Pertunjukan budaya ini menghadirkan seniman legendaris, Ki Dalang Dadan Sunandar Sunarya, penerus maestro wayang golek Giri Harja. Beliau menyuguhkan kisah sarat makna dalam kemasan hiburan yang merakyat. Penampilan ini sukses memikat seluruh penonton dari berbagai kalangan usia.

Pagelaran tersebut tidak hanya menyuguhkan seni tradisi. Pemerintah juga mengemasnya sebagai bagian dari pesta rakyat yang mempererat hubungan antara pemimpin dan warga. Tema besar perayaan tahun ini, Bandung Lebih Bedas, menggambarkan tekad untuk membangun Kabupaten Bandung yang Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis, dan Sejahtera.

Bupati Bandung Dr. H. M. Dadang Supriatna, S.I.P., M.Si. hadir bersama Wakil Bupati Ali Syakieb. Keduanya menyapa warga secara langsung, sekaligus mengapresiasi antusiasme masyarakat yang memadati area Dome Balerame sejak sore hari.

Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan bahwa pesta budaya ini bukan sekadar hiburan. Ia menyebut kegiatan ini sebagai bagian dari strategi pembangunan karakter warga. “Budaya adalah fondasi utama pembangunan. Jika kita kuat dalam identitas, kita akan kuat dalam pembangunan,” ujarnya.

Gubernur Jawa Barat, H. Dedi Mulyadi, S.H., M.M., juga hadir langsung di tengah masyarakat. Ia memuji upaya Pemkab Bandung yang terus melestarikan kesenian tradisional. Dedi Mulyadi menilai bahwa pembangunan tidak cukup hanya dengan infrastruktur, tetapi juga harus menyentuh budaya dan rasa.

“Program Jabar Istimewa mendorong daerah agar menggali dan menampilkan jati dirinya. Wayang golek ini bukan hanya tontonan, tetapi juga tuntunan. Kabupaten Bandung menunjukkan bahwa budaya bisa berjalan beriringan dengan pembangunan,” ujar Gubernur.

Baca Juga
Hj. Linda Herlina S.Ap Perkuat Budaya Sunda melalui Pagelaran Wayang Golek

Pagelaran malam itu juga menghadirkan para tokoh hiburan ternama. Sule dan Ohang memandu acara dengan gaya khas Sunda yang penuh canda. Suasana malam semakin hangat, penuh gelak tawa dan apresiasi terhadap seni tradisi.

Selain pemimpin daerah, sejumlah tokoh budaya turut hadir dan memberikan pandangan. H. Cuncun Ahmad Hudaya, S.Pd., M.Si., Pupuhu Inohong Seni Budaya Dalem Bandung (ISBDB), menyampaikan apresiasi atas konsistensi kepemimpinan Bupati Bandung.

“Ini sesuatu yang luar biasa. Kang Dadang sebagai Pengersana Dalem Bandung mampu menghadirkan kegiatan budaya yang menyentuh langsung masyarakat. Perayaan Milangkala ke-384 ini memberi motivasi bagi semua pihak untuk lebih mengenal visi pembangunan Bedas. Semoga masyarakat makin memahami arah pembangunan Kabupaten Bandung yang berpijak pada budaya dan kesejahteraan,” tuturnya.

Dari kalangan pemerintahan desa, suara dukungan datang dari H. Deni Sugandi, Kepala Desa Sukamulya. Ia menyampaikan kebanggaannya sebagai bagian dari masyarakat Kabupaten Bandung.

“Alhamdulillah, kami bersyukur atas kepemimpinan Kang DS. Hari ini masyarakat menikmati perayaan ulang tahun daerah dengan penuh kebahagiaan. Ini bukti bahwa pemimpin tidak lupa akar dan sejarahnya. Kang DS lebih pedas, pedas, pedas – lebih pedas!” ucapnya dengan semangat, yang disambut sorakan dari warga.

Acara ini berlangsung gratis dan terbuka untuk umum. Warga dari berbagai penjuru datang bersama keluarga. Tak sedikit yang membawa anak-anak untuk menyaksikan langsung pementasan budaya Sunda. Kehangatan acara turut disiarkan langsung melalui kanal YouTube Bandung Pemkab, sehingga masyarakat di luar wilayah pun dapat menikmati suguhan istimewa ini.

Pagelaran ini juga mencerminkan semangat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Para pelaku seni, pejabat daerah, tokoh adat, dan masyarakat bersatu dalam satu panggung budaya. Pemerintah tidak hanya menjadi fasilitator, tetapi juga bagian dari peserta yang ikut membaur.

Baca Juga
Tatakelola Administrasi Negara dalam Kebudayaan Sunda Parahiangan: Menjembatani Negara Adab dan Negara Modern

Menurut pengamatan tim Humas, acara ini berhasil menciptakan ruang interaksi sosial yang sehat. Banyak warga mengungkapkan rasa bangga karena memiliki pemimpin yang peduli budaya. Tak sedikit pula yang berharap agar kegiatan seperti ini menjadi agenda rutin tahunan, bukan hanya saat Milangkala.

Wayang golek, sebagai warisan budaya tak benda, kembali mendapat tempat di hati masyarakat. Di tengah gempuran budaya global, kesenian lokal ini tetap berdiri kokoh, menghibur sekaligus mendidik. Pesan moral yang dibawakan Ki Dalang mengandung nilai luhur, seperti kejujuran, keberanian, tanggung jawab, dan cinta tanah air.

Bupati Dadang Supriatna menutup sambutannya dengan ajakan kepada seluruh warga untuk terus menjaga dan merawat warisan budaya. “Mari kita rawat budaya kita. Mari kita jadikan Kabupaten Bandung sebagai rumah besar bagi nilai-nilai Sunda yang luhur. Inilah identitas kita. Inilah kekuatan kita,” pungkasnya.

Rangkaian acara Milangkala ke-384 Kabupaten Bandung akan terus berlangsung sepanjang bulan April ini. Pemerintah telah menyiapkan sejumlah program unggulan lainnya, termasuk pameran UMKM, lomba seni budaya antar sekolah, serta festival makanan khas daerah.

Dengan semangat Bandung Lebih Bedas, peringatan tahun ini tidak hanya mengenang sejarah, tetapi juga merancang masa depan. Warga merayakan bukan hanya ulang tahun kabupaten, tetapi juga optimisme untuk menjadikan Kabupaten Bandung lebih baik, lebih maju, dan lebih membumi.

Related posts

Leave a Comment

* By using this form you agree with the storage and handling of your data by this website.