Soreang, Info Burinyay – Ribuan pasang mata tertuju ke arah panggung utama BEDAS Expo 2025 di Jalan Al Fathu, Soreang, Kamis (24/4/2025) sore. Perayaan Hari Jadi ke-384 Kabupaten Bandung berlangsung meriah dan penuh semangat. Suasana bertambah semarak saat Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) Kabupaten Bandung naik ke atas panggung.
Penonton langsung terpukau saat Denis dari KPJ BanKid menyanyikan lagu “Bandung BEDAS”. Lagu ini menjadi pembuka yang kuat dengan semangat pariwisata yang menggugah. Tak lama berselang, Apih Igun dari KPJ Kabupaten Bandung turut membawakan lagu ciptaannya yang berjudul “Destinasi Wisata (Dewis) Bandung Bedas”.
Kedua lagu tersebut berbeda dalam genre, namun sama-sama mengangkat tema keindahan alam dan kekayaan pariwisata Kabupaten Bandung. Melalui lirik yang kuat, KPJ menyampaikan pesan penting tentang pesona daerahnya. Penonton pun terlihat antusias mengikuti irama musik yang mereka bawakan.
Dalam sesi wawancara singkat, Denis mengungkapkan alasan KPJ menyanyikan lagu bertema pariwisata. “Kami ingin mengajak wisatawan datang dan menikmati pesona alam Kabupaten Bandung,” ujar Denis sambil tersenyum. Ia juga menjelaskan bahwa pesan lagu menyentuh aspek keindahan, kenyamanan, dan keramahan.
Di sisi lain, Apih Igun menjelaskan latar belakang lahirnya lagu “Dewis Bandung Bedas”. Ia menulis lagu tersebut sebagai bentuk kontribusi terhadap peningkatan kunjungan wisata. “Kami ingin menyampaikan informasi destinasi wisata lewat musik yang bisa dinikmati semua kalangan,” jelas Apih.
Tak hanya itu, Apih juga menegaskan bahwa ide pementasan lagu ini datang dari dukungan penuh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bandung, H. A. Wawan Ridwan, S.TTP., M.Si. “Kami mendapat dorongan dari beliau melalui Pak Mohem. Kami merasa terhormat bisa tampil di panggung ini,” ujarnya penuh syukur.
Apih pun menyampaikan rasa terima kasih kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang telah memberikan kesempatan kepada KPJ untuk tampil di acara sebesar BEDAS Expo 2025. Menurutnya, ajang ini memberikan ruang besar bagi seniman lokal untuk bersinar dan menunjukkan karya terbaiknya.
Selain dua lagu unggulan tersebut, KPJ Kabupaten Bandung juga membawakan sejumlah lagu populer lainnya. Mereka menyuguhkan “Tumarima”, “Asih Saliwat”, dan “Janji Kamari” yang turut membangkitkan semangat penonton. Setiap lagu memiliki karakter kuat yang mencerminkan kekayaan budaya lokal.
Tak berhenti di situ, KPJ BanKid juga mempersembahkan dua lagu spesial yang menyentuh jiwa para penonton. Lagu “Tanah Air Pusaka” menggugah rasa cinta tanah air, sementara “Suka-suka” menghadirkan keceriaan dan semangat kebersamaan. Penonton terlihat terhanyut, bahkan beberapa ikut menyanyi bersama.
Penampilan KPJ berlangsung penuh energi dan interaktif. Mereka berhasil menciptakan suasana yang akrab, hangat, dan menghibur. Musik yang disuguhkan mampu menjangkau berbagai kalangan usia dan latar belakang. Sorak-sorai dan tepuk tangan menggema setiap kali lagu selesai dimainkan.
Menjelang sore hari, giliran grup musik “Rumah Singgah Musisi” asal Soreang tampil di atas panggung. Grup ini dipimpin oleh Lina Hara, mantan penyanyi pop ternama yang kini aktif membina bakat-bakat lokal. Mereka membawakan sejumlah lagu kekinian dengan gaya pop alternatif yang segar dan enerjik.
Penampilan grup ini menutup rangkaian acara hari pertama BEDAS Expo 2025 dengan sangat berkesan. Lagu-lagu yang mereka bawakan menghadirkan warna baru dalam suasana panggung. Pengunjung pun tampak menikmati setiap dentuman nada dan lirik yang mereka suguhkan.
Kombinasi antara nuansa lokal dari KPJ dan gaya modern dari Rumah Singgah Musisi berhasil menciptakan harmoni unik. Penonton tidak hanya terhibur, tetapi juga merasa bangga dengan potensi musisi asal Kabupaten Bandung. Panggung hari pertama pun mencerminkan keberagaman serta kekayaan budaya daerah.
Meski hari mulai beranjak malam, para pengunjung tetap bertahan di lokasi acara. Mereka terlihat antusias mengikuti setiap penampilan hingga sesi terakhir. Tepuk tangan panjang terdengar saat acara resmi ditutup pada pukul 17.30 WIB.

BEDAS Expo 2025 masih akan berlangsung selama beberapa hari ke depan. Berbagai acara menarik telah disiapkan panitia, mulai dari pertunjukan seni, pameran produk UMKM, hingga bazar kuliner khas Sunda. Pemerintah Kabupaten Bandung berharap event ini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Selain itu, expo ini juga menjadi media promosi efektif untuk mengenalkan potensi wisata Kabupaten Bandung kepada khalayak lebih luas. Dengan mengusung tema kolaborasi dan inovasi, BEDAS Expo tahun ini menghadirkan panggung bagi kreativitas anak bangsa.
Melalui ajang seperti ini, pelaku seni lokal mendapat ruang ekspresi dan pengakuan yang layak. Musik, sebagai bahasa universal, terbukti mampu menjembatani pesan-pesan sosial, budaya, dan ekonomi kepada masyarakat. Semangat KPJ dalam mengangkat pariwisata melalui lagu patut diapresiasi dan didukung secara berkelanjutan. *(aph)*