Pendidikan

Sahrul Gunawan : Pendekatan Deep Learning Jadi Kunci Pendidikan Usia Dini yang Menyenangkan

Bandung, Info Burinyay Public figure dan aktivis pendidikan, H. Sahrul Gunawan SE. M.Ag., menegaskan pentingnya deep learning untuk membangun suasana belajar yang efektif dan menyenangkan pada pendidikan anak usia dini. Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber dalam pelatihan bertajuk Penerapan Deep Learning untuk Personalisasi Pembelajaran Anak Usia Dini dan Pendidikan Kesetaraan, yang digelar Program Doktoral Pendidikan Masyarakat (Penmas) Universitas Pendidikan Indonesia Angkatan 2024 bekerja sama dengan HRS Development Consolation For Everything.

Acara berlangsung pada Sabtu, 17 Mei 2025, mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, di Gedung Fakultas Ilmu Pendidikan UPI Lantai 10, Jl. Dr. Setiabudi No. 229, Isola, Kota Bandung. Sejak pagi hari, ruang pelatihan telah dipenuhi oleh para mahasiswa program doktoral, pendidik PAUD, serta praktisi pendidikan dari berbagai daerah. Selanjutnya, panitia membuka sesi sambutan resmi sebelum memulai materi inti.

Pertama-tama, Ketua Program Doktoral Penmas UPI menyampaikan apresiasi atas kolaborasi dengan HRS Development. Kemudian, ia menegaskan bahwa kolaborasi ini membawa semangat baru dalam menerjemahkan riset pendidikan ke praktik lapangan. Selanjutnya, H. Sahrul Gunawan naik ke panggung untuk memaparkan konsep deep learning.

Dalam pemaparannya, Sahrul memaparkan tiga pilar utama pendekatan deep learning, yaitu mindful learning, meaningful learning, dan joyful learning. Ia menegaskan bahwa ketiga unsur tersebut wajib diterapkan secara konsisten. Pertama, mindful learning membantu anak fokus pada proses pembelajaran dengan kesadaran penuh. Selanjutnya, meaningful learning menjadikan setiap materi relevan dengan pengalaman anak. Terakhir, joyful learning menghadirkan kegembiraan sehingga anak merasa senang saat belajar.

“Ketika kita menggabungkan mindful, meaningful, dan joyful learning, maka anak tidak hanya menyerap materi, tetapi juga menikmati prosesnya. Dengan begitu, pembelajaran menjadi lebih efektif,” ucap Sahrul penuh semangat. Selain itu, ia menggarisbawahi bahwa pembentukan karakter anak usia dini bergantung pada kualitas interaksi guru dan siswa. Oleh karena itu, guru harus menerapkan metode yang mencakup ketiga pilar tersebut.

Selanjutnya, Sahrul mengajak peserta melakukan refleksi singkat. Ia meminta setiap pendidik menyebutkan tantangan terbesar di kelas masing-masing—seperti anak yang kurang fokus atau materi yang sulit dipahami. Setelah peserta berdiskusi dalam kelompok kecil selama 15 menit, Sahrul memandu sesi tanya jawab. Dengan antusias, para pendidik berbagi pengalaman dan solusi kreatif.

Kemudian, Dr. Asef sebagai narasumber kedua memaparkan strategi konkret untuk menerapkan deep learning di PAUD. Ia mencontohkan pembuatan proyek mini yang memadukan permainan dan observasi sederhana. Dalam aktivitas tersebut, anak mengeksplorasi benda di sekitarnya, kemudian guru mengaitkan penemuan anak dengan konsep pembelajaran. Dengan begitu, anak belajar sambil bermain, sehingga proses belajar terasa alamiah.

Setelah itu, pelatihan memasuki sesi simulasi. Para peserta diminta merancang rencana pelajaran berdurasi 30 menit yang mengintegrasikan ketiga pilar deep learning. Mereka bekerja berkelompok, lalu mempresentasikan hasil rancangan. Sahrul dan Dr. Asef memberi umpan balik langsung. Selain memuji kreativitas, mereka juga menegaskan pentingnya memprioritaskan kebutuhan individual anak.

Lebih jauh, Sahrul menekankan peran orang tua dalam memperkuat deep learning di rumah. Ia mengimbau guru untuk rutin berkomunikasi dengan wali murid. Bahkan, ia menyarankan guru membuat catatan singkat tentang aktivitas belajar anak dan membagikannya secara berkala. Hal ini bakal membantu orang tua memahami proses dan mendukung anak di rumah.

“Kolaborasi antara guru, sekolah, dan orang tua menentukan keberhasilan pembelajaran. Kita harus memastikan anak mendapat dukungan konsisten, baik di kelas maupun di rumah,” jelas Sahrul.

Selain sesi teori dan praktik, panitia menyediakan waktu untuk studi kasus. Peserta mempelajari contoh implementasi deep learning di beberapa PAUD unggulan. Mereka mempelajari dokumen, kemudian mendiskusikan poin-poin penting bersama mentor. Pendekatan ini memungkinkan peserta memahami secara mendalam tantangan dan solusi nyata di lapangan.

Menjelang akhir acara, Sahrul disuguhi kesempatan untuk berinteraksi secara santai. Ia berdialog langsung dengan peserta mengenai aspirasi mereka dalam memajukan pendidikan anak usia dini. Peserta menyatakan komitmen untuk menerapkan metode deep learning dan menyebarkan pengetahuan ini kepada rekan sejawat di daerah masing-masing.

“Saya berharap setiap guru mampu menjadi agen perubahan di lingkungannya. Terapkan pendekatan ini secara konsisten, catat perkembangan anak, dan terus kembangkan metode Anda,” pesan Sahrul menutup sesi.

Terakhir, panitia membacakan rangkaian rekomendasi hasil pelatihan. Rekomendasi tersebut meliputi:

  1. Penerapan Mindful Learning: Lakukan aktivitas pernapasan atau konsentrasi singkat sebelum memulai pembelajaran.
  2. Penerapan Meaningful Learning: Hubungkan setiap materi dengan pengalaman nyata anak.
  3. Penerapan Joyful Learning: Gunakan permainan edukatif untuk meningkatkan motivasi anak.
  4. Kolaborasi Orang Tua: Lakukan pertemuan rutin untuk berbagi progres dan strategi pembelajaran.
  5. Evaluasi Berkala: Gunakan portofolio sederhana untuk mencatat perkembangan setiap anak.

Dengan berakhirnya pelatihan, para pendidik meninggalkan ruang dengan bekal pengetahuan baru dan semangat tinggi. Mereka pun siap menciptakan suasana belajar yang lebih bermakna dan menyenangkan bagi anak usia dini. Selanjutnya, UPI dan HRS Development Consolation For Everything akan memonitor implementasi pendekatan deep learning di beberapa sekolah mitra sebagai tahap evaluasi.

Melalui pelatihan ini, UPI menegaskan komitmennya dalam memajukan pendidikan masyarakat. Kolaborasi dengan praktisi dan pakar pendidikan seperti H. Sahrul Gunawan memperkaya ekosistem pendidikan anak usia dini. Ke depan, diharapkan semakin banyak pihak yang mengadopsi pendekatan deep learning demi mewujudkan generasi emas Indonesia 2045.

Den Jaya Lalana

Wartawan Info Burinyay

Leave a Comment

Recent Posts

Kawah Putih Tetap Jadi Primadona Wisata Bandung Selatan saat Libur Panjang

Rancabali, Info Burinyay - Liburan panjang kembali menghidupkan sektor pariwisata di wilayah Bandung Selatan. Para…

7 jam ago

33 Anak Dikhitan di Ponpes Al Hidayah, Bupati Bandung Hadiri Tasyakuran

Ciparay, Info Burinyay – Sebanyak 33 anak mengikuti tasyakuran khitanan massal di Pondok Pesantren Al…

7 jam ago

Pemdes Panyocokan Pacu Pembangunan Infrastruktur Untuk Dukung Kemandirian Ekonomi Warga

Ciwidey, Info Burinyay — Pemerintah Desa Panyocokan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, terus meningkatkan pembangunan infrastruktur…

1 hari ago

Seminar Bimbingan Minat Karir Siswa Tekankan Peran Strategis Guru BK Menuju Sekolah Kedinasan

Bandung, Info Burinyay — Para Guru Bimbingan Konseling (BK) dari berbagai SMA di Kota Bandung…

3 hari ago

Kehancuran Ekonomi Global: Membongkar Pengkhianatan Perjanjian Tanjung Benoa 1996/1997

Oleh: Sultan Patrakusumah VIII Trust of Guarantee Phoenix INA-18 Tasikmalaya - Dalam beberapa bulan terakhir,…

3 hari ago

Polsek Rancaekek Ajak Pelajar Patuhi Pembatasan Jam Malam Lewat Pengarahan Langsung di Dome Rancaekek

Rancaekek, Info Burinyay – Jajaran Polsek Rancaekek mengambil langkah tegas untuk meningkatkan disiplin dan keamanan…

4 hari ago

This website uses cookies.