3.840 Anak PAUD Kabupaten Bandung Membatik Ecoprint, Cetak Rekor MURI di Hari Jadi ke-384

Soreang, Info Burinyay – Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung menggelar kegiatan membatik ecoprint bersama 3.840 anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Jumat (25/4/2025), di Dome Balerame, Soreang. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Bandung ke-384 dan berhasil memecahkan rekor MURI tingkat nasional.

Kegiatan yang mengangkat tema cinta budaya dan lingkungan ini menghadirkan peserta dari enam kecamatan. Panitia memilih angka 3.840 sebagai representasi simbolik dari usia Kabupaten Bandung ke-384. Anak-anak PAUD terlihat antusias saat memukul daun di atas kain putih sebagai media membatik.

Hj. Emma Dety Dadang Supriatna selaku Bunda PAUD Kabupaten Bandung menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan menanamkan kepedulian terhadap lingkungan. Ia juga ingin mengasah kreativitas serta melatih motorik halus dan kasar anak-anak sejak dini.

“Anak-anak kita ajak mengenal lingkungan. Mereka belajar bahwa daun dan bunga bisa menjadi karya seni bernilai. Selain itu, mereka juga berlatih sabar dan teliti,” ujar Hj. Emma.

Ia menilai usia PAUD merupakan masa emas dalam pembentukan karakter. Oleh karena itu, ia lebih memilih anak PAUD dibandingkan siswa SD untuk kegiatan ini. Menurutnya, membatik ecoprint menumbuhkan sikap mandiri dan kreatif.

“Anak-anak belajar fokus, sabar, dan berproses. Kain hasil karya mereka akan kami olah dan bagikan ke sekolah peserta sebagai kenang-kenangan. Kami harap guru-guru bisa memakainya sebagai simbol kebanggaan,” lanjutnya.

Kegiatan ini tidak hanya mencetak karya, tetapi juga mencetak sejarah baru. MURI menetapkan kegiatan ini sebagai rekor nasional untuk jumlah peserta membatik ecoprint terbanyak. Kabupaten Bandung menjadi pelaksana pertama di Indonesia yang menyelenggarakan kegiatan semacam ini.

Direktur Marketing Lembaga Pencatat Rekor MURI, Awan Rahargo, mengungkapkan apresiasinya atas pelaksanaan acara tersebut. Ia menilai kegiatan ini bukan hanya skala kabupaten atau provinsi, melainkan skala nasional.

“MURI mencatat hampir 12.600 rekor sepanjang sejarah. Namun, kegiatan ini sangat luar biasa karena melibatkan anak-anak sejak dini dan mengangkat nilai budaya serta cinta tanah air,” kata Awan.

Kabid PAUD dan Pengendalian Perizinan Pendidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, H. Eman Sulaeman, S.Pd., M.M., menyampaikan rasa syukurnya atas suksesnya kegiatan ini. Ia menyebut, pelaksanaan ecoprint telah dilakukan sebelumnya di tiap kecamatan sebagai bagian dari persiapan.

“Hari ini menjadi puncaknya. Ibu Bunda PAUD mendorong kami untuk memecahkan rekor MURI. Alhamdulillah, kegiatan ini berhasil. Kami harap ecoprint bisa diterapkan di sekolah masing-masing,” ujar H. Eman.

Ia menekankan pentingnya hubungan antara pendidikan dan pelestarian lingkungan. Melalui kegiatan ini, siswa PAUD belajar menghargai alam sambil mengasah keterampilan seni.

Yeni Herlina, S.Pd., yang menjadi Ketua Panitia dan juga Ketua IKWI Kabupaten Bandung, mengungkapkan rasa bangganya. Ia menyatakan bahwa pelaksanaan kegiatan berjalan lancar dan sukses.

“Ini menjadi momen penting dalam mengenalkan budaya membatik kepada anak usia dini. Anak-anak perlu tahu bahwa kita punya budaya bernilai tinggi yang harus dicintai sejak kecil,” jelas Yeni.

Yeni menyebut bahwa panitia memilih enam kecamatan terdekat sebagai peserta karena keterbatasan tempat. Ia menyebut kegiatan ini diikuti oleh siswa yang mewakili seluruh Kabupaten Bandung secara simbolik.

“Kami ingin mengajak anak-anak mengenal batik melalui cara yang menyenangkan dan ramah lingkungan. Ecoprint ini jadi sarana pembelajaran budaya dan cinta lingkungan sekaligus,” tegasnya.

Kegiatan membatik ecoprint ini memperlihatkan bagaimana pendidikan usia dini dapat bersinergi dengan pelestarian budaya dan lingkungan. Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Pendidikan berhasil memadukan nilai-nilai tersebut dalam satu kegiatan yang penuh makna.

Para siswa tampak menikmati proses memukul daun ke atas kain, dibimbing langsung oleh guru dan pendamping. Kegiatan ini juga membentuk kerja sama antara anak dan guru dalam suasana yang menyenangkan.

Dengan semangat Hari Jadi Kabupaten Bandung ke-384, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan usia dini dapat berperan penting dalam membangun karakter anak. Anak-anak belajar menghargai alam, mencintai budaya, dan merasa bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia.

Selain itu, kegiatan ini menunjukkan bahwa inovasi dalam pendidikan anak usia dini dapat menghasilkan dampak besar. Tidak hanya bagi perkembangan anak, tetapi juga bagi promosi budaya lokal ke tingkat nasional.

Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung berencana mengembangkan kegiatan ecoprint menjadi program berkelanjutan di sekolah-sekolah PAUD. Program ini akan menjadi media kreatif yang menanamkan nilai cinta alam dan cinta budaya.

Dengan tercatatnya kegiatan ini dalam Rekor MURI, Kabupaten Bandung sekali lagi menunjukkan komitmennya dalam pendidikan yang bermutu, kreatif, dan membanggakan. Peringatan hari jadi ke-384 pun menjadi momentum untuk terus berinovasi demi masa depan generasi penerus yang lebih baik.