Soreang, Info Burinyay – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bandung kembali mengambil langkah strategis dalam menurunkan angka pengangguran. Melalui kegiatan Job Fair Bedas Expo 2025, Disnaker menghadirkan 30 perusahaan dalam tiga hari pelaksanaan yang dimulai Kamis, 24 April 2025. Acara ini digelar di Jalan Al Fathu dan kawasan Gelanggang Budaya Sabilulungan (GBS) Soreang.
Kepala Disnaker Kabupaten Bandung, Drs. H. Rukmana, M.Si., menjelaskan bahwa konsep job fair kali ini menggunakan sistem hybrid. “Kita tidak lagi membiarkan pencari kerja mengantre panjang. Cukup scan barcode yang tersedia, pilih perusahaan yang dituju, lalu kirim lamaran secara langsung,” ungkapnya.
Menurut Rukmana, sistem ini juga memungkinkan wawancara langsung di tempat jika pelamar memenuhi kualifikasi. Hal ini dinilai efektif mengingat jumlah pengunjung yang membludak setiap harinya. Dengan rata-rata 300 pencari kerja per perusahaan, total pengunjung selama tiga hari diperkirakan mencapai hampir seribu orang.
Lebih lanjut, Rukmana memaparkan bahwa bidang pekerjaan yang tersedia sangat beragam. Mulai dari sektor tekstil dan garmen, energi terbarukan seperti kristalinergi, hingga bidang teknik geodesi. Perusahaan peserta memberikan kesempatan kepada lulusan dari jenjang SMP, SMA, hingga sarjana.
“Perusahaan juga membuka peluang untuk yang berpengalaman maupun yang baru pertama kali melamar kerja,” ujar Rukmana. Ia menegaskan bahwa pemerintah telah menjalin komitmen dengan berbagai perusahaan untuk menyerap tenaga kerja lokal.
Tahun ini, pemerintah Kabupaten Bandung menargetkan 8.000 orang dapat diserap melalui penempatan kerja. Hingga April 2025, sudah 1.500 orang berhasil ditempatkan. Rukmana optimis jumlah tersebut akan terus meningkat, tidak hanya melalui job fair, tetapi juga melalui kerja sama penempatan langsung.
“Selain job fair, kami juga mengembangkan sistem ‘Siap Kerja’. Di dalam sistem itu, pencari kerja bisa mendaftar untuk pelatihan, magang, atau langsung kerja,” jelasnya.

Target pemerintah Kabupaten Bandung untuk tahun 2025 adalah menyediakan ruang kerja dan penempatan bagi 10.000 orang. Rukmana menyebutkan bahwa pencapaian angka tersebut dapat menurunkan tingkat pengangguran hingga 0,8%.
“Jika kita mampu menyerap 10.000 tenaga kerja, maka secara matematis angka pengangguran akan turun dari 6,36 persen menjadi sekitar 5,98 persen,” ujarnya.
Selain itu, Rukmana juga menyampaikan bahwa bidang kerja yang ditawarkan sangat bervariasi. Di antaranya bidang makanan, tekstil, manufaktur, geotermal, hingga peluang kerja di luar negeri. Negara tujuan seperti Jepang dan Korea kini menjadi incaran, khususnya bagi mereka yang sudah menjalani pelatihan.
“Sekarang ini sudah ada sekitar 120 orang yang kami latih untuk ke Jepang. Kami prioritaskan yang betul-betul siap dan mandiri,” tambahnya.
Rukmana menyampaikan bahwa Pemkab Bandung terus hadir mendampingi masyarakat, terutama dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan. Menurutnya, salah satu program prioritas Bupati Bandung, Dr. H.M. Dadang Supriatna, adalah menciptakan peluang kerja dan menekan angka pengangguran.
“Dalam momentum Hari Jadi Kabupaten Bandung ke-384 ini, kami ingin memastikan masyarakat merasakan manfaat kehadiran pemerintah. Bupati menaruh perhatian besar pada sektor ketenagakerjaan,” ujarnya.
Ia mengimbau para pencari kerja untuk tidak menyerah dalam mencari peluang. Pemerintah, katanya, selalu membuka ruang pelatihan dan kerja sama dengan berbagai pihak demi memperluas akses kerja.
“Selama masyarakat memiliki kemauan dan kesiapan, kami siap fasilitasi. Baik melalui job fair, pelatihan, maupun sistem informasi tenaga kerja,” kata Rukmana.
Rukmana berharap, kegiatan ini dapat menjadi pemacu semangat bagi para pencari kerja dan menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam menekan angka pengangguran.
“Kami akan evaluasi seluruh proses pelaksanaan. Harapannya, jumlah penempatan kerja meningkat dan target tahun ini tercapai,” pungkasnya.
Dengan inovasi sistem, keterlibatan banyak perusahaan, serta dukungan penuh pemerintah, Job Fair Bedas Expo 2025 menjadi langkah konkret untuk menciptakan Kabupaten Bandung yang lebih BEDAS: Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis, dan Sejahtera.