Ketua IKWI Kab Bandung sukseskan Pemecahan Rekor Muri Anak PAUD Membatik Ecoprint dengan Metode Pounding

Soreang, Info Burinyay – Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan memperingati Hari Jadi Kabupaten Bandung ke-384, Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung menyelenggarakan kegiatan kreatif dan edukatif berupa pelatihan pembuatan batik ecoprint untuk siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Dome Balerame, Soreang, dan melibatkan perwakilan dari enam kecamatan di Kabupaten Bandung.

Yeni Herlina, S.Pd., selaku Panitia Kegiatan sekaligus Ketua Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Kabupaten Bandung, memimpin langsung pelaksanaan kegiatan. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini berjalan dengan lancar dan berhasil menggugah semangat para peserta.

“Alhamdulillah kegiatan berjalan dengan lancar. Sebanyak 3.840 peserta dari enam kecamatan mengikuti acara ini dengan antusias,” ujar Yeni kepada wartawan usai acara.

Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan mengenalkan seni budaya lokal sejak dini. Yeni ingin anak-anak mengenal, mencintai, dan merasa bangga terhadap budaya warisan leluhur. Menurutnya, membatik dapat menjadi sarana efektif untuk menanamkan nilai-nilai tersebut.

“Kami ingin anak-anak tahu bahwa kita punya budaya luhur yang indah. Salah satunya adalah membatik,” jelasnya.

Ia menambahkan, teknik ecoprint sangat cocok untuk anak-anak karena menggunakan bahan alami dan aman. Para siswa memanfaatkan daun, bunga, serta pewarna alami untuk menciptakan motif batik yang unik. Mereka mengikuti prosesnya secara langsung dengan panduan dari guru dan pendamping.

Selama kegiatan berlangsung, anak-anak tampak semangat memilih dedaunan, menyusunnya di atas kain, lalu memukul atau menekannya untuk membentuk pola. Proses ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga membangkitkan rasa ingin tahu mereka terhadap alam sekitar.

Yeni menekankan pentingnya pendekatan pembelajaran yang kreatif dan menyentuh nilai budaya. Ia percaya, generasi muda akan lebih peduli terhadap lingkungannya jika sejak kecil mereka dilibatkan dalam proses yang menyenangkan dan bermakna.

“Ecoprint bukan sekadar seni. Ini juga bentuk pelestarian lingkungan. Anak-anak belajar memanfaatkan alam secara bijak,” tegasnya.

Di sisi lain, Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung menyiapkan seluruh peralatan secara lengkap. Mereka juga memastikan seluruh bahan yang digunakan aman dan ramah lingkungan. Guru PAUD yang terlibat telah mendapatkan pelatihan sebelumnya sehingga proses berjalan lancar dan efisien.

Para orang tua yang hadir pun menyambut baik kegiatan ini. Mereka merasa bangga melihat anak-anak terlibat aktif dalam kegiatan budaya. Banyak yang menyebut pengalaman ini sebagai pengalaman pertama yang tak terlupakan bagi anak-anak mereka.

Sementara itu, karya batik hasil kreasi siswa PAUD dipamerkan dalam mini galeri di area acara. Para tamu undangan dan orang tua berkeliling menikmati hasil kerja keras anak-anak. Suasana berlangsung hangat dan penuh kebanggaan.

Yeni berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut. Ia ingin lebih banyak anak-anak di Kabupaten Bandung mengenal seni membatik dan budaya lokal lainnya.

“Kalau bukan kita yang memperkenalkan budaya ini, siapa lagi? Generasi muda harus jadi penjaga dan pelestari budaya,” tuturnya.

Ia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus mendukung kegiatan yang melibatkan anak-anak secara aktif. Menurutnya, kegiatan seperti ini tidak hanya mendidik, tetapi juga membentuk karakter sejak usia dini.

Kegiatan batik ecoprint untuk siswa PAUD ini menjadi salah satu bentuk inovasi pendidikan di luar kelas. Selain memperingati Hari Jadi Kabupaten Bandung, kegiatan ini berhasil menyatukan nilai budaya, lingkungan, dan pendidikan dalam satu kegiatan bermakna.

Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian terhadap budaya, Yeni dan seluruh pihak yang terlibat telah menunjukkan bahwa pendidikan bisa berjalan seiring dengan pelestarian seni dan budaya. Ia pun optimistis kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.