Seni Budaya

Pasundan Istri Kab. Bandung Rayakan Milangkala ke-95 dengan Workshop Seni Tari Klasik Sunda

Bandung, Info Burinyay Dalam rangka memperingati milangkala ke-95, Pasundan Istri menggelar Workshop Seni Tari Klasik Sunda. Kegiatan tersebut berlangsung di Grand Pasundan Convention Hotel, Kota Bandung, pada Kamis, 1 Mei 2025.

Acara ini mengusung tema “Istri Sunda Binekas, Kabupaten Bandung Mingkin Bedas.” Tema ini menekankan pentingnya peran perempuan Sunda dalam melestarikan seni dan budaya lokal serta mendukung pembangunan daerah.

Sebanyak 65 peserta mengikuti workshop tersebut. Mereka terdiri dari guru PAUD, guru SD, dan masyarakat umum yang memiliki kepedulian terhadap seni tari klasik Sunda.

Workshop ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bandung, H. Wawan Ahmad Ridwan, S.T.T.P., M.S.I. Dalam sambutannya, ia membacakan pesan dari Bupati Bandung, Dr. H. Dadang Supriatna, S.Ip., M.Si.

Melalui sambutan tertulis, Bupati menyampaikan selamat milangkala ke-95 kepada Pasundan Istri. Ia menyebut organisasi ini telah memainkan peran penting dalam sejarah perempuan Sunda. Perempuan Sunda, khususnya anggota Pasundan Istri, bukan hanya menjaga warisan budaya tetapi juga aktif membina dan menghidupkan kembali seni tari klasik.

Tari Kandagan di bawakan oleh Pasundan Istri Kabupaten Bandung Hj. Netty Suhaeti, S.Sn.,
Hj. Rida Restuti Suryana, Pajar Eka ,S.Pd., pada Workshop Seni Tari Klasik Sunda dina Raraga Milangkala Pasundan Istri ke 95, Kamis, 1 Mei 2025.

Bupati juga mengapresiasi tema kegiatan yang sangat sejalan dengan visi Kabupaten Bandung. Ia menegaskan bahwa perempuan Sunda yang “binekas” adalah sosok yang dibutuhkan untuk mewujudkan masa depan yang lebih bedas, maju, dan berkelanjutan.

Melalui workshop ini, Bupati berharap seni tari klasik Sunda makin dikenal dan dicintai oleh masyarakat, terutama generasi muda. Ia mendorong para perempuan agar terlibat aktif dalam pelestarian seni dan budaya. Selain itu, ia berharap Pasundan Istri terus menjadi garda terdepan dalam pemberdayaan perempuan Sunda di Kabupaten Bandung.

Kepala Disbudpar Kabupaten Bandung, H. Wawan Ahmad Ridwan, juga menyampaikan apresiasi atas peran nyata Pasundan Istri. Ia menyebut kegiatan ini sejalan dengan program pelestarian budaya yang diusung Pemerintah Kabupaten Bandung. Menurutnya, seni dan budaya Sunda harus terus diperkenalkan kepada generasi muda agar tidak punah di masa mendatang.

Ketua PD Pasundan Istri Kabupaten Bandung, Hj. Rida Restuti Suryana, S.Pd., M.MPd., mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya workshop ini. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi upaya mengenalkan seni tari klasik Sunda kepada masyarakat, khususnya para guru yang belum memiliki latar belakang pendidikan seni.

“Dengan workshop ini, kami ingin memfasilitasi para guru dan masyarakat umum agar lebih memahami seni tari klasik Sunda. Walau mereka otodidak, semangat mereka dalam melestarikan budaya sangat tinggi. Kami akan terus mendukung program Bupati Bandung dalam memajukan kebudayaan,” ujarnya.

Ketua Umum Pasundan Istri Jawa Barat, Hj. Win Yoyo, juga menyampaikan rasa bangga terhadap kaderisasi di Kabupaten Bandung. Menurutnya, regenerasi berjalan baik, terutama dalam bidang budaya. Ia berharap generasi muda bisa lebih mengenal dan mencintai budaya Sunda.

Sementara itu, Wakil Ketua TP-PKK Kabupaten Bandung, Hj. Tintin Cakra Amiyana, mewakili Penasehat Pasundan Istri Hj. Emma Dadang Supriatna, turut menyampaikan ucapan selamat. Ia berharap Pasundan Istri semakin jaya, maju, dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Tidak hanya fokus pada pelestarian budaya, Pasundan Istri juga harus menjadi mitra aktif dalam mendukung program-program Bupati untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Bandung yang lebih bedas,” tegasnya.

Ketua Panitia Pelaksana, Hj. Dewi Candra Kirana, menjelaskan bahwa workshop ini merupakan hasil kolaborasi dengan bidang pemberdayaan perempuan. Ia mengungkapkan bahwa kegiatan ini mendapat dukungan dana hibah dari Bupati Bandung.

“Kami hanyalah pecinta seni budaya Sunda yang prihatin karena generasi muda mulai melupakan seni tradisional. Melalui workshop ini, kami ingin memperkenalkan kembali seni tari klasik, meskipun kepada segelintir orang. Kami berharap mereka bisa menyebarkannya lebih luas lagi,” tuturnya.

Menurut Dewi, meskipun kegiatan ini tampak kecil, dampaknya bisa besar jika dilakukan dengan niat tulus. Ia menyebut workshop ini sebagai momen penting karena bertepatan dengan milangkala Pasundan Istri yang ke-95.

Dengan semangat pelestarian, seluruh pihak berharap kegiatan ini membawa dampak positif. Terutama dalam menginspirasi perempuan Sunda agar semakin aktif berkontribusi bagi budaya dan pembangunan daerah.

Den Jaya Lalana

Wartawan Info Burinyay

Leave a Comment

Recent Posts

Pemdes Panyocokan Pacu Pembangunan Infrastruktur Untuk Dukung Kemandirian Ekonomi Warga

Ciwidey, Info Burinyay — Pemerintah Desa Panyocokan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, terus meningkatkan pembangunan infrastruktur…

22 jam ago

Seminar Bimbingan Minat Karir Siswa Tekankan Peran Strategis Guru BK Menuju Sekolah Kedinasan

Bandung, Info Burinyay — Para Guru Bimbingan Konseling (BK) dari berbagai SMA di Kota Bandung…

3 hari ago

Kehancuran Ekonomi Global: Membongkar Pengkhianatan Perjanjian Tanjung Benoa 1996/1997

Oleh: Sultan Patrakusumah VIII Trust of Guarantee Phoenix INA-18 Tasikmalaya - Dalam beberapa bulan terakhir,…

3 hari ago

Polsek Rancaekek Ajak Pelajar Patuhi Pembatasan Jam Malam Lewat Pengarahan Langsung di Dome Rancaekek

Rancaekek, Info Burinyay – Jajaran Polsek Rancaekek mengambil langkah tegas untuk meningkatkan disiplin dan keamanan…

4 hari ago

Seluruh Sapi Di Kandang Budi Barokah Dinyatakan Sehat dan Layak Qurban

Nagreg, Info Burinyay — Menjelang Idul Adha 1446 Hijriyah, aktivitas pemeriksaan hewan qurban meningkat di…

4 hari ago

Perpisahan Penuh Haru SMP Pasundan Rancaekek : Tanda Cinta, Syukur, Dan Langkah Baru

Rancaekek, Info Burinyay – Suasana haru mewarnai halaman SMP Pasundan Rancaekek di Jalan Tulip Raya,…

4 hari ago

This website uses cookies.