Info Burinyay
Kegiatan PemerintahanPemerintahanPemerintahan Desa

Desa Panundaan Jadi yang Pertama Bentuk Koperasi Merah Putih di Kecamatan Ciwidey

Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) Pembentukan Koperasi Merah Putih Desa Panundaan di Aula Desa Panundaan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung pada Kamis, 8 Mei 2025

Ciwidey, Info BurinyayPemerintah Desa Panundaan menggelar Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) pembentukan Koperasi Merah Putih pada Kamis, 8 Mei 2025. Kegiatan ini berlangsung di Aula Desa Panundaan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Musyawarah tersebut merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025.

Koperasi Merah Putih dibentuk sebagai wadah usaha kolektif masyarakat desa. Tujuannya untuk memperkuat ekonomi lokal melalui pengelolaan potensi desa seperti simpan pinjam, hasil pertanian, logistik, serta kebutuhan warga lainnya. Oleh karena itu, pembentukan koperasi ini menjadi langkah penting dalam memperkuat struktur ekonomi desa.

Kegiatan Musdesus dihadiri berbagai pihak terkait. Hadir perwakilan Dinas Koperasi Kabupaten Bandung Fanny Indiana, Camat Ciwidey H. Nardi Sunardi, SE., M.Si., serta Pendamping Desa, Iswadi. Selain itu, hadir pula Kepala Desa Panundaan An-An Romdon, S.Pd.I., Ketua BPD Asep Pupun, para Ketua RW, kader PKK, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Camat Ciwidey H. Nardi Sunardi menyampaikan apresiasinya. Ia menyebut bahwa Desa Panundaan menjadi desa pertama di wilayahnya yang melaksanakan Musdesus pembentukan Koperasi Merah Putih. “Kecamatan Ciwidey sebelumnya sudah menggelar sosialisasi pada Jumat, 18 April 2025. Setelah itu kami mengatur jadwal pelaksanaan Musdesus di beberapa desa,” katanya.

Menurutnya, kehadiran Dinas Koperasi dan UMKM pada kegiatan ini sangat membantu. Ia berharap, koperasi di Desa Panundaan bisa segera terbentuk secara resmi. “Kami berharap koperasi ini tidak hanya terbentuk, tetapi juga dapat berjalan efektif,” tegas Nardi.

Sementara itu, Fanny Indiana dari Dinas Koperasi Kabupaten Bandung menegaskan bahwa kegiatan pembentukan koperasi telah berlangsung di banyak desa. “Hari ini kami menghadiri Musdesus pembentukan Koperasi Merah Putih di Desa Panundaan. Alhamdulillah kegiatan berjalan lancar,” ujarnya.

Baca Juga
Bupati Bandung Berbagi Kebahagiaan dengan Yatim Piatu dan Masyarakat di Bulan Ramadan

Fanny juga menambahkan bahwa pihaknya sedang memproses pendirian badan hukum koperasi melalui notaris. Ia menjelaskan bahwa unit usaha koperasi nantinya akan menyesuaikan dengan petunjuk teknis dari Kementerian Koperasi. Namun, menurutnya, potensi lokal desa tetap menjadi acuan utama dalam menentukan arah usaha koperasi.

“Desa memiliki keunikan dan potensi berbeda-beda. Karena itu, koperasi harus merespons kebutuhan riil masyarakat setempat,” jelas Fanny. Ia juga mengapresiasi semangat warga Desa Panundaan yang dinilai cukup antusias dalam mendukung pembentukan koperasi.

Kepala Desa Panundaan, An-An Romdon, mengatakan bahwa pihaknya langsung menindaklanjuti instruksi dari pemerintah pusat dan kecamatan. Ia mengakui bahwa diskusi pembentukan koperasi ini dimulai dari percakapan ringan dengan BPD. Namun, dari perbincangan tersebut akhirnya disusun daftar peserta musyawarah dan rencana pengurus koperasi.

“Desa Panundaan terdiri dari lima dusun. Maka dari itu, kami mengusulkan agar setiap dusun diwakili dalam kepengurusan koperasi,” terang An-An. Ia menyebut, setiap dusun mengusulkan satu nama untuk menjadi pengurus koperasi, agar struktur organisasi mencerminkan keterwakilan seluruh wilayah desa.

Ia juga menjelaskan bahwa mayoritas warga Desa Panundaan merupakan petani. Karena itu, sektor pertanian akan menjadi fokus utama dalam usaha koperasi. “Kami berharap koperasi ini bisa membantu memasarkan hasil tani warga dan memenuhi kebutuhan logistik pertanian,” ucapnya.

Tak hanya pemerintah desa dan kecamatan, unsur kelembagaan perempuan pun turut memberikan dukungan. Ketua TP PKK Desa Panundaan, Tita Rusmiyati, S.Ipust., menyampaikan apresiasinya atas pembentukan koperasi ini. “Kami mendukung sepenuhnya. Mudah-mudahan koperasi ini menjadi wadah yang baik untuk kolaborasi antara masyarakat, UMKM, dan PKK,” katanya.

Menurut Tita, keterlibatan perempuan dalam koperasi sangat penting. Sebab, koperasi bisa menjadi sarana pemberdayaan ekonomi keluarga dan mendukung kestabilan finansial rumah tangga. Selain itu, ia berharap koperasi tersebut dapat membuka ruang kemitraan dengan berbagai unsur, termasuk UMKM binaan PKK.

Baca Juga
Marching Band Abdi Praja IPDN Bawakan Semangat Harmoni di HUT ke-383 Kabupaten Bandung

Musyawarah yang berlangsung selama beberapa jam ini berjalan lancar. Seluruh peserta tampak antusias mengikuti proses pemilihan pengurus dan pembahasan unit usaha. Beberapa usulan juga disampaikan langsung oleh para Ketua RW dan tokoh masyarakat untuk memperkuat koperasi yang akan dibentuk.

Dengan telah dilaksanakannya Musdesus ini, Desa Panundaan secara resmi memulai proses pembentukan Koperasi Merah Putih. Kegiatan ini juga menjadi pemicu bagi desa-desa lain di Kecamatan Ciwidey untuk segera mengikuti langkah serupa. Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan, Desa Lebak Muncang akan melaksanakan musyawarah serupa pada hari berikutnya.

Harapan besar mengiringi pembentukan koperasi ini. Pemerintah desa dan masyarakat sama-sama berharap agar koperasi ini dapat dikelola secara profesional dan berkelanjutan. Dengan pengelolaan yang baik, koperasi diyakini mampu memperkuat ekonomi warga desa serta meningkatkan kesejahteraan bersama.

Pembentukan Koperasi Merah Putih bukan hanya bentuk kepatuhan terhadap instruksi presiden, melainkan langkah nyata dalam membangun kemandirian ekonomi desa. Jika semua unsur desa bergerak bersama, maka koperasi ini akan menjadi tulang punggung ekonomi lokal yang kokoh dan berdaya saing.

Related posts

Leave a Comment

* By using this form you agree with the storage and handling of your data by this website.